“Connell” Conan Gray jadi salah satu lagu yang paling bikin hati nyesek. Terinspirasi dari karakter Connell Waldron di novel Normal People karya Sally Rooney. Lagu ini tentang gimana seseorang bisa kehilangan rasa berharga dalam hubungan.
Conan bilang, dia merasa mirip sama karakter Marianne—selalu berusaha cukup buat seseorang yang nggak pernah benar-benar melihatnya.
Dari situ, lahirlah “Connell,” sebuah curhatan lembut yang ngena banget buat kamu yang pernah ngerasa cinta tapi tetap merasa sendirian di dalamnya.
Table of Contents
Makna Lagu Connell Conan Gray

Lagu Connell ini seperti surat terbuka buat diri sendiri—pelan, penuh luka, dan terasa jujur banget. Conan Gray menulisnya seolah lagi mengurai isi hatinya satu per satu, dari rasa kehilangan sampai ke trauma yang belum sembuh.
1. Cinta yang Disembunyikan dan Luka yang Ditolak
Di bagian awal lagu Connell, Conan langsung ngasih gambaran pahit tentang melihat mantan yang udah move on.
Ada rasa muak, kecewa, dan sedikit jijik waktu dia lihat mantannya bareng orang lain—adegan yang bikin perut mual dan hati ikut retak.
Conan juga cerita tentang hubungan yang dulu nggak pernah diakui; mereka “nggak pernah ke luar bareng,” seolah cinta itu cuma rahasia di balik pintu.
Ada penyesalan yang terasa bodoh saat dia berharap bisa sampai dikenalin ke orang tua sang mantan. Di sini, lagu Connell mulai terasa sebagai potret cinta yang nggak pernah benar-benar diterima.
2. Rasa Bersalah dan Diri yang Terluka
Masuk ke bagian chorus, emosi Conan makin meledak. Ia mengaku bahwa semua rasa sakit itu seperti hukuman yang dia buat sendiri.
“Kissing your ghost was my own damn fault,” katanya—sebuah pengakuan bahwa dia yang memilih mencintai sosok yang udah nggak ada.
Di lagu Connell, rasa bersalah berubah jadi kebiasaan, seperti kecanduan terhadap luka. Conan merasa pantas disakiti karena di dalam dirinya, sudah ada keyakinan bahwa ia memang nggak layak dicintai.
Setiap bait terasa seperti pertempuran antara hati yang ingin sembuh dan pikiran yang bilang dia pantas terluka.
3. Perbedaan dan Kebencian pada Diri Sendiri
Bagian ini nunjukin sisi rapuh Conan yang makin dalam. Ia membandingkan dua dunia: “Texas skies” dan “London streets” — simbol perbedaan yang nggak bisa dipertemukan.
Meski tahu nggak cocok, ia tetap bertahan, bahkan sampai rela menghancurkan hatinya sendiri.
Lagu Connell makin terasa gelap ketika Conan menyebut pikiran destruktif tentang dirinya yang nggak berharga dan merasa “lebih baik mati.” Lirik ini seperti jeritan pelan dari seseorang yang capek berjuang melawan diri sendiri.
4. Luka yang Lebih Dalam dari Sekadar Cinta
Di sini, lagu Connell tiba-tiba berubah arah. Conan mulai nyadar bahwa luka yang ia rasain nggak cuma datang dari cinta, tapi juga dari masa lalu keluarganya.
Kalimat “you remind me of my father slurring words” jadi penghubung antara hubungan yang gagal dengan trauma lama tentang ayah yang mabuk dan menyakitkan.
Conan melihat pola yang sama: seseorang yang ia cintai justru mengingatkannya pada rasa takut dan rasa tak berharga yang sudah lama ia simpan.
5. Nama yang Tak Bisa Dilupakan
Di bagian akhir, lagu Connell ditutup dengan pengulangan nama “Connell.” Suaranya makin pelan, makin kabur, seolah Conan tersesat di pikirannya sendiri.
Bagian ini bikin pendengar ikut tenggelam dalam perasaan kosong dan kehilangan arah. Ada sensasi mabuk—bukan karena alkohol, tapi karena kenangan yang nggak mau pergi.
“Connell” bukan cuma nama, tapi simbol dari seseorang yang masih tinggal di kepala Conan meski segalanya udah berakhir.
Baca Juga, Yah! “Class Clown” Conan Gray: Ketawa Bukan Berarti Bahagia
Makna Tersembunyi dari Lagu Connell Conan Gray

Lagu Connell jadi ruang bagi Conan untuk menghadapi sisi tergelap dalam dirinya. Ia mengaku memilih orang itu karena secara nggak sadar, orang itu mengingatkannya pada perasaan “nggak berharga” yang sudah lama melekat.
Liriknya mentah, kadang brutal, seperti pengakuan jujur yang tanpa filter—terutama saat ia menyinggung pemikiran destruktif tentang dirinya sendiri.
Tapi dari situ pula, Conan belajar bahwa menulis lagu bisa jadi cara paling jujur untuk sembuh. Pengulangan nama “Connell” di bagian akhir lagu menggambarkan fiksasi yang belum tuntas, tapi juga menunjukkan bahwa ia sedang belajar melepaskan, sedikit demi sedikit.
Lirik seperti “deep in my bones I know pain is what I earned” jadi titik paling menyentuh, menggambarkan betapa dalamnya ia menginternalisasi penderitaan itu.
Dari situ, kita bisa lihat bagaimana Conan mulai menyadari bahwa mencintai orang yang salah kadang hanyalah cara untuk menghukum diri sendiri.
Baca Juga, Yah! ‘Eleven Eleven’ Conan Gray: Udah Move On Kok, Belum Ikhlas Aja
“Connell” – Cermin Luka dan Keberanian Diri
Lagu ini jadi pengingat bahwa cinta kadang meninggalkan bekas yang lebih dalam dari sekadar patah hati. Conan Gray berani membuka sisi paling rapuh dirinya—rasa bersalah, ketakutan, dan trauma masa lalu—dalam bentuk musik yang lembut tapi menghantam.
Dari setiap bait, kita bisa lihat bagaimana seseorang mencoba memahami dirinya sendiri lewat rasa sakit, dan perlahan belajar menerima bahwa luka juga bagian dari proses jadi manusia.
Yuk, lanjut jelajahi lebih banyak berita musik yang bisa bikin kamu makin nyatu sama dunia emosi dan melodi di Lemo Blue. Siapa tahu, ada lagu lain yang juga bisa bicara tentang perasaanmu.