Sinopsis Jalan Pulang

Jalan Pulang (2025): Lebih Seram Nggak ada Ibu Daripada Ketemu Hantu

Jalan Pulang tentang perjalanan batin yang bakal bikin kamu mikir: seberapa jauh seorang ibu rela berkorban demi anaknya? Film ini mengambil latar di Banyuwangi, Jawa Timur — tempat yang sarat nuansa mistis dan budaya. 

Diproduksi bareng oleh Leo Pictures, Legacy Pictures, dan Anami Films, Jalan Pulang menyajikan kisah gelap penuh emosi yang diiringi lagu “Kembali Pulang” dari Suara Kayu feat. Feby Putri. 

Buat kamu yang suka horor lokal dengan sentuhan drama keluarga dan visual Jawa yang kental, film ini tayang di Netflix dan siap bikin bulu kuduk (dan hati) merinding bareng.

Sinopsis Jalan Pulang (2025)

Jalan Pulang sinopsis

Lastini (Luna Maya) kehilangan suaminya, Surya, dalam kematian yang aneh dan misterius. Belum sempat pulih dari duka, anak perempuannya, Arum (Saskia Chadwick), jatuh sakit parah tanpa penjelasan medis. 

Malam-malam Arum berubah jadi teror—ia sering melihat sosok tak kasatmata, bahkan melukai dirinya sendiri saat kerasukan. Keyakinan Lastini mulai beralih dari logika ke hal mistis. 

Ia menemukan bahwa Arum lahir di tahun kabisat—tahun yang dalam kepercayaan Jawa dianggap sebagai “celah dunia,” tempat roh mudah menyusup dan menandai jiwa anak yang lahir di sana. 

Waktu Arum ulang tahun makin dekat, dan Lastini tahu kalau gangguan ini nggak segera diusir, nyawa putrinya bisa lenyap selamanya.

Bersama dua anaknya yang lain, Lia dan Rama, Lastini menempuh perjalanan panjang melintasi pedalaman Jawa. 

Mereka mencari pertolongan dari para dukun dan penjaga ilmu leluhur, sambil berhadapan dengan serangan makhluk halus dan ketakutan yang terus menghantui. 

Jalan Pulang membawa mereka ke batas antara dunia nyata dan tak terlihat—tempat cinta seorang ibu diuji lewat pengorbanan paling besar.

Baca Juga, Yah! Telaga Suriram (2025): Rahasia Keluarga Terkubur di Dasar Sumur

Ending Jalan Pulang — Kutukan Tahun Kabisat

Ending Jalan Pulang

Ending film ini memang nyisain banyak tanda tanya dan perasaan ngilu di dada. Di balik teror roh yang ngejar Arum, ternyata ada kisah lama yang jauh lebih kelam dari sekadar kutukan biasa. 

Asal-Usul Kutukan

Segalanya bermula dari masa lalu keluarga Lastini. Ayahnya dulu punya dua istri, dan ibu Lastini adalah istri kedua. Dari pernikahan pertama, lahirlah Marsinah (Shareefa Daanish), kakak tiri Lastini yang hidupnya dipenuhi sakit dan penolakan. 

Marsinah tumbuh dalam dendam karena ayahnya lebih memilih keluarga baru. Puncaknya, ketika anak Marsinah meninggal, amarah itu berubah jadi kutukan yang nggak berhenti di generasinya.

Uncle Lastini yang diam-diam mencintai Marsinah malah memperparah keadaan. Ia nekat membangkitkan roh Marsinah untuk menuntaskan dendamnya. 

Sejak saat itu, roh Marsinah gentayangan, menyasar darah keturunan Lastini—dan Arum jadi korban berikutnya. Di sinilah Jalan Pulang menunjukkan sisi tragis: horor yang lahir bukan dari makhluk asing, tapi dari luka dalam keluarga sendiri.

Makna Ending

Bagian akhir Jalan Pulang bikin banyak penonton terdiam. Beberapa bilang ending-nya nggak memuaskan karena “semuanya mati,” tapi sebagian lain justru ngerasa itu pas—tragis, tapi bermakna. 

Lastini berjuang sampai titik terakhir buat nyelamatin Arum, walau akhirnya pengorbanan itu nggak sepenuhnya menutup kutukan.

Film ini seolah mau bilang: kadang yang paling menakutkan bukan roh jahat, tapi warisan dendam dan rasa bersalah yang nggak pernah selesai. 

Jalan Pulang menutup ceritanya dengan getir—membiarkan penonton bertanya, apakah cinta dan pengorbanan bisa benar-benar memutus rantai kutukan, atau justru jadi bagian darinya.

Baca Juga, Yah! The Elixir [Abadi Nan Jaya] (2025): Racikan Jamu Jadi Terror Zombie? Kok Iso? 

Review Jalan Pulang (2025)

Review Jalan Pulang

Film ini dapet respons yang lumayan terbelah—ada yang bilang emosional banget, tapi ada juga yang ngerasa jalan ceritanya ke mana-mana. Yuk, kita bahas!

Hal yang Bikin Film Ini Menarik

Dari awal, Jalan Pulang terasa lebih personal dibanding horor lain. Banyak penonton yang bilang film ini lebih kayak drama keluarga yang dibungkus rasa takut. 

