Lagu Avenoir Calum Scott

12 Lagu di ‘Avenoir Calum Scott’: Belajar Menatap Masa Lalu 

Avenoir Calum Scott adalah album yang terasa seperti perjalanan waktu dalam bentuk musik. Bayangin kamu lagi duduk di tepi pantai, liatin ombak yang datang dan pergi, sambil mikir: 

Seandainya bisa lihat kenangan dari awal sebelum semuanya terjadi. 

Nah, itulah makna Avenoir — kata dari The Dictionary of Obscure Sorrows yang berarti keinginan agar memori bisa mengalir mundur. 

Calum Scott menggambarkan hidup seperti mendayung perahu, selalu maju tapi wajah kita menghadap ke masa lalu. Album ini penuh kisah tentang cinta, penyesalan, dan cara sederhana untuk benar-benar hidup di saat ini.

Daftar Lagu ‘Avenoir Calum Scott’ dan Makna di Balik Setiap Track

Lagu ‘Avenoir Calum Scott’ dan Makna di Balik Setiap Track

Setiap lagu di album Avenoir Calum Scott terasa kayak potongan diary yang ditulis tengah malam — jujur, rapi, tapi tetap menyisakan rasa yang belum tuntas. 

1. Lighthouse — Cinta yang Jadi Penuntun Pulang

Album Avenoir dibuka dengan lagu “Lighthouse”, kisah tentang cinta yang jadi cahaya di tengah gelap. Piano lembut membuka suasana sebelum energi drum membawa klimaks emosional. 

Di sini, Calum Scott menyanyi dengan keyakinan penuh, seolah bilang, “aku tak akan melepasmu.” Cinta jadi mercusuar yang selalu menunjukkan jalan pulang.

2. At Your Worst — Janji di Titik Terendah

Masuk ke “At Your Worst”, vibe-nya lebih tegas. Scott menyanyikan janji sederhana tapi berat: mencintai seseorang bahkan di masa tergelapnya. Dengan suara yang raw dan jujur, lagu ini terdengar seperti sumpah cinta yang diucapkan tanpa naskah.

3. Roots — Menemukan Diri Lewat Kenangan

Lanjut ke “Roots”, lagu di album Avenoir Calum Scott yang paling ringan dan bikin senyum. Irama dance-pop bercampur sedikit country, menciptakan nuansa nostalgia yang manis. 

Liriknya mengajak kita pulang ke “akar”—tempat semua perasaan bermula, tempat kita pertama kali belajar mencintai.

4. God Knows — Mencintai yang Tak Bisa Dimiliki

Nah, di “God Knows”, suasana berubah drastis. Lagu ini lahir dari masa sulit dalam hubungan, penuh penyesalan dan kejujuran. 

Scott menulisnya sebagai cara menebus kesalahan, menyanyikan kisah seseorang yang masih mencintai, meski tahu orang itu kini bahagia dengan yang lain.

5. Unsteady — Dua Jiwa yang Sama Retaknya

“Unsteady” jadi ruang untuk jujur pada diri sendiri. Scott mengakui sisi rapuhnya — sedikit kacau, sedikit egois — tapi menemukan seseorang yang “unsteady” juga. 

Lagu ini ringan, tapi punya kedalaman yang ngena banget: bahwa cinta sejati bukan tentang sempurna, tapi saling memahami retak yang sama.

Baca Juga, Yah! 13 Lagu di ‘Man’s Best Friend’: Sabrina dan Cinta yang Bikin Capek

6. My World — Jadi Versi Terbaik untuk Seseorang

Masuk ke “My World”, suasananya terasa lebih optimistis. Scott bernyanyi dengan nada penuh harapan, berjanji memberikan versi terbaik dari dirinya untuk orang yang dicintai. Lirik “It’s where we’re going, not where we’ve been” jadi highlight tentang masa depan dan arah baru dalam hidup.

