Breathe The Chainsmokers jadi bukti kalau Drew Taggart dan Alex Pall masih punya cara jenius buat bikin kita berhenti sejenak dan… bernapas.
Setelah setahun vakum sejak No Hard Feelings (2024), duo DJ ini balik lagi lewat EP keempat mereka, Breathe, yang rilis pada 24 Oktober 2025.
Delapan lagu di dalamnya kayak potongan perjalanan hidup: kolaborasi keren bareng Daya, ABSOLUTELY, hingga Izzy Bizu, dibungkus dalam nuansa house dan future bass yang sleek banget. Jadi, siap belum, LemoList, buat “bernapas” bareng The Chainsmokers?
Table of Contents
Lagu di Album Breathe The Chainsmokers & Maknanya

EP Breathe The Chainsmokers berisi 8 lagu yang saling terhubung lewat satu benang merah: napas. Tiap lagu punya makna sendiri tentang menahan, melepaskan, dan menemukan kembali ketenangan di tengah kekacauan hidup.
1. “Breathe”
Lagu pembuka ini ibarat hembusan napas pertama sebelum perjalanan panjang dimulai. “Breathe” menghadirkan atmosfer tenang, seperti ajakan untuk berhenti sebentar dan merasa hidup lagi. Lagu ini mempersiapkan pendengar buat masuk ke dunia reflektif yang dibangun The Chainsmokers di seluruh album Breathe.
2. “Smooth”
Masuk ke trek kedua, suasananya mulai lebih personal. “Smooth” menggambarkan perasaan insecure dan nggak cukup baik dalam sebuah hubungan. Lirik seperti “I guess I’m not as smooth as I used to be” bikin lagu ini terasa jujur dan rapuh. Di sini, Breathe The Chainsmokers mulai menyentuh tema tentang hubungan manusia—nggak sempurna, tapi nyata.
3. “Air” (feat. ABSOLUTELY)
Setelah emosi yang padat di “Smooth,” lagu “Air” hadir seperti ruang napas yang tenang. Kolaborasi dengan ABSOLUTELY menghasilkan nuansa future bass yang lembut tapi introspektif. Synth glitchy dan vokal melayang bikin “Air” terasa seperti momen meditasi di tengah hiruk pikuk album Breathe.
4. “White Wine & Adderall” (feat. Beau Nox)
Kalau lagu ini terasa unik, itu karena memang lahir dari eksperimen spontan. Drew dan Beau Nox butuh sehari penuh buat menulis tiga baris utamanya.
Alex sempat menantang Drew bikin versi ala UK Garage, dan hasilnya justru jadi salah satu lagu paling enerjik di album Breathe The Chainsmokers. Lagu ini bicara tentang mengejar euforia yang ternyata kosong—kayak mabuk kebahagiaan sesaat yang akhirnya hilang juga.
5. “Helium” (feat. Anna Sofia)

Bridging ke tengah album, “Helium” jadi titik paling emosional di Breathe. Lagu ini menggambarkan tarik-ulur dalam hubungan toksik—di satu sisi ingin lepas, di sisi lain masih terikat. Suara Anna Sofia berpadu dengan bass berat yang bergetar sampai dada. Hasilnya: lagu yang bikin kamu ikut tenggelam dalam rasa, tapi tetap pengin menari di tengah luka.
Baca Juga, Yah! 12 Lagu di Album “It’s Not That Deep” Demi Lovato yang Deep Banget
6. “Spaces” (with BUNT. & Izzy Bizu)
Nah, setelah tensi emosional tadi, “Spaces” datang sebagai napas lega. Kolaborasi dengan BUNT. dan Izzy Bizu ini punya cerita inspiratif: dua tahun sebelum rekaman, BUNT. masih kerja antar makanan lewat Uber Eats. Sekarang, dia bikin musik bareng idolanya. Lagu ini terasa hangat—tentang menemukan ruang untuk tumbuh dan memaknai perjalanan hidup.
7. “Veins” (feat. Daya)
Reuni manis dengan Daya ini jadi highlight di album Breathe The Chainsmokers. “Veins” adalah lagu yang mengalir penuh emosi, tentang cinta yang intens tapi menyakitkan.
Vokal Daya terdengar megah, sementara produksi musiknya jadi jembatan baru buat eksplorasi The Chainsmokers. Kalau kamu kangen nuansa “Don’t Let Me Down,” lagu ini bakal terasa familiar tapi lebih dewasa.
8. “The Cure”
Sebagai penutup, “The Cure” nggak cuma jadi akhir dari album Breathe, tapi juga semacam penebusan. Lagu ini bicara tentang mencari penyembuhan—kadang lewat seseorang, kadang lewat diri sendiri. Nuansanya gelap tapi menenangkan, seolah The Chainsmokers mengajak kita menerima bahwa nggak semua luka harus disembuhkan seketika.
Baca Juga, Yah! 14 Lagu di Album mood swings: Henry Moodie Buka-Bukaan Soal Anxiety
Menemukan Napas di Tengah Kekacauan

Album Breathe The Chainsmokers adalah sebuah perjalanan reflektif tentang jeda, rasa, dan penyembuhan.
Lewat melodi yang berlapis dan lirik yang jujur, Drew dan Alex mengajak pendengarnya untuk berhenti sejenak—menyadari bahwa di balik hiruk pikuk dunia, ada ruang kecil bernama “napas” yang bisa menyelamatkan kita.
Album ini terasa seperti obrolan larut malam antara diri sendiri dan suara hati yang perlahan menenangkan. Jadi, kalau kamu merasa dunia bergerak terlalu cepat, mungkin Breathe adalah soundtrack yang kamu butuhkan untuk diam sejenak.
Dan buat kamu yang nggak mau ketinggalan cerita musik sehangat ini, yuk lanjut eksplor lebih banyak berita musik dan inspirasi lain bareng Lemo Blue — tempat di mana setiap nada punya cerita tersendiri.