Bejeweled jadi bukti kalau Taylor Swift nggak pernah kehilangan cahayanya, bahkan setelah sempat tenggelam dalam dua era sunyi—folklore dan evermore.
Lagu yang rilis 21 Oktober 2022 ini ditulis dan diproduseri bareng Jack Antonoff, dengan nuansa disco-pop yang berkilau kayak kaca spion malam minggu, LemoList!
Di balik nada-nada manisnya, Taylor kayak lagi “pumping herself up” buat balik jadi pop icon yang bikin seluruh ruangan shimmer lagi.
Musik videonya pun megah banget—terinspirasi dari kisah Cinderella, lengkap dengan Laura Dern dan HAIM sebagai para “stepsisters”. Sebuah simbol: dari diremehkan, Taylor bangkit lagi, penuh percaya diri.
Table of Contents
Makna Lagu Bejeweled Taylor Swift

Kalau kamu pernah ngerasa diremehin dalam hubungan, lagu Bejeweled bakal terasa personal banget. Di sini, Taylor Swift kayak ngasih reminder manis tapi tegas:
Kamu tetap berharga, bahkan saat orang lain lupa menghargai.
1. Dari Diremehkan ke Reclaim Diri Sendiri
Lagu Bejeweled dimulai dari rasa kecewa. Taylor sadar, dia terlalu baik sampai nggak sadar udah diinjak-injak perasaannya.
Lirik “walkin’ all over my peace of mind” nunjukin gimana dia ngorbanin ketenangan demi cinta yang nggak seimbang.
Dia juga ngerasa semua usahanya nggak dihargai, kayak “extra credit” yang malah “graded on a curve.”
Taylor nyindir hubungan yang timpang—di mana dia udah ngasih segalanya, tapi posisinya tetap di “basement,” bukan di “penthouse of your heart.” Di titik itu, dia sadar:
Waktunya reclaim diri sendiri, balik ambil kendali atas hidup dan kebahagiaannya.
2. Simbol dan Imaji: Shimmer Sebagai Bentuk Self-Love
Sebelum makin berkilau, Taylor ngajak kita paham dulu makna simbol di balik lagu Bejeweled. Arti bejeweled adalah penuh perhiasan—dan buat Taylor, itu metafora tentang nilai diri yang nggak bisa dipadamkan, bahkan setelah disakiti.
Refrain “Best believe I’m still bejeweled” jadi mantra self-love: “gue masih berharga, gue masih bisa bikin ruangan ini shimmer.”
Saat dia bilang “polish up real nice,” itu bukan soal dandan buat impress orang lain, tapi bentuk perlawanan—kayak ngelap debu dari luka lama supaya sinar aslinya balik bersinar.
Kalimat “A diamond’s gotta shine” juga ngasih pelajaran sederhana: kalau kamu berharga, tunjukin aja. Nggak perlu sembunyi.
Bahkan saat dia nangis dengan “sapphire tears,” air matanya tetap berharga—karena kesedihan pun bisa jadi bagian dari keindahan diri.
Baca Juga, Yah! ‘Bittersweet’ Madison Beer: Seni Menikmati Patah Hati dengan Anggun dan Slay!
3. Empowerment Mode: Polishing Up Real Nice
Setelah semua luka dan kesadaran itu, Taylor akhirnya berdiri lagi. Lagu Bejeweled jadi semacam anthem buat siapa pun yang pengin bangkit setelah diremehkan.
Saat dia nyanyi “I miss you, but I miss sparklin’,” ada pesan jujur di baliknya: kadang kita rindu seseorang, tapi lebih rindu versi diri kita yang dulu berkilau.
Di sinilah “polishing up real nice” berubah jadi simbol healing—bukan buat balas dendam, tapi buat ngasih cinta lagi ke diri sendiri.
Dan pas dia bilang “I can reclaim the land,” itu bukan cuma lirik, tapi deklarasi. Taylor udah balik, lebih kuat, lebih berharga, dan siap bikin dunia shimmer lagi.
Baca Juga, Yah! “ZEN” Jennie: Ngajarin Cara Ngubah Tekanan Jadi Ketenangan
Saat Kamu Inget, Kamu Tetap Berkilau

Lewat lagu Bejeweled, Taylor Swift ngajarin hal sederhana tapi berharga:
Jangan biarin siapa pun ngurangin cahayamu.
Di balik dentuman disco-pop yang gemerlap, lagu ini sebenarnya tentang proses healing, self-love, dan keberanian buat bersinar lagi setelah diremehkan.
Taylor seolah bilang ke kita semua, kamu nggak perlu pembuktian ke siapa pun—karena kilau sejati datang dari rasa percaya diri dan penghargaan terhadap diri sendiri.
Dan buat kamu, LemoList, kalau lagi butuh inspirasi musik yang bukan cuma enak didengar tapi juga punya makna dalam, terus ikutin update dari Lemo Blue, ya!
Masih banyak berita musik dan kisah seru lain yang bakal bikin playlist dan hati kamu sama-sama berkilau.