True Haunting datang dengan gaya khas Netflix yang bikin kamu bingung, “ini beneran atau cuma film horor?” Serial ini bukan sekadar dokumenter biasa—tapi juga penuh dramatization sinematik yang berasa kayak nonton The Conjuring versi nyata.
Diproduksi oleh maestro horor James Wan, True Haunting menggabungkan kisah nyata, wawancara dengan saksi asli, dan visual mencekam yang penuh bayangan dan kamera berputar pelan ala film bioskop.
Dengan lima episode berdurasi 30–35 menit, serial ini dibagi jadi dua bagian: Eerie Hall dan This House Murdered Me. Jadi siap, LemoList! Karena kali ini, kengerian datang dari kisah nyata.
Table of Contents
Rekap The Haunting — Dua Kisah Nyata yang Nempel di Kepala

Serial ini menyajikan dua kisah nyata yang bikin kamu mikir: “kalau aku di posisi mereka, apa aku kuat?” Kedua kisah ini bikin True Haunting terasa nyata sekaligus menakutkan.
Satu berasal dari kampus yang tampak biasa, satu lagi dari rumah indah yang menyimpan kegelapan. Tapi keduanya punya benang merah: beberapa tempat nggak pernah benar-benar “kosong.”
1. Eerie Hall — Mahasiswa dan Arwah Kampus
Bayangin kamu lagi jadi anak kuliahan baru, tinggal di asrama tua, terus sebelas hari kemudian… ada suara memanggil namamu padahal kamu sendirian. Itulah yang dialami Chris Di Cesare di True Haunting.
Tahun 1985, Chris masuk ke SUNY Geneseo’s Erie Hall, dan sejak saat itu, hidupnya berubah. Barang-barang di kamar mulai bergerak sendiri, suara langkah kaki datang entah dari mana, dan sosok remaja bernama Tommy muncul sambil memohon, “Tolong aku….”
Situasi makin parah ketika teman sekamarnya kabur setelah mendengar suara dari “makhluk” itu. Chris dan temannya, Jeff Ungar, sempat nekat memotret arwah itu pada 14 Februari 1985—keputusan yang membuat Tommy murka.
Hingga akhirnya, tanggal 13 Maret jadi hari paling menyeramkan dalam hidup Chris, saat ia diserang dan meninggalkan bekas cakaran di punggungnya.
Bahkan Lorraine Warren, si legenda pemburu hantu, menolak berjabat tangan dengan Chris karena katanya “nggak mau tahu masa depannya.” Dari situ, jelas: ada sesuatu di Erie Hall yang nggak pengin ditinggalkan sendirian.
2. This House Murdered Me — Rumah yang Menelan Penghuninya
Kalau cerita sebelumnya terjadi di asrama kampus, yang ini lebih gelap dan jauh lebih tragis. True Haunting lanjut ke kisah April Miller dan keluarganya yang pindah ke rumah bergaya Victoria di Salt Lake City.
Awalnya, mereka cuma mau mulai hidup baru. Tapi sejak malam pertama, anak bungsu mereka, Shane, terus bermimpi buruk tentang sosok di lemari dan bilang kalau temannya, Benjamin, suka main ayunan dengannya.
April mulai merasa ada yang menenggelamkannya di bak mandi, ibunya ditarik dari kasur, dan suaminya, Matt, mendengar suara di basement yang memperingatkannya, “Jangan ikut campur, Nak.”
Puncaknya, Matt menemukan tulisan merah di dinding bertuliskan “this house murdered me.” Setelah dibersihkan, mereka malah menemukan ruangan tersembunyi berisi gambar anak-anak yang tampak menyimpan kisah mengerikan.
Dari situ, terkuak sejarah kelam rumah itu. Dulu, keluarga William dan Ruth tinggal di sana. William dikenal kejam dan menyiksa istrinya serta empat anaknya. Ruth akhirnya bunuh diri di bak mandi berkarat, sementara William membakar keempat anaknya hidup-hidup di tungku.
Tragedi itu jadi akar dari semua teror yang dialami keluarga Miller—seolah rumah itu benar-benar punya nyawa, dan masih menyimpan jeritan masa lalu yang belum sempat tenang.
Baca Juga, Yah! Rekap Monster: The Ed Gein Story, Bukti Kalau Cinta Bikin Gila
Penjelasan Ending True Haunting Netflix

