Jadi, Sex Education Season 4 akhirnya rilis pada 21 September 2023 dan langsung bikin hati campur aduk karena ini adalah final season. Delapan episode terakhir ini jadi momen pamungkas buat nutup semua benang kusut dari cerita sebelumnya.
Setelah Moordale ditutup, para siswa pindah ke Cavendish College—tempat baru yang super modern, progresif, dan penuh drama baru.
Nah, di sinilah Otis, Maeve, Eric, dan geng lainnya harus menghadapi konflik, cinta, dan pilihan hidup yang nggak gampang. Jadi, siapkah kamu nostalgia sambil baper di recap plus ending penutupnya?
Table of Contents
Recap Sex Education Season 4 – Semua Drama Terakhir di Cavendish

LemoList, di season pamungkas ini, cerita langsung digeser delapan minggu setelah ending season 3. Semua murid Moordale harus adaptasi di lingkungan baru yang vibe-nya beda total. Dari sini, Sex Education Season 4 mulai nunjukin drama, cinta, sampai konflik pribadi yang bikin kamu susah move on.
Setting Baru – Cavendish College
Setelah Moordale resmi ditutup, para murid harus adaptasi di Cavendish Sixth Form College, tempat yang vibe-nya jauh lebih modern dan progresif. Kampus ini penuh teknologi, konsep ramah lingkungan, sampai ada yoga di halaman.
Kelihatannya seru, tapi buat Otis, suasananya nggak semulus itu. Niatnya buka klinik terapi seks di sekolah baru malah ketahan karena ternyata sudah ada konselor populer bernama O alias Sarah Owen. Persaingan mereka makin panas sampai bikin pemilihan konselor resmi.
Di tengah rivalitas ini, Ruby yang punya dendam lama sama O ikut dukung Otis. Sementara itu, Maeve nggak ada di sisi Otis karena lagi fokus kuliah di Wallace University, Amerika, bareng mentor penulis legendaris Thomas Molloy. Dari sinilah Sex Education Season 4 mulai ngebangun drama besar yang penuh konflik dan emosi.
Baca Juga, Yah! Rekap Euphoria Season 2 (2022): Pls! Gimana Caranya Rue Bayar Utang???
Jalan Cerita Karakter Utama
Cerita utama emang masih muter di Otis dan Maeve, tapi season terakhir ini terasa makin padat karena setiap karakter dapat panggung buat menyelesaikan perjalanan mereka.
Otis & Maeve: hubungan jarak jauh, momen pahit manis, hingga perpisahan
Hubungan jarak jauh ternyata bikin Otis dan Maeve kewalahan. Maeve harus pulang ke Moordale karena ibunya overdosis dan akhirnya meninggal. Otis mencoba ada buatnya, bahkan rela melewatkan kampanye konselor.
Mereka sempat menikmati momen bersama, termasuk kencan nekat masuk ke Moordale yang sudah ditutup. Tapi saat mencoba intim, Otis malah kena serangan panik. Pada akhirnya, Maeve sadar mimpinya di Wallace terlalu penting untuk dilepas.
Lewat surat terakhir yang penuh haru, ia pamit dari Otis. Keduanya sepakat berpisah, meninggalkan kisah cinta mereka sebagai memori indah yang nggak bisa dilanjutkan.
Jean Milburn & keluarga: perjuangan sebagai single mom, konflik dengan Joanna, rahasia Joy
Jean Milburn makin kewalahan jadi single mom untuk bayi Joy sambil ngejar kariernya yang baru naik lewat siaran radio. Kehadiran Joanna, adiknya yang lama menghilang, awalnya terasa jadi bantuan.
Tapi keadaan berubah setelah Joanna pacaran dengan Dan, pria yang ternyata ayah biologis Joy. Perselisihan besar pun pecah antara kakak-beradik ini. Meski begitu, mereka perlahan belajar menghadapi luka lama, termasuk trauma masa kecil Joanna.
Di ujung cerita, Jean akhirnya berani ambil langkah jujur dengan mengungkap kebenaran pada Dan tentang status Joy.
Eric Effiong: krisis iman, perjumpaan spiritual, panggilan jadi pemimpin yang lebih besar
Eric menempuh jalan yang bikin dia makin jauh dari Otis, tapi dekat dengan komunitas LGBTQ+ di Cavendish. Saat menghadapi dilema besar soal keinginannya dibaptis di gereja yang tidak menerima dirinya, Eric bertemu dengan sosok misterius yang memberi arahan spiritual.
Figur ini menyadarkan Eric bahwa dirinya punya cahaya untuk ditularkan ke orang lain. Alih-alih tunduk pada aturan gereja, Eric memilih jalan sendiri—memeluk imannya dengan cara berbeda dan menyiapkan diri jadi pemimpin yang bisa membawa perubahan.