Nuansa hubungan ibu-anak jadi inti cerita, dan itu yang bikin film ini punya daya tarik emosional yang kuat.

Akting para pemain juga dapet banyak pujian. Luna Maya tampil total sebagai Lastini yang kehilangan arah tapi tetap berjuang mati-matian. 

Saskia Chadwick juga mencuri perhatian dengan adegan kerasukannya yang realistis—nggak lebay, tapi tetap bikin bulu kuduk naik. 

Chemistry-nya bareng “tiga ratu horor” lain seperti Shareefa Daanish dan Taskya Namya terasa pas banget.

Secara teknis, Jalan Pulang juga punya keunggulan di sound design. Efek suaranya rapi, bikin suasana makin tegang tanpa harus bergantung pada visual berlebihan. 

Satu hal yang menarik, film ini nggak menyentuh sisi agama sama sekali—fokusnya di ritual dan kepercayaan budaya Sunda dan Bali. Akhir filmnya pun sukses bikin penonton diem lama, karena sedih dan mikir bareng.

Kekurangan yang Bikin Gregetan

Meski banyak yang suka sisi emosionalnya, beberapa penonton ngerasa Jalan Pulang terlalu berat di drama dan kurang greget di horor. 

Ceritanya jalan lambat, dan banyak bagian terasa kayak potongan horor lama yang disusun ulang tanpa kejutan baru.

Beberapa karakter terasa cuma lewat aja tanpa punya peran penting. Misalnya, subplot Lia yang jadi tumbal pengganti nggak pernah dijelasin tuntas. 

Subagir, yang awalnya dikira sopir biasa, tiba-tiba bisa jadi tokoh mistik tanpa alasan jelas. Ditambah lagi, beberapa momen penting kayak Surya mendadak tahu soal kutukan terasa janggal.

Secara visual, film ini juga dikritik karena gelap banget—kadang bikin penonton susah liat apa yang sebenarnya terjadi. Efek CGI di tengah film malah bikin ngakak daripada takut, dan editing-nya terkesan buru-buru. 

Banyak transisi adegan yang bikin bingung dan ganggu mood tegang yang udah dibangun. Akhirnya, banyak yang bilang horornya cuma ngandelin jump scare dengan formula lama: tawa histeris, mata hitam, pembuluh menonjol—semuanya terasa usang.

Kalau Menurut Lemo Blue Sih… 

Kalau kamu suka horor lokal yang ngangkat budaya dan punya drama keluarga kuat, Jalan Pulang layak masuk daftar tontonan kamu. 

Ceritanya punya emosi yang dalem, dan Luna Maya benar-benar jadi jantung film ini. Tapi buat kamu yang nyari horor dengan pacing cepat, efek baru, dan plot yang rapet, film ini mungkin bakal terasa lambat dan terlalu melodramatis.

Secara keseluruhan, Jalan Pulang punya niat baik dan atmosfer kuat, tapi belum berhasil ngasih pengalaman horor yang nempel lama. 

Baca Juga, Yah! Shutter (2025): Dosanya yang Dihapus, Bukan Fotonya! 

Daftar Pemeran Jalan Pulang (2025)

Deretan aktor dan aktrisnya bukan kaleng-kaleng—tiga di antaranya bahkan dijuluki “Ratu Horor Indonesia”!

  • Luna Maya sebagai Lastini
  • Shareefa Daanish sebagai Marsinah
  • Taskya Namya sebagai Lia
  • Saskia Chadwick sebagai Arum
  • T. Rifnu Wikana sebagai Djatmiko
  • Sujiwo Tejo sebagai Subagir
  • Kiki Narendra sebagai Ki Rustaman
  • Ruth Marini sebagai Suhannah / Ruhannah
  • Jajang C. Noer sebagai Ruhannah / Suhana
  • Widika Darsih Sidmore sebagai Ranti
  • Cetul Leatherart sebagai Mbah Drajat / Ki Drajat
  • Fajar Rezky sebagai Subagir muda
  • Eduward Manalu sebagai Surya / Edward (suami Lastini)
  • Raffan Al Aryan sebagai Rama
  • Rachel Mikhalya Santos sebagai Lastini kecil
  • Mikayla Sofia Mercedes sebagai Ida
  • Rayzki Fakila sebagai Hantu anak kecil

Jalan Pulang, Ketika Horor dan Haru Menyatu

Lewat Jalan Pulang, kamu diajak menyusuri sisi gelap dan luka batin yang diwariskan dari generasi ke generasi. Cerita Lastini menggambarkan cinta ibu yang berani menantang batas antara hidup dan mati demi anaknya. 

Di balik atmosfer mistis dan ritual budaya Jawa, film ini mengajak kita merenung tentang bagaimana trauma masa lalu bisa menghantui — bahkan saat kita mencoba menemukan jalan pulang versi kita sendiri.

Buat kamu yang suka cerita horor dengan rasa manusiawi dan sentuhan budaya lokal, Jalan Pulang patut banget kamu tonton. 

Dan kalau kamu pengin terus update soal dunia perfilman dan drama yang lagi hangat, yuk jelajahi lebih banyak berita film dan rekap series seru lainnya bareng Lemo Blue — biar kamu nggak ketinggalan tontonan yang lagi jadi omongan!