Lagu Father Figure Taylor Swift jadi salah satu momen paling mencolok di album The Life of a Showgirl.
Di balik suara lembutnya, Swift sebenarnya sedang bercerita tentang kuasa, pengkhianatan, dan perebutan hak milik yang bikin siapa pun yang tahu konteksnya bisa bilang, “Oh, ini personal banget.”
Dari nada misterius hingga lirik tajam, “Father Figure” kayak surat terbuka terselubung buat seseorang yang dulu pernah ia panggil mentor.
Table of Contents
Makna Lagu Father Figure Taylor Swift

Father Figure Taylor Swift lagi buka-bukaan soal dunia musik yang penuh permainan kuasa dan ego besar. Lagu ini kayak ngebawa kita masuk ke ruang rapat rahasia tempat semua keputusan diambil atas nama “loyalitas”. Yuk, kita kupas maknanya lebih dalam.
Lagu Tentang Kuasa dan Ketimpangan
Dalam “Father Figure”, Taylor Swift memanfaatkan kekuatan metafora buat ngomongin struktur kekuasaan yang udah lama ngebentuk industri musik. Ia menggambarkan sosok yang punya kuasa—biasanya laki-laki—yang menganggap dirinya “penyelamat” bagi artis muda, padahal di baliknya ada motif keuntungan.
Suasana lagu yang sinis dan gelap makin terasa karena Taylor menginterpolasi lagu klasik George Michael, tapi memutarnya jadi versi yang lebih tajam dan mengancam. Dari sini, Taylor ingin nunjukin gimana relasi kekuasaan bisa jadi bentuk pengkhianatan terselubung.
Perspektif Ganda yang Bikin Tegang
Nah, bagian paling menarik dari Father Figure Taylor Swift adalah cara dia main peran. Taylor dengan cerdik menulis lirik yang bikin pendengar ragu—apakah dia lagi jadi si mentor yang manipulatif, atau si murid yang lagi sadar udah dikontrol?
Ia bilang sendiri kalau ia bisa ngerasain dua-duanya. Makanya, lagu ini nggak terasa hitam putih. Ada rasa getir, tapi juga kekuatan untuk mengambil kembali kendali. Buat Taylor, nulis lagu ini seperti latihan peran: menelusuri sisi gelap dunia musik, tapi tetap dengan kepala tegak dan pena di tangannya.
Baca Juga, Yah! ‘Actually Romantic’ Taylor Swift: Diss untuk Haters dan Charli XCX? Ini Maknanya!
Lirik-Lirik Father Figure Taylor Swift yang Menggigit

Kalau kamu perhatiin lirik-lirik di Father Figure Taylor Swift, setiap baitnya terasa seperti potongan dialog dari film mafia yang disulap jadi balada. Di sini, Taylor nggak lagi bermain di ranah cinta klise—ia menulis tentang bisnis, kuasa, dan harga dari kepercayaan yang dilanggar.
Lagu ini kayak catatan rahasia dari balik meja eksekutif label musik, lengkap dengan ego, manipulasi, dan ancaman halus. Yuk, kita bongkar satu per satu simbol yang bikin lagu ini terasa begitu menggigit.
Bisnis yang Disamarkan Sebagai Cinta
Taylor membuka “Father Figure” dengan lirik “This love is pure profit, just step into my office” — kalimat yang langsung menampar. Di sini, kata “love” bukan tentang kasih, tapi transaksi. Sosok dalam lagu ini berbicara seolah-olah ia memberi perlindungan, padahal yang ia cari hanyalah keuntungan.
Baris lain seperti “When I found you, you were young, wayward, lost in the cold” menunjukkan bagaimana sang mentor merasa berhak atas kesuksesan si artis, seolah ia “menciptakan” kejayaan itu. Ini sindiran pedas terhadap pola pikir industri musik yang sering menutupi ambisi bisnis dengan kata-kata manis.
Mafia Vibes dan Sindiran Loyalitas Palsu
Masuk ke bagian tengah lagu, nuansa “Father Figure” makin tebal dengan aroma mafia. Kalimat “I protect the family” diulang sampai enam kali — yang dipercaya fans sebagai simbol dari enam album Taylor di bawah label lamanya, Big Machine.
Frasa ini menggambarkan bagaimana loyalitas sering dijadikan alasan untuk mengontrol, bukan melindungi. Taylor makin tajam dengan baris “They don’t make loyalty like they used to”, yang menggema seperti sindiran langsung ke pengalaman nyatanya di tahun 2019, ketika kesetiaan terbukti hanya seharga kontrak.
Bahkan, ancaman halus seperti “You’ll be sleeping with the fishes before you know you’re drowning” membawa kita ke dunia penuh intrik ala The Godfather — metafora tentang betrayal dan kekuasaan yang menenggelamkan.
Momen Balik — “This Empire Belongs to Me”
Menjelang akhir, Father Figure Taylor Swift berubah arah. Nada yang awalnya terdengar seperti pengakuan kekuasaan sang mentor, perlahan berbalik menjadi deklarasi kepemilikan si murid. Saat Taylor menyanyikan “This empire belongs to me”, ia seolah menegaskan: sekarang dialah yang berkuasa.
Di titik ini, lagu berubah jadi simbol kemenangan — bukan lagi tentang dikhianati, tapi tentang mengambil kembali apa yang memang miliknya. Sebuah ending yang nggak cuma memuaskan, tapi juga menggetarkan, terutama buat LemoList yang tahu betapa panjang perjalanan Taylor menuju kebebasan artistiknya.
Baca Juga, Yah! Makna Lagu “The Fate of Ophelia”: Taylor Tulis Ulang Takdir Cewek Shakespeare
Sosok di Balik Father Figure Taylor Swift — Scott Borchetta, Sang Father Figure?