Adam Groff: perjalanan self-healing, hubungan dengan keluarga
Adam mencoba bangkit dengan cara yang sederhana: bekerja di peternakan. Di sana, ia menemukan ketenangan lewat interaksi dengan hewan dan mulai dekat dengan rekan kerjanya, Jem.
Saat tahu kedua orang tuanya diam-diam masih tidur bareng, Adam merasa marah sekaligus bingung.
Namun, perjalanan ini justru membuka kesempatan buat Michael, ayahnya, untuk pertama kali minta maaf dengan tulus. Hubungan ayah-anak yang dulu rusak perlahan pulih, ditutup dengan momen hangat mereka nonton televisi bersama.
Cal Bowman: perjuangan identitas & kesehatan mental
Buat Cal, Season 4 terasa paling berat. Setelah mulai terapi hormon, ia harus menghadapi konsekuensi yang nggak selalu mudah.
Sampai suatu titik, Cal menghilang dan teman-temannya khawatir ia berniat mengakhiri hidup. Beruntung, Eric dan Jackson menemukannya, lalu murid-murid Cavendish mengadakan protes sekaligus penggalangan dana agar Cal bisa dapat akses top surgery lebih cepat.
Perjalanan Cal di Sex Education Season 4 jadi gambaran kuat tentang perjuangan identitas dan pentingnya dukungan komunitas.
Jackson Marchetti: pencarian ayah biologis, self-acceptance
Jackson sempat ketakutan ketika menemukan benjolan di testisnya. Untungnya hasilnya bukan kanker, tapi rasa penasaran soal kesehatan membuatnya mencari ayah biologis. Usahanya membawa dia pada Jerome Saibu, pria yang dulu berselingkuh dengan ibunya.
Alih-alih reuni manis, Jackson justru ditolak mentah-mentah. Meski patah hati, ia menemukan ketenangan karena ibunya meyakinkan bahwa cinta mereka cukup untuk melengkapi hidupnya.
Aimee & Isaac: healing lewat seni, kisah cinta baru
Setelah trauma yang menahan langkahnya lama, Aimee akhirnya menemukan ruang aman lewat seni dan Isaac. Kedekatan mereka tumbuh perlahan, hingga Aimee berani membakar celana jeans yang dulu jadi simbol peristiwa traumatisnya.
Momen itu jadi titik balik healing, apalagi setelah Maeve memberikan restu. Aimee dan Isaac akhirnya berani melangkah ke hubungan baru yang lebih sehat dan penuh makna.
Vivienne Odusanya: berani keluar dari hubungan toxic
Viv sempat terjebak dalam hubungan dengan Beau, cowok pintar tapi ternyata penuh kontrol dan kekerasan.
Setelah sadar hubungan itu membahayakan dirinya, Viv memilih untuk keluar. Keputusannya ini jadi bukti keberanian yang relevan dengan banyak cerita nyata: tahu kapan harus bilang cukup dan memilih diri sendiri.
Baca Juga, Yah! Rekap Bridgerton Season 3 (2024): Drama Cinta, Skandal, dan Rahasia
Ending Sex Education Season 4 – Penutup Manis Pahit

Musim pamungkas Sex Education Season 4 benar-benar jadi rollercoaster emosi. Ada yang akhirnya menemukan jalan hidup baru, ada juga yang harus rela melepaskan. Yuk kita bedah satu per satu ending-nya!
Otis & Maeve – Tidak Bersama, Tapi Saling Menguatkan
Perjalanan cinta Otis dan Maeve selalu bikin kita nahan napas: bakal jadian atau nggak sih? Di akhir cerita, mereka memilih jalan masing-masing. Maeve sadar kalau beasiswa ke US adalah kesempatan emas yang nggak bisa ia sia-siakan, apalagi setelah percakapan jujur dengan Jean.
Otis pun mencoba kuat, meski akhirnya mereka sepakat berpisah. Yang bikin tambah ngena, Maeve ninggalin surat perpisahan.
Dalam surat itu, ia bilang Otis punya kemampuan langka: bikin orang merasa benar-benar terlihat. Meski patah hati, Maeve mengakui pertemuannya dengan Otis sudah mengubah hidupnya selamanya. Sedih sih, tapi juga indah.
Penyelesaian Karakter Lain
Nah, selain Otis dan Maeve, season terakhir ini juga ngasih titik terang buat banyak karakter lain.
Eric menemukan panggilannya
Eric sempat goyah karena gerejanya menolak komunitas LGBTQ+. Tapi setelah dapat pencerahan dari sosok misterius yang diyakini sebagai manifestasi Tuhan, ia sadar tujuannya jelas: jadi sosok yang menyebarkan cinta dan penerimaan. Akhirnya, Eric memutuskan untuk mengejar jalan jadi pastor dengan caranya sendiri.
