Lagu Arctic Monkeys Terbaik dan Underrated

45 Lagu Arctic Monkeys Terbaik dan Underrated: Masukin Playlist Cepat!

Arctic Monkeys adalah contoh nyata bagaimana sebuah band kecil dari Sheffield bisa menjelma jadi salah satu band rock terbesar abad ke-21. Buat kamu yang mungkin baru kenal, perjalanan mereka nggak sebatas cerita sukses instan. 

Dari awalnya tampil di pub kecil dengan energi mentah, Arctic Monkeys langsung bikin geger lewat single “I Bet You Look Good on the Dancefloor” yang meledak di 2005. 

Sejak itu, mereka nggak pernah berhenti bereksperimen—dari nuansa psikedelik di Humbug, groove sensual di AM, sampai vibe sinematik di The Car.

Rekomendasi Lagu Arctic Monkeys Paling Ikonik

Rekomendasi Lagu Arctic Monkeys Paling Ikonik

Kalau ngomongin Arctic Monkeys, selalu ada beberapa lagu yang langsung terngiang di kepala dan bikin banyak orang jatuh hati sejak awal. Nah, di bagian ini, kita bahas karya-karya paling ikonik yang ngebentuk identitas mereka.

1. A Certain Romance

Lagu penutup album debut ini sering dianggap sebagai fondasi semua kehebatan Arctic Monkeys. Waktu itu Alex Turner masih remaja, tapi sudah berani nulis lirik yang ngulik rasa asing dan sinisme khas anak muda.

2. Do I Wanna Know?

Dirilis tahun 2013 lewat album AM, lagu ini jadi titik balik Arctic Monkeys dalam menjangkau audiens global. Riff gitarnya yang pelan tapi nempel banget bikin siapa pun gampang ikut bergumam. 

Baca Juga, Yah! 23+ Lagu Gracie Abrams: Nggak Bikin Bosan Buat On-Repeat

3. 505

Awalnya cuma dianggap lagu pelengkap di Favourite Worst Nightmare (2007), tapi “505” justru berevolusi jadi salah satu karya paling dicintai. Melodi organ yang melankolis bikin nuansanya beda dari trek lain. Popularitasnya bahkan meledak lagi lewat Tumblr dan TikTok, bukti bahwa pesonanya lintas generasi.

4. I Bet You Look Good on the Dancefloor

Single debut yang meledakkan nama Arctic Monkeys. Energinya mentah, cepat, dan penuh kepercayaan diri khas anak muda. Lagu ini bukan cuma nostalgia tentang klub indie Inggris, tapi juga bukti awal bahwa mereka memang band dengan sesuatu yang spesial.

Baca Juga, Yah! 15+ Lagu Henry Moodie Terpopuler yang Cocok Masuk Playlist

Lagu-Lagu Arctic Monkeys yang Tunjukkan Evolusi & Skill Mereka

Lagu Arctic Monkeys yang Tunjukkan Evolusi

Arctic Monkeys nggak cuma berhenti di lagu-lagu hits awal. Mereka berani eksplorasi, ngeramu sound baru, dan nunjukin kemampuan musikal yang makin matang. Di bagian ini, kita intip perjalanan mereka lewat beberapa karya yang menandai fase penting dalam evolusi band.

5. Fluorescent Adolescent

Ditulis bareng mantan pacarnya, lagu ini adalah cerita getir tentang masa muda yang memudar. Liriknya ringan tapi dalam, dan melodinya catchy banget. Salah satu bukti keahlian Alex Turner dalam meramu kisah sehari-hari jadi lagu pop-rock abadi.

6. R U Mine?

Dirilis sebelum AM, lagu ini langsung nunjukin arah baru Arctic Monkeys. Riff-nya besar, drum-nya keras, dan auranya penuh swagger. “R U Mine?” jadi semacam teaser bahwa mereka siap naik kelas ke level berikutnya.

7. Cornerstone

Dengan melodi sederhana dan lirik yang jenaka tapi menyentuh, lagu ini jadi salah satu karya paling personal Arctic Monkeys. Alex Turner bercerita tentang mencari bayangan mantan di wajah orang lain, dengan sentuhan humor yang justru bikin kisahnya makin menyayat.

8. When the Sun Goes Down

Potret realitas kehidupan kelas pekerja Sheffield. Ceritanya tentang pekerja seks dan kerasnya jalanan malam, dikemas dengan transisi musik yang tajam. Lagu ini jadi bukti kemampuan Turner dalam menulis kisah yang lugas tapi tetap puitis.

9. Mardy Bum

Salah satu favorit penggemar karena sederhana tapi relatable. Dengan aksen Yorkshire yang autentik, Turner bercerita tentang pertengkaran kecil dalam hubungan. Gitar akustik dan melodinya manis, bikin lagu ini gampang banget nempel di hati.

