Princess Mononoke adalah film animasi epik karya Hayao Miyazaki yang pertama kali tayang di Jepang pada 12 Juli 1997 dan sempat dirilis ulang pada 26 Maret 2025.
Dengan durasi 2 jam 13 menit dan rating PG-13, film ini menghadirkan perpaduan magis antara alam, dewa-dewa Shinto, dan konflik manusia dengan teknologi.
LemoList!, film ini masih relevan karena menyuguhkan cerita yang mendalam, karakter kompleks, dan pesan moral tentang keseimbangan alam dan manusia.
Table of Contents
Princess Mononoke tentang Apa? Sinopsis

Sebelum kita masuk ke detail cerita, bayangkan kamu dibawa ke dunia di mana manusia dan alam saling beradu, dewa-dewa hutan berjalan bebas, dan konflik terasa nyata di setiap langkah.
Princess Mononoke menghadirkan perjalanan epik yang bikin kamu berpikir tentang keseimbangan alam dan ambisi manusia.
Ashitaka dan Perjalanannya
Ashitaka adalah pangeran muda dari suku Ainu yang hampir punah. Hidupnya berubah saat ia terkena kutukan dari dewa babi yang kesetanan.
Untuk mencari penyembuhan, ia memulai perjalanan ke arah barat demi menemukan Forest Spirit.
Dalam perjalanannya, Ashitaka terseret ke dalam pertarungan sengit antara manusia yang membangun Iron Town dan kekuatan alam yang dilindungi Princess Mononoke.
Perjalanan ini bukan sekadar fisik, tapi juga soal menemukan jalan tengah di antara kekuatan yang saling bertentangan.
Baca Juga, Yah! Nonton Spirited Away, Tapi Udah Paham Maknanya Nggak?
Konflik Antara Alam dan Manusia
Di sisi satu, ada San alias Princess Mononoke, gadis manusia yang dibesarkan oleh serigala dan bertekad melindungi hutan serta dewa-dewanya. Di sisi lain, Lady Eboshi memimpin Iron Town, simbol kemajuan industri manusia yang sering mengorbankan alam.
Ashitaka menjadi jembatan di antara dua kekuatan ini, berusaha memahami perspektif masing-masing dan menengahi konflik agar keseimbangan tetap terjaga.
Baca Juga, Yah! Urutan Nonton Indiana Jones (Biar Nggak Bingung Sama Alurnya!)
Tema dan Pesan Moral
Princess Mononoke membahas konflik manusia versus alam dengan cara yang memikat. Film ini menekankan pentingnya hidup berdampingan dan kompromi antara peradaban dan lingkungan.
Karakter-karakternya punya nuansa moral yang kompleks, sehingga tidak ada jawaban hitam-putih. Latar industrialisasi yang bertemu dengan kehadiran dewa-dewa kuno menegaskan tema hubungan manusia dengan alam dan konsekuensi setiap tindakan yang diambil.
Review Princess Mononoke

Sekarang, mari kita lihat bagaimana film ini diterima kritikus dan penonton. Dari visual sampai cerita, Princess Mononoke sering disebut sebagai mahakarya yang membekas di hati.
Pengakuan Kritikus
Kritikus memuji visual yang memukau, animasi halus, warna cerah, dan detail gerakan yang hidup. Cerita yang kompleks dan mendalam membuat film ini lebih cocok dinikmati orang dewasa, karena anak-anak mungkin hanya menikmati sisi visualnya.
Tema konflik teknologi versus alam dan karakter wanita kuat menambah kedalaman narasi, membuat Princess Mononoke bukan sekadar tontonan, tapi pengalaman emosional dan pemikiran.
Respon Penonton
Film ini mendapatkan rating IMDb 8,3/10 dari lebih dari 467 ribu pengguna dan skor Rotten Tomatoes 93% dari kritikus, dengan skor penonton 94%. Penonton mengapresiasi pesan moralnya tentang kompromi antara manusia dan alam.
Meskipun narasinya padat, emosi yang dibangun membawa penonton tenggelam dalam cerita, dan banyak yang menempatkan Princess Mononoke setara dengan film-film terbaik Studio Ghibli lainnya seperti Spirited Away.
Kritik Dubbing Bahasa Inggris
Versi dubbing bahasa Inggris mendapat kritik karena beberapa aktor suara kurang menangkap intensitas karakter. Misalnya, Billy Crudup sebagai Ashitaka dinilai kurang emosional, dan Claire Danes menurunkan kesan mulia San.
Karena itu, menonton versi Jepang dengan subtitle bahasa Inggris sangat direkomendasikan untuk pengalaman paling otentik.
Karakter Utama dan Pendukung