Kalau kamu udah lama ngikutin perjalanan Taylor, pasti tahu konflik paling panas dalam kariernya. Nah, lewat Father Figure Taylor Swift, banyak fans merasa ia akhirnya “bicara langsung” ke sosok yang dulu berjasa sekaligus melukai — Scott Borchetta, mantan bos Big Machine Records.
Lagu ini terasa kayak film biopik versi musikal: ada awal yang manis, konflik yang pahit, dan akhir yang penuh kemenangan.
Awal yang Manis, Akhir yang Pahit
Dulu, hubungan Taylor dan Borchetta terlihat seperti kisah sukses klasik. Di usia 15 tahun, Taylor Swift masih remaja polos ketika menandatangani kontrak pertamanya dengan Big Machine Records — label yang saat itu dipimpin langsung oleh Borchetta.
Ia yang pertama percaya kalau Taylor punya potensi besar. Tapi seiring waktu, relasi mentor dan murid itu mulai retak. “Father Figure” menggambarkan perubahan itu dengan cara yang getir, seolah dari tangan sang mentor yang dulu membimbing, kini muncul genggaman yang terlalu erat, penuh kendali.
Lagu ini seakan mengajak LemoList! buat melihat lagi bagaimana sesuatu yang dulu disebut “bimbingan” bisa berubah jadi jebakan kekuasaan.
Luka Lama dari Penjualan Masters
Bagian paling menyayat dari kisah “Father Figure” Taylor Swift datang saat Borchetta menjual master enam albumnya ke Scooter Braun pada 2019 dengan nilai fantastis, sekitar 300 juta dolar. Buat banyak fans, keputusan itu terasa seperti pengkhianatan.
Swift sendiri menumpahkan emosinya dalam lirik “Your thoughtless ambition sparked the ignition… That to fulfill your dreams, you had to get rid of me.” Di situ, kita bisa ngerasain kepahitan seorang artis yang merasa dijual oleh orang yang dulu memanggilnya “keluarga.”
Simbolisme “Father Figure” dalam Karier Taylor Swift
Kalau dilihat dari perjalanan panjangnya, Father Figure Taylor Swift adalah sebuah pernyataan identitas. Ia menulis dari posisi seorang perempuan yang pernah dikendalikan, lalu bangkit untuk mengatur jalannya sendiri.
Lagu ini memperlihatkan gimana Taylor nggak lagi berdiri di bawah bayang-bayang “figur ayah” industri — ia sekarang jadi pemilik panggung, dan semuanya berjalan sesuai ritmenya.
Jadi, buat kamu yang ngikutin evolusi Taylor dari remaja country sampai ikon pop global, “Father Figure” terasa kayak momen deklarasi: Swift sudah bukan anak didik siapa pun lagi — dia yang pegang kendali penuh.
Dari Bayangan ke Sorotan — Taylor Swift Pegang Kendali Penuh
Lewat Father Figure Taylor Swift, kita diajak menyelami kisah tentang kuasa, pengkhianatan, dan perjalanan panjang menuju kebebasan. Lagu ini jadi potret bagaimana Taylor mengubah luka masa lalu menjadi karya yang kuat dan reflektif.
Ia menulis dari posisi orang yang dulu dikendalikan sistem, lalu bangkit sebagai sosok yang tahu nilai dirinya dan karyanya. Setiap lirik terasa seperti lembaran memoar, tapi dikemas dengan keanggunan khas Taylor yang tetap menyala bahkan di tengah gelapnya konflik industri musik.
“Father Figure” adalah bukti kalau Taylor Swift bukan cuma penyanyi yang menulis tentang cinta, tapi juga seorang perempuan yang paham cara melawan balik lewat seni.
Buat kamu, LemoList!, kalau lagu ini bikin kamu pengin tahu lebih dalam tentang evolusi Taylor dan simbol-simbol tersembunyi di lagu-lagu lainnya, yuk lanjut eksplor cerita musik seru lainnya di Lemo Blue – Berita Musik dan Film!