10. Pretty Visitors

Energinya kacau tapi terkontrol, didorong oleh drum Matt Helders yang beringas. Lagu ini penuh perubahan tempo dan lirik surealis yang cepat. Salah satu eksperimen awal Arctic Monkeys yang menunjukkan sisi liar mereka.

11. Star Treatment

Dari album Tranquility Base Hotel & Casino, lagu ini dibuka dengan pengakuan jujur Turner tentang mimpinya jadi salah satu The Strokes. Suaranya jauh lebih eksperimental, dreamy, dan sinematik. Di sini Arctic Monkeys berani meninggalkan zona nyaman rock tradisional mereka.

12. Why’d You Only Call Me When You’re High?

Lagu dengan sentuhan R&B ini terasa santai tapi penuh groove. Ceritanya tentang pesan mabuk tengah malam, sesuatu yang banyak orang bisa relate. Nuansa psychedelic-nya bikin “Why’d You Only Call Me When You’re High?” unik di antara katalog mereka.

Deep Cuts & Hidden Gems yang Gak Boleh Dilewatkan

Rekomendasi Lagu Arctic Monkeys Paling undderated

Selain lagu ikonik, ada juga harta karun tersembunyi di katalog Arctic Monkeys yang kadang kelewat kalau kamu cuma denger hits. Justru di trek-trek ini, kita bisa nemuin sisi lain dari kreativitas mereka.

13. Bigger Boys and Stolen Sweethearts

B-side awal yang sederhana tapi tajam. Lagu ini cerita soal cinta remaja dan rasa minder, dibalut dengan lirik jenaka khas Turner muda.

14. One Point Perspective

Dengan piano melodius dan aransemen dreamy, lagu ini membawa Arctic Monkeys ke ranah satir yang lebih abstrak. Salah satu highlight dari era Tranquility Base.

15. Arabella

Sexy dan garang di saat yang sama. Arabella punya riff berat yang mengingatkan pada Black Sabbath, tapi tetap dikemas dengan gaya rock modern yang sleek.

16. Riot Van

Balada ringan tentang remaja yang berurusan dengan polisi. Nada santainya justru bikin ceritanya makin menusuk.

17. Only Ones Who Know

Salah satu lagu paling lembut dalam diskografi Arctic Monkeys. Melodinya manis dan liriknya penuh kerinduan, cocok jadi soundtrack momen mellow.

18. She Looks Like Fun

Kritik halus terhadap era media sosial dengan lirik yang sinis tapi lucu. Musiknya terkesan berantakan, tapi justru itu yang bikin unik.

19. Suck It and See

Pop rock sederhana yang catchy, dengan lirik penuh metafora jenaka. Lagu ini manis tanpa harus berlebihan.

20. That’s Where You’re Wrong

Penutup elegan dari album Suck It and See. Gitar bergemerincing, bass mengalun, dan suasana lagu terasa ringan tapi membekas.

21. The View from the Afternoon

Pembuka album debut ini langsung bikin jantung kencang. Gitar tajam dan drum yang panik jadi latar buat lirik Turner soal ekspektasi malam panjang yang penuh kejutan. Rasanya seperti cuplikan nyata kehidupan anak muda Sheffield sebelum fajar datang.

22. Teddy Picker

Di Favourite Worst Nightmare, “Teddy Picker” jadi sindiran keras buat orang yang haus sorotan. Lirik pedas Turner ditemani teriakan Matt Helders bikin lagu ini punya energi khas indie rock yang susah ditolak.

23. Red Light Indicates Doors are Secure

Kamu bakal kebawa ke suasana malam di Sheffield lewat lagu ini. Ceritanya simpel: anak-anak muda mabuk, taksi hitam dengan sopir yang ketus, dan detail kecil yang bikin cerita makin hidup.

24. Secret Door

Dari era Humbug, lagu ini penuh drama dan misteri. Turner menggambarkan kisah cinta rumit di balik pesta yang seharusnya membosankan. Banyak yang percaya ini terinspirasi hubungannya dengan Alexa Chung.

25. Leave Before the Lights Come On

Walau nggak masuk album debut, lagu ini punya tempat spesial di hati fans. Dengan gitar ritmis yang ngebut, Turner membungkus cerita getir soal kebingungan setelah one-night stand.

26. Don’t Sit Down ‘Cause I’ve Moved Your Chair

Eksperimen liar dengan riff psychedelic dan lirik absurd. Turner seperti lagi bikin daftar tantangan gila—hasilnya? Salah satu trek paling unik Arctic Monkeys.