Dari pangeran muda hingga dewa hutan, semua karakter membawa warna dan konflik yang membuat cerita hidup dan memikat.
Ashitaka
Ashitaka adalah pangeran muda dari suku Ainu yang hampir punah. Hidupnya berubah ketika kutukan dari dewa babi kesetanan mulai menguasai tubuhnya. Untuk mencari penyembuhan, ia harus melakukan perjalanan ke barat demi bertemu Forest Spirit.
Dalam perjalanannya, Ashitaka terjebak di antara Iron Town dan Princess Mononoke, memaksa dirinya mencari jalan tengah di antara kedua kekuatan yang bertentangan. Ashitaka menjadi protagonis yang membawa pesan keseimbangan antara manusia dan alam.
San / Princess Mononoke
San, yang dikenal sebagai Princess Mononoke, adalah gadis manusia yang dibesarkan oleh serigala—makhluk yang juga dewa hutan. Ia berdedikasi melindungi hutan dan para dewa dari ancaman manusia.
Hubungannya dengan Ashitaka kompleks; ia menjadi sekutu sekaligus musuh, mencerminkan konflik antara kesetiaan terhadap alam dan keteguhan hati manusia. San mempersonifikasikan ketegasan dan tekad untuk menjaga keseimbangan dunia.
Lady Eboshi
Lady Eboshi memimpin Iron Town, simbol ambisi dan kemajuan manusia. Ia membangun pemukiman yang berfokus pada logam dan peperangan, seringkali mengorbankan hutan demi kesejahteraan manusia. Kepemimpinannya kuat, berani, dan visioner, tetapi juga menimbulkan konflik moral, karena tindakannya memicu pertempuran dengan alam dan para dewa hutan.
Karakter Lain yang Membuat Cerita Hidup
Selain ketiga tokoh utama, Princess Mononoke menghadirkan karakter pendukung yang memperkaya narasi:
- Jigo, seorang biksu/bounty hunter yang licik.
- Moro, serigala dewa yang membesarkan San.
- Okkoto, dewa babi yang terluka dalam konflik antara alam dan manusia.
- Gonza, Toki, Kaya, Hii-sama, Kohroku, tokoh dari Iron Town dan suku Ainu.
- Forest Spirit / Shishigami, dewa hutan yang menjadi pusat keseimbangan dunia.
- Demonised Boar God, yang mengawali kutukan Ashitaka.
- Osa, dengan kutipan ikonik: “Life is suffering. It is hard. The world is cursed. But still, you find reasons to keep living.”
Semua karakter ini berinteraksi dengan intensitas tinggi, menciptakan konflik dan alur yang menegangkan sekaligus sarat pesan moral tentang hubungan manusia dengan alam.
Menyimpulkan Keajaiban Princess Mononoke
Princess Mononoke tetap menjadi salah satu mahakarya animasi yang memikat hati dan pikiran. Dari perjalanan Ashitaka mencari kesembuhan hingga perjuangan San melindungi hutan, film ini menampilkan konflik manusia versus alam yang penuh nuansa.
Karakter-karakternya kompleks, setiap keputusan dan tindakan membawa konsekuensi, membuat cerita terasa hidup dan emosional.
Selain kisahnya, film ini mengajak LemoList! merenung tentang keseimbangan antara manusia, alam, dan kemajuan.
Kalau kamu penasaran dengan lebih banyak analisis karakter, teori cerita, dan ulasan mendalam seputar film dan musik, jangan ragu eksplor lebih banyak di Lemo Blue – Berita Musik dan Film! Temukan insight seru yang bikin pengalaman menontonmu semakin berkesan.
.