7. Die for You — Cinta yang Mengorbankan Segalanya

daftar Lagu ‘Avenoir Calum Scott’ dan Makna di Balik Setiap Track

Di “Die for You”membawa kita ke puncak emosional album Avenoir Calum Scott. Lagu ini tentang cinta yang begitu dalam sampai rela terbakar demi orang lain. 

Dengan suara penuh tenaga dan aransemen yang semakin besar di akhir, lagu ini terasa seperti doa yang dikirim dari tengah badai.

8. One More Drink (feat. Lauren Alaina) — Nostalgia yang Tak Mau Pergi

Setelah intens, “One More Drink” hadir sebagai jeda yang manis dan hangat. Nuansa countrynya terasa kental, apalagi dengan suara harmonis Lauren Alaina. 

Tapi di balik musik bar yang ringan, lagu ini sebenarnya pahit — tentang kenangan mantan yang masih terus datang, meski sudah berusaha dilupakan.

9. Peripheral Vision — Cinta di Pinggir Pandangan

“Peripheral Vision” bawa suasana yang lebih funky dan playful. Dengan riff gitar renyah dan beat yang catchy, lagu ini bicara tentang rasa tertarik yang tumbuh diam-diam. 

Energinya bikin kamu otomatis goyang, tapi kalau didengar dalam, liriknya menyimpan rasa ingin memiliki waktu dan perhatian seseorang sepenuhnya.

10. Lose Myself — Saat Cinta Membuat Kita Hilang Diri

“Lose Myself” kembali ke akar Calum Scott — balada piano yang intim dan penuh emosi. Lagu ini menggambarkan perasaan kehilangan kendali karena cinta yang terlalu kuat. Simpel, tapi intens, seperti bisikan di antara dua orang yang saling menatap dalam diam.

11. Gone — Menghargai Kehadiran Sebelum Terlambat

“Gone” jadi momen reflektif di lagu-lagu Avenoir. Terinspirasi dari obrolan sederhana tentang bagaimana kita sering lupa bahwa setiap pelukan, tawa, atau ciuman bisa jadi yang terakhir. 

Vokal Scott yang hangat dan nuansa gospel-nya bikin lagu ini terasa seperti pengingat lembut: hargai sebelum hilang.

12. Mad — Surat untuk Masa Depan

“Mad” terdengar seperti surat yang ditulis untuk seseorang yang belum lahir — anak yang dirindukan, kehidupan yang ingin dibangun. 

Ini salah satu lagu paling personal di album Avenoir Calum Scott. Liriknya puitis, mengajarkan arti cinta tanpa syarat dan impian sederhana tentang keluarga.

Baca Juga, Yah! 14 Lagu di ‘Mayhem Lady Gaga’: Paling Chaos, Paling Jujur, Paling Gaga!

Avenoir Calum Scott – Menghadapi Waktu dengan Hati yang Terbuka

daftar Lagu di album Avenoir Calum Scott’ dan Makna di Balik Setiap Track

Avenoir bukan sekadar album, melainkan perjalanan introspektif yang mengajak pendengarnya menatap waktu dengan jujur. 

Setiap lagunya mencerminkan pergulatan antara masa lalu dan penerimaan diri di masa kini — seolah menjadi pengingat bahwa setiap kehilangan, perubahan, dan jeda punya makna tersendiri dalam perjalanan hidup. 

Melalui alunan yang lembut dan lirik yang reflektif, Avenoir berhasil menggugah emosi tanpa terasa berlebihan.

Pada akhirnya, kita memang tak bisa memutar waktu, tapi kita selalu bisa memilih untuk berjalan ke depan dengan hati yang lebih tenang. 

Jika kamu ingin terus mengikuti kisah dan inspirasi dari dunia musik yang penuh warna seperti ini, jangan ragu untuk menjelajahi lebih banyak berita musik dan ulasan menarik lainnya di Lemo Blue — tempat di mana setiap nada punya cerita.