Setelah lima episode penuh teror dan tragedi, akhirnya True Haunting menutup kisahnya lewat bab paling emosional: penyembuhan. Tapi jangan berharap semuanya berakhir manis—karena di dunia True Haunting, setiap kedamaian datang dengan harga.
1. Ritual Pembersihan dan Pertarungan Arwah
Setelah diguncang oleh sejarah kelam rumah mereka, April dan Matt Wilson akhirnya memutuskan melakukan ritual pembersihan menggunakan asap sage. Mereka memanggil seorang medium bernama Debbie untuk menenangkan roh-roh yang masih terjebak di sana.
Saat ritual berlangsung, Debbie menemukan kebenaran yang selama ini mengikat rumah itu—Ruth, sang ibu yang bunuh diri di bak mandi, dan William, suaminya yang membakar keempat anak mereka hidup-hidup.
Salah satu roh anak itu, Benjamin, ternyata selama ini mencoba memperingatkan keluarga baru untuk segera pergi.
Saat Debbie mencoba memasuki kamar tempat William meninggal, ia merasakan kekuatan tak terlihat yang menahannya, seperti sedang berhadapan langsung dengan kemarahan yang belum padam.
Tapi akhirnya, ia berhasil membuka jendela kamar dan memerintahkan roh William untuk melepaskan semua yang terikat.
Setelah itu, rumah terasa tenang—seolah semua jiwa yang tersiksa akhirnya menemukan jalan pulang. Keluarga baru yang kini menempati rumah itu dilaporkan hidup damai tanpa gangguan apa pun.
2. Nasib Keluarga Miller Setelahnya
Meski rumah itu sudah “dibersihkan”, ketenangan nggak serta-merta datang pada keluarga Miller. April dan Matt tetap dihantui oleh kenangan yang mereka alami.
Mereka memutuskan meninggalkan rumah dan hidup berpindah-pindah selama dua puluh tahun, menempati delapan rumah berbeda tanpa pernah menetap terlalu lama. Seolah trauma itu membuat mereka alergi dengan konsep “rumah tetap”.
Shane, yang dulu masih kecil saat kejadian, kini tumbuh dewasa dan terlihat baik-baik saja, tapi tetap emosional saat mengenang masa lalunya di wawancara dua dekade kemudian.
Sementara Nate, sang kakak, tak muncul di dokumenter dan nyaris tak disebut, menambah lapisan misteri pada kisah mereka.
Ending True Haunting bukan kemenangan melawan hantu—melainkan pengingat bahwa luka dari sesuatu yang tak terlihat bisa bertahan seumur hidup.
Daftar Pemeran True Haunting Netflix

Bagian ini menarik banget karena True Haunting nggak cuma ngandelin efek seram dan musik mencekam, tapi juga menampilkan kombinasi nyata antara tokoh asli dan aktor yang memerankannya.
Beberapa wajah beneran muncul di depan kamera untuk berbagi kisah, sementara sisanya dihidupkan lewat adegan dramatisasi yang bikin cerita makin terasa hidup.
- Chris Di Cesare — diperankan sendiri oleh Chris DiCesare, dengan versi dramatis oleh Wyatt Dorion
- Jeff Ungar (teman Chris) — diperankan oleh John Jeff Ungar dan aktor Rhys Phillips
- Linda (teman Chris) — versi asli Linda Kalasinski, diperankan Makenna Pickersgill
- Chris’ Running Partner — Craig Norris, tanpa versi dramatisasi
- Chris’ Father (Vito DiCesare) — diperankan Ralph MacLeod
- April Miller — tampil sebagai dirinya sendiri dalam kisah This House Murdered Me
- Matt Wilson (suami April) — diperankan tanpa aktor dramatisasi
- Shane Miller (anak April) — tampil sebagai dirinya sendiri
- Pamelyn Miller (ibu April) — juga hadir sebagai diri asli
- Shane Connor (teman keluarga Miller) — muncul tanpa dramatisasi tambahan
- Tommy (arwah di Eerie Hall) — diperankan Caleb Kachkowski-Ford
- Judy — diperankan Erinn Bekkers
- Beth — diperankan Tia Baum
- Jock Boy — diperankan Nicholas Doucet
Baca Juga, Yah! Rekap Mob War: Philadelphia vs. The Mafia: Berambisi Boleh, Ambisius Jangan!
Ketika Kisah Nyata Nggak Selalu Punya Akhir Tenang
True Haunting terasa seperti perjalanan menembus masa lalu yang kelam, di mana setiap jeritan dan bisikan punya sejarahnya sendiri. Sentuhan sinematik ala James Wan bikin tiap adegan terlihat nyata, seolah kamu ikut berdiri di antara arwah yang belum menemukan kedamaian.
Dua kisahnya—Eerie Hall dan This House Murdered Me—menunjukkan kalau kengerian paling dalam seringkali berasal dari kisah nyata yang tak pernah benar-benar selesai.
Dan di balik semua ketegangan, True Haunting juga jadi pengingat kalau trauma bisa menghantui jauh lebih lama dari sekadar suara langkah di malam hari.
Kalau kamu suka eksplorasi kisah yang menegangkan tapi penuh makna, jangan berhenti di sini. Yuk, lanjut jelajahi berbagai berita film dan series terbaru di Lemo Blue—tempat cerita seram, lucu, dan menginspirasi, selalu terasa dekat dengan kamu.