Rekap The Monster of Florence

Rekap The Monster of Florence: Siapa Sebenarnya Sang Monster?

The Monster of Florence jadi salah satu serial Netflix yang paling bikin bulu kuduk berdiri tahun ini. 

Empat episode penuh misteri, diangkat dari kisah nyata pembunuh berantai paling legendaris di Italia—‘Il Mostro di Firenze’—yang bikin seluruh negeri ketakutan selama 17 tahun. 

Dibuat oleh Leonardo Fasoli dan Stefano Sollima (sutradara Gomorra dan Zerozerozero), serial in true crime yang akan memperlihatkan perjalanan kelam yang penuh ketegangan dan refleksi. 

Setiap adegannya seolah mengingatkan kita bahwa terkadang, untuk menghadapi kengerian, kita harus berani menatap langsung ke dalam gelapnya kenyataan.

Rekap The Monster of Florence

Rekap The Monster of Florence dan plot

Kalau kamu baru mulai nonton The Monster of Florence, siap-siap dibuat tenggelam dalam kisah gelap yang bikin penasaran dari awal sampai akhir. 

1. Kasus Asli yang Menginspirasi Serial

Cerita The Monster of Florence berakar dari kasus nyata yang mengguncang Italia antara tahun 1968 sampai 1985. Selama hampir dua dekade, sosok misterius dijuluki “Il Mostro di Firenze” membunuh delapan pasangan muda yang sedang berduaan di tempat sepi. 

Total ada 16 korban yang jatuh, dan semua kejadian itu meninggalkan jejak teror yang panjang di masyarakat Italia.

Netflix memilih fokus ke fase awal penyelidikan yang dikenal sebagai “pista sarda” atau Sardinian lead, jalur investigasi pertama yang membuka kotak Pandora penuh rahasia dan dendam masa lalu.

2. Alur Cerita & Fokus Tiap Episode

Setiap episode The Monster of Florence membawa kamu ke potongan cerita berbeda, membuat penonton serasa menyusun puzzle kejahatan yang rumit dan penuh twist.

Episode 1: Awal Mula Kasus (1968)

Semua dimulai dengan pembunuhan Barbara Locci dan kekasihnya, Antonio Lo Bianco. Suami Locci, Stefano Mele (diperankan Marco Bullitta), mengaku sebagai pelaku dan dipenjara. Tapi anehnya, pembunuhan serupa terus terjadi—dengan senjata yang sama. Dari sinilah penyidik mulai curiga, ada jaringan lain di balik kasus ini.

Episode 2–4: Dalam Pikiran Para Tersangka

Serial ini kemudian menelusuri empat pria yang terhubung dalam Sardinian lead: Stefano Mele, saudaranya Giovanni, serta dua kekasih Locci—Francesco dan Salvatore Vinci. Semuanya hidup dalam relasi yang rusak dan penuh kekerasan. Setiap episode membawa sudut pandang baru yang bikin kamu makin ragu siapa sebenarnya monster itu.

Struktur Narasi yang Lompat-Lompat

The Monster of Florence memakai gaya penceritaan maju-mundur, memperlihatkan investigasi dan kilas balik dari tiap tersangka. Beberapa penonton menyebutnya berantakan, tapi justru di situlah daya tariknya—kekacauan yang terasa nyata, sama seperti penyelidikan aslinya yang penuh kebuntuan.

3. Tema Besar Serial

Lewat The Monster of Florence, Stefano Sollima nggak sekadar menampilkan kisah pembunuh berantai. 

Ia menyingkap sisi kelam masyarakat patriarkal Italia yang dipenuhi misogini, kekerasan, dan penindasan terhadap perempuan. Setiap karakter laki-laki di sini terasa seperti cerminan “monster” yang berbeda. Pada akhirnya, pertanyaan besar muncul: 

Siapa sebenarnya sang monster? Pembunuh di luar sana, atau manusia biasa yang menyembunyikan kegelapan dalam dirinya sendiri?

Penjelasan Ending The Monster of Florence

Penjelasan Ending The Monster of Florence

The Monster of Florence endingnya kayak ninggalin kita dalam kabut misteri yang belum terurai. Tenang, itu emang niatnya! Stefano Sollima merancang ending ini bukan buat ngasih jawaban, tapi buat ninggalin pertanyaan besar di kepala kamu. 

