The Conjuring 3 (2021)

The Conjuring 3 (2021): Kesimpulan dan Penjelasan Ending Film yang Greget

Kalau kamu penggemar horor, pasti sudah nggak asing lagi dengan The Conjuring 3. Film ini memang selalu sukses bikin bulu kuduk merinding sekaligus penasaran sama kisah nyata yang jadi inspirasinya. 

Nah, di seri ketiganya, The Conjuring: The Devil Made Me Do It, ceritanya agak beda, LemoList! Bukan cuma soal rumah berhantu, tapi juga drama pengadilan dengan pembelaan “setan yang memaksa.” 

Menariknya lagi, film ini mengajak kita mikir tentang iman, cinta, dan kutukan yang bisa membelit manusia. Yuk, kita kupas bareng ending dan pesan tersembunyi dari film ini!

Ringkasan Cerita The Conjuring 3

Ringkasan Cerita The Conjuring 3

Di the conjuring 3, ceritanya memang bikin penasaran karena keluar dari jalur horor rumah berhantu yang biasa kita lihat di dua film sebelumnya. Kali ini, filmnya lebih terasa seperti gabungan horor dan thriller kriminal, dengan kasus nyata yang jadi bumbu utamanya. 

Dari Rumah Berhantu ke Misteri Pembunuhan

Alih-alih kembali ke formula klasik, the conjuring 3 membawa Ed dan Lorraine Warren masuk ke jalur baru: sebuah misteri pembunuhan. 

Bukan hantu atau boneka terkutuk yang jadi fokus, melainkan dalang manusia yang memanfaatkan kutukan. Perubahan ini bikin film terasa segar, karena horor yang dihadapi lebih personal dan punya konsekuensi hukum nyata.

Baca Juga, Yah! The Conjuring 1 (2013): Kesimpulan dan Ending

Kasus Arne Cheyenne Johnson: “The Devil Made Me Do It”

Kisah utama diangkat dari peristiwa tahun 1981 ketika Arne Cheyenne Johnson membunuh tuan tanahnya, Alan Bono. Di film, kasus ini bermula dari eksorsisme bocah 11 tahun bernama David Glatzel yang berlangsung kacau sampai membuat Ed terkena serangan jantung. 

Saat itu, Arne menantang iblis untuk masuk ke dirinya demi menyelamatkan David. Setelahnya, Arne diganggu penglihatan mengerikan hingga akhirnya melakukan pembunuhan brutal. 

Ia kemudian mengklaim digerakkan setan, menjadikannya kasus pertama di AS yang mencoba memakai pembelaan kerasukan di pengadilan.

Peran Ed dan Lorraine Warren dalam Mengungkap Kutukan

Di balik drama persidangan, the conjuring 3 menambahkan lapisan cerita tentang kutukan. Lorraine menemukan totem penyihir tersembunyi di rumah keluarga Glatzel, tanda bahwa Arne bukan kerasukan biasa, melainkan korban dari rencana seorang okultis. 

Dari sinilah Ed dan Lorraine memulai penyelidikan yang membawa mereka pada sosok Isla, putri rahasia Father Kastner, yang membuat pakta demonik dengan syarat tiga korban harus mati. 

Konflik ini mencapai puncak ketika Ed hampir dikorbankan, namun cinta Lorraine membebaskannya. Dengan menghancurkan altar Isla, kutukan pun berakhir, iblis menagih jiwa Isla sendiri, dan Arne akhirnya terbebas.

Baca Juga, Yah! The Conjuring 2 (2016): Kesimpulan & Ending yang Bikin Merinding

Ending The Conjuring 3 Dijelaskan

Ending The Conjuring 3 Dijelaskan

Kalau sudah sampai ujung cerita, biasanya kamu bakal mikir: siapa sih sebenarnya dalang semua kekacauan ini? Nah, di the conjuring 3, ending-nya membuka tabir gelap yang jauh lebih rumit daripada sekadar kerasukan. Yuk, kita bahas pelan-pelan biar jelas.

Siapa Sebenarnya Dalang di Balik Kutukan?

Kamu mungkin sempat mengira iblis yang bikin semua kekacauan, tapi ternyata ada manusia di baliknya. 

Sosok itu adalah Isla, anak rahasia Father Kastner yang tumbuh besar di rumah penuh benda okultisme. Obsesinya terhadap ilmu gelap bikin dia makin dalam terjerat perjanjian dengan iblis.

Dalam perjanjian itu, ia harus memastikan tiga korban mati: seorang anak (Jessica), seorang kekasih (Arne Johnson), dan seorang man of God (Ed Warren). Jiwa Isla sendiri terikat pada ritual itu, jadi gagal berarti dirinya jadi tumbal.

Pertarungan Terakhir: Cinta vs Kutukan

Semua memuncak ketika Ed dan Lorraine berhadapan langsung dengan Isla. Di sini, Isla berhasil memanipulasi Ed sampai hampir membunuh Lorraine dengan palu godam. Tegangan adegannya bikin napas tercekat, karena jelas taruhan nyawa ada di depan mata.

