Man’s Best Friend jadi bukti kalau Sabrina Carpenter lagi ada di fase “gue udah capek tapi masih bisa ketawa soal cinta”. Kali ini kita bakal nyelam ke album terbarunya yang rilis 29 Agustus 2025 — proyek pop penuh warna dengan bumbu disco, funk, R&B, sampai synth-rock.
Tapi di balik beat yang catchy, Man’s Best Friend tuh kayak diary jujur tentang kekecewaan, ekspektasi, dan self-blame yang dibungkus dengan humor nakal khas Sabrina. Siap-siap, karena tiap track-nya bisa bikin joget, ngakak—dan mungkin sedikit mikir, “ya ampun, gue banget.”
Table of Contents
Track dari Man’s Best Friend Sabrina Carpenter dan Cerita di Baliknya

LemoList, siap buat tur kecil ke dalam isi kepala Sabrina Carpenter? Tiap track di Man’s Best Friend tuh kayak satu babak dalam drama cinta yang absurd—kadang lucu, kadang pahit, tapi selalu jujur. Yuk, kita bahas satu per satu.
1. “Manchild”
Langsung dibuka dengan nada country-pop yang nyentil. Sabrina nyindir cowok-cowok yang badannya udah gede tapi kelakuannya masih bocah. Man’s Best Friend dimulai dengan tawa sarkas, tapi kamu bisa ngerasain capeknya di balik setiap lirik yang menggoda.
2. “Tears”
Masuk ke vibe disco sensual ala Donna Summer, Sabrina ngebahas hal yang simpel tapi relate: betapa rendahnya ekspektasi terhadap laki-laki. Dengan humor khasnya, ia ngelucu soal “kebasahan” karena ketemu cowok yang cuma… bertanggung jawab. LemoList, di sini dia beneran ngetes batasan witty pop lyric!
3. “My Man on Willpower”
Lagu ini manis di permukaan, tapi getir di dalam. Melodi cerahnya nutupin rasa sepi karena pasangan yang makin nggak peduli. Sabrina bernyanyi lembut, tapi kata-katanya berasa kayak surat dari cewek yang mulai sadar: “kayaknya gue sendirian, ya.”
4. “Sugar Talking”
Pelan, lembut, dan terasa kayak jeda napas di tengah album. Di Man’s Best Friend, lagu ini jadi momen tenang buat merenung sebelum chaos berikutnya datang.
5. “We Almost Broke Up Again Last Night”
Nah, ini lagu buat kamu yang sering berantem tapi tetap balik lagi. Sabrina nyeritain hubungan yang udah rusak tapi belum bisa lepas. Humor sarkas dan kejujuran blak-blakan bikin lagu ini kayak curhatan jam dua pagi—nyakitin tapi lucu juga.
6. “Nobody’s Son”
Di sinilah Man’s Best Friend jadi paling emosional. Sabrina bener-bener jujur soal kesepian dan rasa gagal dalam cinta. Lirik “he sure fucked me up” jadi garis bawah dari semua luka yang ia bawa dengan elegan tapi getir.
7. “Never Getting Laid”
Lagu dengan nuansa dreamy retro ini terdengar manis, tapi isinya sindiran tajam. Sabrina ngedoain mantan biar bahagia… tanpa pernah “dapet lagi”. LemoList, ini adalah contoh sempurna dari “balas dendam elegan tapi ngena banget.”
8. “When Did You Get Hot?”
Kamu pernah kaget ngeliat mantan tiba-tiba jadi glow up? Nah, ini versi Sabrina. Dengan beat ala Alanis Morissette, lagu ini terasa seperti ejekan manis—penuh energi, tapi juga ada sedikit rasa “kok gue nyesel, ya?”
9. “Go Go Juice”
Energi playful kembali! Lagu ini penuh candaan dan referensi yang bikin fans heboh. Di Man’s Best Friend, “Go Go Juice” tuh semacam momen di mana Sabrina udah gak ambil pusing—dia nari di atas drama yang dulu nyakitin.
10. “Don’t Worry I’ll Make You Worry”
Balik lagi ke nada pelan, tapi kali ini dengan niat balas dendam. Sabrina dengan santai bilang, “Lo pikir gue bakal nyusahin lo? Ya, bener banget.” Gaya revenge ballad ini nunjukin sisi tajam dan percaya dirinya yang makin kuat.
11. “House Tour”
Groovy, sensual, dan super cheeky. Sabrina ngajak “main ke rumah” tapi katanya, nggak ada metafora di sini. Man’s Best Friend di titik ini udah kayak flirting masterclass—nakal tapi pinter.
12. “Goodbye”
Penutup yang pas buat perjalanan cinta penuh drama ini. Sabrina pamit dengan gaya khasnya: elegan, sedikit kasar, tapi jujur. LemoList, ini bukan sekadar perpisahan; ini ucapan “gue udah selesai, dan gue baik-baik aja.”
Bonus Track — “Such a Funny Way”

Nah, LemoList, perjalanan di Man’s Best Friend belum selesai sampai di situ. Buat kamu yang punya edisi spesial atau versi digital terbatas, ada satu kejutan manis di bagian akhir.
13. “Such a Funny Way”
Lagu bonus ini diumumkan barengan sama cover alternatif ketiga Man’s Best Friend. Detail ceritanya masih misterius, tapi justru itu yang bikin penasaran.
Bisa jadi lagu ini menyimpan sisi lain dari kisah cinta yang belum sempat Sabrina ceritakan di 12 track sebelumnya. Mungkin bukan lagu utama, tapi aura “hidden gem”-nya terasa—kayak bisikan kecil dari Sabrina buat kamu yang benar-benar dengerin sampai akhir.
“Man’s Best Friend” dan Evolusi Sabrina Carpenter

Melalui Man’s Best Friend, Sabrina Carpenter berhasil menampilkan sisi paling jujur dan berani dari dirinya. Ia nggak lagi sekadar penyanyi pop manis—tapi storyteller yang tahu betul cara mengubah patah hati, sarkasme, dan sensualitas jadi karya yang hidup.
Setiap track di album ini terasa kayak catatan harian yang ditulis dengan tawa getir dan sedikit glitter. Bisa dibilang, Man’s Best Friend adalah langkah matang yang mengukuhkan Sabrina sebagai musisi pop yang cerdas dan tak takut bermain kata.
Jadi, LemoList, kalau kamu penggemar cerita cinta yang real dan musik yang penuh attitude, album ini wajib kamu nikmati sampai habis. Dan setelahnya, yuk jelajahi lebih banyak berita musik dan cerita seru lainnya di Lemo Blue — tempat ngobrol paling asik buat pecinta musik dan film!