Lagu di Soft LANY

10 Lagu di ‘Soft LANY’: Lagi-Lagi Bikin Nangis

Soft LANY jadi bukti kalau rapuh bukan berarti lemah. Setelah jatuh dan sembuh dari kecelakaan, Paul Klein bareng Jake Goss ngerilis Soft—album keenam LANY yang lahir dari luka, doa, dan cinta yang nggak takut keliatan lembut. 

Dirilis 10 Oktober 2025 lewat Virgin Music Group, album berdurasi 34 menit ini kayak pelukan hangat di tengah dunia yang bising. Dengan sentuhan synth-pop khas mereka dan produksi bareng Tommy King, Soft ngajak kamu buat tetap lembut, bahkan saat hidup berisik dan cinta nggak selalu manis.

Lagu di Album Soft LANY & Makna Masing-Masing Track

Lagu di Album Soft LANY & Makna Masing-Masing Track

LemoList!, siap-siap buat perjalanan penuh perasaan. Album Soft LANY ini kayak diary terbuka dari Paul Klein—tentang cinta, luka, dan proses balik lagi jadi lembut setelah semua hal keras yang pernah dialami. Setiap track-nya punya warna sendiri, tapi tetap nyatu dalam satu napas: 

1. “Soft” — Ketika Cinta Jadi Doa

Lagu pembuka di album Soft LANY langsung nyentuh titik paling dalam. Dengan gitar akustik dan vokal yang mengawang, “Soft” jadi simbol tentang cinta yang suci, bahkan hampir religius. Paul nulis lagu ini kayak ritual kecil—menyembah cinta, bukan dengan keras kepala, tapi dengan pasrah dan lembut. Visual video klipnya, waktu dia jalan pakai alat bantu, jadi cermin dari proses penyembuhan luka fisik dan batin.

2. “Why” — Pertanyaan yang Gantung di Hati

Begitu “Soft” selesai, lagu ini datang kayak napas kedua. “Why” terasa personal banget, kayak momen ketika kamu nanya ke diri sendiri kenapa sesuatu harus berakhir. Nada-nadanya manis tapi getir, bikin kamu mikir tanpa perlu ada jawaban.

3. “Know You Naked” — Jujur, Penuh Hasrat, Tapi Tetap Hangat

Single pertama dari album Soft LANY ini rilis 1 Agustus 2025. Dari judulnya aja udah kerasa: ini lagu tentang kejujuran tanpa topeng. Dengan nuansa synth-pop dan petikan gitar elektrik yang seksi, lagu ini memotret cinta yang berani, tapi tetap lembut. Ada nuansa Malibu Nights yang nostalgic, tapi versi ini lebih berani dan dewasa.

4. “Stuck” — Masih Terjebak di Kenangan

“Stuck” menggambarkan rasa nggak bisa move on dengan tempo yang cepat dan dentuman drum yang padat. Suaranya kayak detak jantung yang bingung antara lanjut atau kembali. Di sini, Paul kayak lagi berlari di tempat—pengen lepas dari masa lalu, tapi masih keinget wajahnya di tiap bait.

5. “Sound Of Rain” — Hujan dan Ingatan yang Lembut

Masuk ke pertengahan album Soft LANY, lagu ini kayak malam sunyi yang diiringi hujan. Melodi dan liriknya ngasih ruang buat refleksi, tentang tumbuh dari hal-hal yang udah lewat. Ada nuansa nostalgia, kayak perjalanan malam sendirian sambil nyetir tanpa arah tapi tenang.

Baca Juga, Yah! 12 Lagu di ‘Avenoir Calum Scott’: Belajar Menatap Masa Lalu 

6. “Act My Age” — Tentang Jadi Dewasa di Waktu yang Nggak Sama

Satu lagi lagu jujur dari Paul. Di “Act My Age”, dia nanya hal yang sering banget kita pikirin: apa sih arti ‘dewasa’? Liriknya real banget, “All my friends back home got married / While I’m still going on first dates.” Lagu ini bukan soal kalah cepat, tapi soal berdamai sama ritme hidup sendiri.

7. “Good Parts” — Merayakan yang Masih Tersisa

Sebelum tenggelam lebih jauh ke emosi, “Good Parts” jadi momen buat senyum sedikit. Lagu ini kayak ngajarin kamu buat ngelihat bagian baik dari semua hal, bahkan dari hati yang udah pecah. Nadanya ringan tapi tetap jujur—vibe healing yang simpel tapi hangat.

8. “Make Me Forget” — Menyembuhkan dengan Melodi Retro

LemoList!, lagu ini jadi salah satu kejutan di album Soft LANY. Dengan sentuhan retro dan R&B yang lembut, “Make Me Forget” terasa kayak menari di antara masa lalu dan masa depan. Liriknya manis, tentang seseorang yang bantu kamu lupa hal-hal yang dulu nyakitin.

9. “Destiny” — Ketika Takdir Nggak Selalu Manis

“Destiny” punya nuansa dreamy yang khas. Lagu ini kayak surat untuk seseorang yang terasa ditakdirkan hadir, tapi mungkin bukan untuk selamanya. Suara Paul lembut, tapi ada rasa rindu yang susah dijelaskan—seolah tahu akhir cerita, tapi tetap berharap.

10. “Last Forever” — Penutup yang Hangat dan Penuh Harapan

Lagu terakhir di album Soft LANY ini kayak ucapan selamat tinggal yang lembut. Dengan piano pelan dan bass yang stabil, “Last Forever” menutup album ini dengan nada penuh syukur. Paul nyanyi tentang cinta yang pengen bertahan selamanya, meski tahu semua hal di dunia bisa hilang kapan aja. Setiap baitnya bikin kamu ingin percaya kalau cinta bisa jadi tempat pulang.

Baca Juga, Yah! Lagu di ‘HOMETOWN BamBam’: Sebuah Surat Cinta untuk Tanah Kelahiran

Soft dan Seni untuk Tetap Lembut

Lagu di Album Soft LANY & Makna

Album Soft LANY tentang perjalanan batin tentang menerima luka dan menemukan kekuatan di balik kelembutan. Setiap lagu jadi cermin perasaan manusia yang masih belajar berdamai dengan dunia yang keras. 

Paul Klein dan Jake Goss berhasil menciptakan karya yang terasa jujur, intim, dan hangat; sesuatu yang bikin kamu ingin memeluk diri sendiri sambil mendengarkan.

Kalau kamu suka ngebahas musik seintim ini, jangan berhenti di sini ya, LemoList! Yuk, eksplor lebih banyak berita musik, film, dan series terbaru bareng Lemo Blue—tempat cerita, nada, dan emosi berpadu jadi satu.