Namun, yang jadi penyelamat bukan doa panjang atau jimat perlindungan, melainkan cinta Lorraine pada Ed. 

Ikatan mereka cukup kuat buat membebaskan Ed dari pengaruh kutukan. Setelah sadar, Ed menghancurkan altar Isla, sumber seluruh kekuatannya. Hasilnya fatal: iblis yang tadinya ia kendalikan justru menagih janjinya dan menyeret Isla ke Neraka.

Nasib Arne Cheyenne Johnson

Sementara itu, Arne yang masih dipenjara juga hampir jadi korban terakhir. Kutukan mendorongnya untuk mengakhiri hidup, tapi hancurnya altar otomatis memutus pengaruh iblis padanya. Arne selamat, meski tetap harus menghadapi persidangan.

Ia akhirnya divonis bersalah atas pembunuhan tidak berencana dengan hukuman 10 sampai 20 tahun, walau kenyataannya ia hanya menjalani lima tahun. 

Yang bikin kisahnya tetap hangat, Arne tetap bersama Debbie, pacarnya, meski badai besar sudah mereka lewati. Film pun ditutup dengan adegan manis: Ed membangunkan gazebo untuk Lorraine, simbol cinta yang jadi jangkar mereka di tengah kegelapan.

Fakta vs Fiksi: Mana yang Benar dari Film Ini?

fakta film the conjuring 3

Kalau nonton horor yang katanya diangkat dari kisah nyata, pasti kamu kepo: “Bagian mana sih yang beneran kejadian, dan mana yang cuma bumbu film?” Nah, di sini, ada beberapa elemen yang memang berasal dari kasus nyata, tapi ada juga yang ditambah biar ceritanya makin tegang. 

Elemen Nyata

Di bagian ini, ceritanya memang punya pijakan di dunia nyata, LemoList!

  • Kasus eksorsisme David Glatzel: Kisah film dibuka dengan ritual pengusiran setan pada David, bocah 11 tahun. Ini beneran terjadi, dan Ed serta Lorraine Warren memang dipanggil keluarga buat membantu.
  • Percobaan pembelaan “kerasukan setan” di pengadilan: Kasus pembunuhan Arne Cheyenne Johnson tahun 1981 jadi sejarah di Amerika. Pengacaranya sempat mencoba pakai alasan kerasukan sebagai pembelaan, meski hakim menolaknya. Akhirnya Arne tetap divonis bersalah atas pembunuhan tidak berencana dengan hukuman 10–20 tahun, tapi ia cuma menjalani lima tahun.
  • Rekaman asli eksorsisme di credit scene: Kalau kamu jeli, di bagian akhir film diputarkan rekaman nyata dari eksorsisme David. Suaranya bikin merinding, walau tentu jauh lebih tenang dibanding versi dramatis di layar.

Elemen Fiksi

Nah, bagian ini jelas dibuat demi menambah bumbu horor dan memperluas dunia the conjuring.

  • Isla dan Father Kastner: Kamu nggak bakal nemuin nama mereka di catatan kasus asli. Okultis Isla dan sosok Kastner sepenuhnya ciptaan film buat jadi antagonis utama.
  • Korban fiksi seperti Jessica: Karakter Jessica yang dikutuk sampai membunuh temannya sebelum menghilang juga murni hasil imajinasi penulis naskah.
  • Perubahan nama Alan Bono jadi Bruno: Arne memang membunuh tuan rumahnya, tapi nama korban diubah dari Alan Bono menjadi Bruno dalam film.
  • Kultus satanik untuk memperluas lore: Sebut-sebut soal Disciples of the Ram dan kaitannya dengan Annabelle adalah tambahan kreatif. Tujuannya buat menyambung semesta horor The Conjuring Universe, bukan karena benar-benar ada kultus seperti itu.

The Conjuring 3 dan Warisannya

Kalau ditarik benang merah, the conjuring 3 terasa beda karena berani keluar dari formula lama. Bukan lagi sekadar rumah berhantu atau boneka seram, tapi misteri kutukan yang menjerat manusia. 

Campuran fakta dari kasus nyata Arne Johnson dengan bumbu fiksi seperti Isla dan ritual gelapnya bikin film ini tetap mencekam, meski kadang bikin kita bertanya: mana realita, mana dramatisasi.

Namun di balik semua itu, inti cerita tetap ada di pasangan Ed dan Lorraine Warren. Cinta mereka jadi senjata paling ampuh melawan kegelapan, menjadikan film ini bukan sekadar horor, tapi juga kisah tentang pengabdian dan harapan. 

Kalau kamu pengen terus update soal film horor, kisah nyata di baliknya, sampai musik-musik keren lain, jangan lupa jelajahi artikel lain di Lemo Blue – Berita Musik dan Film!