1. Akhir yang Ambigu & Realistis

Episode terakhir The Monster of Florence nggak ngasih kepastian siapa pelaku sebenarnya. Serial ini berakhir dengan kesan “angkat bahu”, seolah mengakui kalau tragedi tahun 1968—yang jadi fokus utama cerita—mungkin nggak punya hubungan langsung sama rangkaian pembunuhan lain yang menyusul. 

Ending-nya terasa jujur dan pahit, menggambarkan betapa kacaunya penyelidikan kasus yang nggak pernah benar-benar menemukan ujungnya.

2. Teori Baru & Petunjuk Sequel

Tepat saat kamu pikir cerita selesai, The Monster of Florence melempar satu nama baru: Pietro Pacciani. Sosok buruh tani yang sempat diselidiki dan bahkan sempat dihukum pada 1990-an sebelum akhirnya dibebaskan. 

Munculnya nama ini bikin fans heboh, karena seolah jadi sinyal bahwa kisah “Il Mostro di Firenze” belum berakhir. Ada aroma kuat kalau Netflix lagi manas-manasin jalan buat kemungkinan sequel atau kelanjutan cerita.

3. Pesan dari Sutradara Stefano Sollima

Stefano Sollima menegaskan, The Monster of Florence dibuat bukan untuk menyelesaikan teka-teki, tapi untuk mengingat. Ia pengin penonton melihat betapa kompleks dan absurdnya kenyataan ketika kebenaran nggak bisa dijelaskan dengan satu teori aja. 

Di akhir, pesan yang paling nempel adalah: 

“monster bisa siapa aja.” 

Entah pelaku sebenarnya, atau masyarakat yang membiarkan kekerasan tumbuh dalam diam. Dan di situlah, kengerian sejati dari The Monster of Florence terasa begitu nyata.

Baca Juga, Yah! Rekap Monster: The Ed Gein Story, Bukti Kalau Cinta Bikin Gila

Daftar Pemain & Karakter The Monster of Florence

Pemain & Karakter The Monster of Florence

Salah satu hal yang bikin The Monster of Florence terasa hidup adalah deretan aktornya yang tampil natural dan penuh emosi. Mereka berhasil membawa kamu masuk ke atmosfer kelam Italia era 1960-an. 

  • Marco Bullitta – Stefano Mele (suami Barbara Locci)
  • Francesca Olia – Barbara Locci / Barbara (korban tahun 1968)
  • Valentino Mannias – Salvatore Vinci (salah satu kekasih Locci)
  • Liliana Bottone – Cast member
  • Giacomo Fadda – Francesco Vinci (kekasih Locci lainnya)
  • Antonio Tintis – Giovanni Mele (saudara Stefano Mele)
  • Giordano Mannu – Cast member
  • Luigi Camillo – Cast member
  • Claudio Vasile – Antonio
  • Niccolo Cancellieri – Piero
  • Nicolo Pasetti – Wilhelm
  • Barbara Pitzianti – Barbarina
  • Chloé Groussard – Nadine Mauriot (korban 1985)
  • Claudia Baralla – Vitalia
  • Paolo Ricci – Antonino
  • Luca Pusceddu – Francesco
  • Giaime Lewis – Antonio
  • Alessandro Cucca – Police Headquarters Usher

Baca Juga, Yah! Rekap The Resurrected: Kalau Mati Bisa Hidup Lagi — Tapi Buat Apa?

Siapa Monster Sebenarnya?

Akhir dari The Monster of Florence meninggalkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Serial ini menelusuri sisi gelap manusia, memperlihatkan bagaimana ketakutan, rahasia, dan kebencian bisa berubah jadi monster yang nyata. 

Setiap karakter dihadirkan dengan lapisan kompleks yang bikin kamu bertanya-tanya, apakah sang monster benar-benar ada, atau justru tersembunyi dalam diri manusia biasa yang tak pernah disangka?

Kalau kamu suka cerita misteri yang bikin mikir dan menantang logika, The Monster of Florence wajib masuk daftar tontonanmu. 

Jangan lupa, LemoList, masih banyak berita film dan series menarik yang bisa kamu jelajahi di Lemo Blue—siapa tahu kamu nemuin kisah lain yang sama menegangkan dan penuh teka-teki!