Son of Spergy adalah album keempat Daniel Caesar yang baru saja rilis pada 24 Oktober 2025. Album ini punya cerita personal banget karena dinamai dari julukan ayahnya, Norwill Simmonds, dan tema utamanya adalah rekonsiliasi.
Dari awal, kita diajak menelusuri hubungan kompleks Daniel dengan ayahnya sekaligus dengan Tuhan, lewat lirik yang bikin kita mikir dua arah: antara hubungan manusia-ke-manusia dan manusia-ke-Tuhan.
Setiap lagu terasa seperti diary musik, penuh refleksi, keraguan, dan penemuan diri, yang bikin pendengar nggak cuma dengerin musik, tapi juga ikut meresapi perjalanan emosional dan spiritual sang artis.
Table of Contents
Lagu di Album Son of Spergy Daniel Caesar & Maknanya

Setiap lagu di album son of spergy Daniel Caesar punya cerita unik, dari doa yang penuh harap sampai pengakuan batin yang paling raw.
1. Rain Down (feat. Sampha)
Lagu pembuka ini seperti doa lantang di album son of spergy. Daniel dan Sampha bergantian menyanyikan “Lord, let Your blessings rain down on me,” dengan nada yang berayun antara keyakinan dan keraguan. Lagu ini menegaskan sisi spiritual Daniel sejak detik pertama.
2. Have a Baby (With Me)
Lead single di album son of spergy ini menghadirkan konflik cinta yang mulai memudar. Daniel menyarankan punya anak sebagai cara meninggalkan warisan dan menciptakan “mimpi baru” bersama, meski hubungan sudah rapuh.
3. Call on Me
Bukan sekadar lagu cinta, tapi soal negosiasi tujuan hidup. Daniel menjanjikan diri sebagai sandaran ketika pasangan kekurangan, sambil mempertanyakan perannya dan apa yang bisa dia lakukan untuk hubungan itu.
4. Baby Blue (feat. Norwill Simmonds)
R&B yang lembut dan menenangkan, menampilkan ayah Daniel, Norwill Simmonds. Lagudi album son of spergy ini memadukan kasih manusia dengan cinta ilahi, ditutup dengan coda penuh alusi Alkitab yang emosional.
5. Root of All Evil
Lagu root of all evil di album son of spergy adalah introspektif tentang menghadapi godaan dan mencoba disiplin diri. Daniel mempertanyakan apakah dia manusia atau hewan, mengungkap pergulatan batin yang nyata.
6. Who Knows
Cerita tentang ketidakpastian dan rasa tidak aman dalam hubungan. Daniel mengakui kelemahan dan ketakutannya menjadi “steward” dari kekuatan yang dimiliki, menambah kedalaman emosi lagu ini.
Baca Juga, Yah! 18 Lagu di Album Lux Rosalía: Bikin Kita Ingat Tuhan
7. Moon (feat. Bon Iver)

Ballad akustik ini seperti mimpi fever yang mellow. Daniel menatap bulan, mengakui dirinya belum menjadi yang diinginkan, dan bertanya, “Who’s gonna be my Jesus?” Harmoni Justin Vernon terasa seperti suara hati yang menenangkan dan berdialog dengan kesadaran diri Daniel.
8. Touching God (feat. Yebba & Blood Orange)
Puncak emosional album son of spergy. Daniel merasa Tuhan menahan bantuan, lagu ini berkembang menjadi himne putus asa yang runtuh di tengah lagu dengan lantunan Doa Bapa Kami. Introspeksi spiritualnya bikin pendengar ikut merasakan pergulatan batin Daniel.
9. Sign of the Times
Daniel menangkap pesan ilahi dari hal-hal sehari-hari. Ia memadukan pengalaman romantis dan trauma, seperti kecelakaan teman dekat, sambil merefleksikan usia yang bertambah dan keinginan membangun keluarga.
10. Emily’s Song
Lagu di album son of spergy ini seperti surat terima kasih untuk mantan kekasih yang menjadi cermin diri Daniel. Ada rasa closure dan penghargaan atas perjalanan emosional, meski masa lalu penuh luka.
11. No More Loving (On Women I Don’t Love) (feat. 646yf4t)
Deklarasi tegas tentang celibacy dan penolakan hubungan yang kosong. Daniel menegaskan prinsipnya lewat lirik keras, menyelipkan referensi Psalm 23 untuk menegaskan keberanian menghadapi tantangan hidup.
12. Sins of The Father (feat. Bon Iver)
Penutup panjang dan reflektif. Daniel menyingkap tekanan orang tua, kesalahan diri, dan mencari perubahan melalui introspeksi. Bagian kedua didominasi vokal Justin Vernon, memberi rasa ketenangan meski album ditutup dengan pengakuan penuh emosi.
Baca Juga, Yah! 12 Lagu di “Deadbeat” Tame Impala: Curhat Lelah dari Dunia Ketenaran
Menyelesaikan Perjalanan Emosional di Album Son of Spergy

Album son of spergy membawa Daniel Caesar menelusuri hubungan dengan ayah, cinta, dan Tuhan, dari doa pembuka hingga penutup yang reflektif. Setiap lagu menghadirkan pergulatan batin, introspeksi spiritual, dan momen tender yang membuat pendengar ikut merasakan emosi dan pertumbuhan diri sang artis.
Album ini menegaskan rekonsiliasi sebagai tema utama, sambil mengajak kita memahami kompleksitas hubungan manusia dan spiritual. LemoList!, jangan berhenti di sini—eksplor lebih banyak berita musik dan insight menarik lainnya di Lemo Blue untuk terus mengikuti perjalanan musik favoritmu.