27. Love Is a Laserquest

Balada mellow dari Suck It and See. Turner mengibaratkan cinta seperti permainan laser tag, terdengar konyol tapi justru makin menyayat dengan nada suaranya yang lembut.

28. Knee Socks

Dari album AM, lagu ini seksi sekaligus playful. Riff gitar dan beat drum yang menggoda bikin cerita sederhana tentang knee socks jadi terasa sensual.

29. Body Paint

Di The Car, Arctic Monkeys ngasih nuansa baroque pop ala The Beatles. Lagu ini berlapis, penuh string, dan menunjukkan keberanian mereka bereksperimen.

30. Piledriver Waltz

Awalnya ditulis Turner buat proyek solonya, lalu dibawa ke Arctic Monkeys. Perpaduan waltz dengan lirik penuh humor pahit bikin lagu ini unik banget di diskografi mereka.

31. I Wanna Be Yours

Mengambil puisi John Cooper Clarke dan mengubahnya jadi pengakuan cinta yang seksi. Drum machine dan riff lambat bikin suasananya makin intim.

32. Fake Tales of San Francisco

Single awal yang jadi kritik pedas ke band-band “poseur” di skena indie. Dengan energi mentah dan lirik pedas, lagu ini mengokohkan Arctic Monkeys sebagai suara jujur dari Sheffield.

33. Four Out of Five

Dari Tranquility Base Hotel & Casino, lagu ini satir sekaligus artsy. Turner menyanyi seolah sedang promosi resor bulan imajiner, penuh metafora tentang dunia modern.

34. There’d Better Be a Mirrorball

Pembuka The Car ini langsung menetapkan mood: melankolis, sinematik, dan penuh string yang elegan. Rasanya seperti soundtrack film 70-an yang dreamy.

35. The Ultracheese

Balada piano penuh nostalgia dari Tranquility Base. Judulnya aja udah bilangin: sentimental maksimal. Tapi justru di situ letak pesonanya.

36. From the Ritz to the Rubble

Kisah klasik tentang remaja yang ditolak satpam klub. Diceritakan dengan tempo cepat dan meledak-ledak, lagu ini jadi salah satu favorit lama fans.

37. No. 1 Party Anthem

Ironis banget judulnya, karena lagunya justru mellow. Turner duduk di depan piano, curhat soal kerinduan, malam mabuk, dan pilihan buruk yang sering kita kenal.

38. Crying Lightning

Salah satu highlight dari Humbug. Riff ikoniknya bikin lagu ini jadi salah satu karya rock paling kuat Arctic Monkeys, dengan aura gelap yang khas.

39. Dance Little Liar

Atmosfernya berat, intens, dan penuh lapisan. Lagu ini sering dianggap underrated, padahal justru menunjukkan kemampuan Arctic Monkeys dalam menciptakan sesuatu yang epik.

40. Brianstorm

Dari hitungan pertama, lagu ini langsung nendang. Drum gila Matt Helders bikin “Brianstorm” jadi pembuka album Favourite Worst Nightmare yang bener-bener ledak.

41. Balaclava

Enerjik, cepat, dan chaos terkontrol. Lagu ini sering jadi hidden gem favorit penggemar lama.

42. Library Pictures

Salah satu trek paling catchy Arctic Monkeys. Durasi singkat, lirik absurd, tapi energinya meledak-ledak.

43. Stop the World I Wanna Get Off with You

Nyaris nggak masuk album AM, tapi justru jadi salah satu B-side paling disayangkan kalau kamu lewatkan. Groove-nya nagih banget.

44. If You Were There, Beware

Meski ada di Favourite Worst Nightmare, nuansanya gelap kayak Humbug. Lagu ini underrated, tapi atmosfer misteriusnya bikin makin kuat.

45. Do Me a Favour

Salah satu trek dengan build-up terbaik Arctic Monkeys. Dimulai lembut, lalu meledak di akhir. Liriknya pahit, tapi musiknya justru terasa katarsis.

Kenapa Lagu-Lagu Arctic Monkeys Selalu Relevan?

Arctic Monkeys selalu berani berevolusi tanpa kehilangan identitas. Lirik cerdas Alex Turner, riff gitar ikonik, serta eksplorasi genre yang berani bikin setiap album terdengar segar—dan justru itulah yang membuat mereka tetap jadi sorotan di kancah musik global.

Yang lebih menarik, Arctic Monkeys juga berhasil nyambung dengan generasi baru lewat platform seperti TikTok, di mana lagu-lagu lama seperti “505” justru menemukan kehidupan baru. 

Jadi, entah kamu penggemar lama atau baru nyemplung ke dunia mereka, selalu ada alasan buat balik lagi ke katalog mereka. Yuk, eksplorasi lebih banyak kisah musik dan rekomendasi seru lainnya bareng Lemo Blue – Berita Musik dan Film