O akhirnya ambil alih peran konselor
Persaingan Otis dan O di Cavendish sempat panas, tapi hasilnya nggak diduga. Otis mundur, dan justru O yang dapat posisi konselor siswa. O juga akhirnya minta maaf ke Ruby atas bullying di masa lalu—penutup yang bikin lega.
Ruby move on dari Otis
Ruby sempat berharap bisa dekat lagi dengan Otis, tapi kenyataannya nggak ke mana-mana. Ending ini bikin Ruby sadar kalau ia harus melepaskan, meski pahit, demi bisa lanjut ke bab baru hidupnya.
Jean siap hadapi kebenaran soal ayah Joy
Jean akhirnya berani jujur sama Dan kalau dia adalah ayah biologis Joy. Sambil menghadapi trauma lama bareng adiknya, Joanna, Jean belajar untuk lebih terbuka. Berat banget, tapi inilah awal healing buat keluarganya.
Maeve dapat jalan baru di dunia kepenulisan
Setelah balik ke Wallace University, karier menulis Maeve mulai bersinar. Ia bahkan dihubungi editor yang kagum dengan tulisannya—tanda jelas kalau masa depan Maeve di dunia kepenulisan mulai terbuka lebar.
Persahabatan Otis & Eric kembali solid
Meskipun sempat renggang, persahabatan ikonik Otis dan Eric akhirnya pulih lagi di ujung cerita. Mereka saling melengkapi, dan season ini menutup dengan pesan kuat bahwa kadang, persahabatan bisa jadi cinta yang paling abadi.
Apa Makna dari Ending Sex Education Season 4?

Akhir dari Sex Education Season 4 bukan sekadar nutup cerita, tapi juga ngajak kita mikir soal cinta, pertumbuhan diri, dan gimana hidup nggak selalu berjalan sesuai bayangan. Yuk, kita bongkar pesan-pesan yang diselipin di ending-nya.
Pesan soal Cinta Remaja yang Tak Selalu Abadi
Kalau kamu berharap Otis dan Maeve bakal happily ever after, siap-siap kecewa. Laurie Nunn, sang pencipta serial, emang dari awal udah yakin mereka nggak akan berakhir bersama. Alasannya simpel: mereka masih 17 tahun, terlalu muda buat ngunci hidup sama satu orang.
Maeve akhirnya pilih fokus ke beasiswa di Wallace University, sementara Otis harus merelakan. Surat perpisahan Maeve jadi highlight yang bikin nangis—dia bilang Otis sudah bikin dia berani membuka diri dan membayangkan hidup yang lebih besar. Jadi walau nggak bareng, hubungan mereka tetap punya makna yang dalam.
Pentingnya Self-Growth dan Healing
Selain cinta, Sex Education Season 4 juga banyak ngomongin soal penyembuhan diri. Lihat aja Aimee, yang akhirnya bisa membakar jeans sebagai simbol dia udah move on dari trauma pelecehan.
Adam berdamai sama ayahnya, Viv memilih lepas dari hubungan toxic, dan Jackson belajar nerima kenyataan soal ayah biologisnya. Bahkan Jean berani jujur soal siapa ayah Joy sambil menghadapi luka lama bareng adiknya. Semua ini nunjukin kalau healing itu proses, tapi sangat penting buat bisa melangkah ke depan.
Setiap Karakter Diberi “Jalan” untuk Masa Depan Mereka
Ending Sex Education Season 4 juga ngebukain pintu masa depan buat tiap karakter. Eric akhirnya nemuin panggilan hidupnya jadi sosok yang bisa nyebarin pesan cinta dan penerimaan lewat iman.
Maeve makin mantap di jalur kepenulisan setelah dihubungi editor. O dapat kesempatan jadi konselor resmi, Ruby pelan-pelan move on dari Otis, dan persahabatan Otis–Eric kembali solid. Bahkan Cal dapet dukungan teman-temannya buat operasi yang selama ini ia tunggu.
Semua karakter kayak dikasih jalan masing-masing, nunjukin bahwa meski romansa Otis dan Maeve nggak bertahan, semua orang tetap punya masa depan yang penuh kemungkinan.
Akhir yang Pahit Manis, Awal yang Baru
Sex Education Season 4 menutup perjalanan panjang dengan pesan bahwa cinta pertama mungkin nggak selalu abadi, tapi pengalaman dan luka yang kita bawa bisa jadi fondasi buat tumbuh lebih dewasa.
Dan buat kamu, LemoList, yang masih kepo sama cerita-cerita seru di balik layar film dan serial, jangan berhenti di sini. Yuk, terus eksplor artikel lain di Lemo Blue—siapa tahu kamu nemuin rekomendasi tontonan baru atau fun fact dari artis favoritmu.