Everybody Loves Me When I’m Dead adalah film tentang gambaran getir kehidupan modern yang makin gila. Dua pegawai bank yang awalnya cuma mau cari jalan keluar dari tekanan ekonomi, malah kebablasan ke dunia penuh rahasia dan bahaya.
Film Thailand rilisan Netflix ini tayang mulai 14 Oktober 2025, dan jadi gebrakan baru dari sutradara Nithiwat Tharathorn, yang biasanya dikenal lewat kisah romantis hangat seperti The Teacher’s Diary. Kali ini, ia mengupas sisi kelam manusia—tentang bagaimana keputusasaan bisa mengubah niat baik jadi tragedi.
Table of Contents
Sinopsis Everybody Loves Me When I’m Dead — Dua Pegawai Bank dan Satu Akun Kosong

Kamu pernah nggak ngerasa hidup kayak jebakan? Begitu juga yang dialami Toh, tokoh utama di Everybody Loves Me When I’m Dead. Ia kerja keras di bank, berusaha jadi ayah dan suami yang baik, tapi dunia terus menekan.
Gajinya pas-pasan, biaya sekolah anaknya selangit, dan di kantor mulai terdengar kabar mesin bisa gantiin kerjaan manusia. Semua itu bikin Toh ngerasa hidupnya di ujung tanduk.
Di tengah kekalutan, muncul Petch, rekan muda yang jeli melihat celah. Ia nemuin akun bank aneh—rekening nasabah yang sudah meninggal dan nggak punya ahli waris, isinya 30 juta baht!
Mereka berdua mikir, “Kalau yang punya udah mati, siapa yang mau nuntut?” Awalnya, rencana ini kelihatan aman. Cuma angka di layar, nggak ada korban, dan bisa jadi tiket keluar dari hidup yang nyekik.
Film ini bener-bener ngajak kamu ngerasain gimana desperasi bisa bikin orang waras kehilangan arah. Everybody Loves Me When I’m Dead bukan sekadar kisah pencurian, tapi juga potret getir manusia yang berjuang di antara moral dan kebutuhan.
Baca Juga, Yah! Limpia Netflix (2025): Drama Kelas Sosial yang Diam-Diam Bikin Sesak
Ending Everybody Loves Me When I’m Dead — Siapa yang Mati, dan Siapa yang Diselamatkan?

Kalau dari awal Everybody Loves Me When I’m Dead bikin kamu tegang, bagian akhirnya bakal ninggalin rasa campur aduk. Cerita yang awalnya kayak aksi nekat penuh perhitungan berubah jadi kekacauan total.
Twist Moralitas dan Harga dari Keputusasaan
Awalnya, Toh dan Petch ngerasa rencana mereka aman. Mereka pikir mencuri uang dari akun nasabah yang udah meninggal nggak akan nyakitin siapa pun.
Tapi ternyata, uang itu nggak sepi-sepi amat. Dari situlah Everybody Loves Me When I’m Dead mulai nunjukin sisi gelapnya—uang yang mereka kira “tak bertuan” malah narik mereka ke jaring berbahaya.
Siapa yang Sebenarnya Mati?
Begitu kejar-kejaran dimulai, Toh dan Petch diseret keluar dari dunia bank yang rapi menuju jalanan Pattaya yang brutal. Di sana, mereka bukan lagi dua pegawai kantoran, tapi pion dalam permainan maut para kriminal yang ngotot pengin uang itu balik.
Dalam kekacauan itu, “kematian” nggak selalu berarti berhenti napas—ada moral yang hancur, rasa bersalah yang tumbuh, dan jiwa yang perlahan padam.
Pada akhirnya, Everybody Loves Me When I’m Dead nunjukin kalau desperasi bisa membunuh pelan-pelan, bahkan sebelum peluru pertama ditembakkan.
Baca Juga, Yah! Steve Netflix (2025): Bikin Hati Kacau tapi Nggak Bisa Berhenti Nonton Juga
Review Everybody Loves Me When I’m Dead — Worth It Nggak Ditonton, LemoList?

Di balik ketegangan, film ini nyenggol hal yang lebih besar: tekanan ekonomi, ambisi kelas menengah, dan ketakutan hidup di dunia yang makin mahal. Everybody Loves Me When I’m Dead terasa relevan banget, apalagi buat kamu yang pernah ngerasa “kerja keras tapi tetep kekurangan”.
Sutradara Nithiwat Tharatorn—yang dulu sukses lewat The Teacher’s Diary—kali ini nunjukin sisi gelap manusia yang rela ngelawan moral demi bertahan hidup.
Akting dan Penyutradaraan yang Kuat Sih, tapi Bukan untuk Semua Orang
Penampilan Theeradej Wongpuapan jadi nilai jual utama. Ia berhasil bikin Toh terasa hidup—pria baik yang pelan-pelan kehilangan arah. Sementara Vachirawich Wattanapakdeepaisan ngasih energi muda dan chaos yang bikin tensi terus naik.
Kehadiran Hugo Chulachak Chakrabongse menambah warna, membawa aura misterius ke dunia kriminal Pattaya. Semua ini dirangkai dengan visual elegan khas Netflix, gelap tapi berkelas.
Everybody Loves Me When I’m Dead mungkin nggak cocok buat semua orang—pacing-nya pelan, tensinya psikologis, dan banyak momen sunyi yang bikin kamu mikir.
Tapi kalau kamu suka crime drama yang nyelipin pesan sosial dan bikin otak kerja, film ini wajib masuk watchlist. Ini thriller yang bikin kamu sadar:
Kadang, manusia bisa mati sebelum benar-benar mati.
Daftar Pemain Everybody Loves Me When I’m Dead
Sebelum nonton, yuk kenalan dulu sama para pemain yang bikin Everybody Loves Me When I’m Dead terasa hidup dan intens, LemoList! Film ini ngumpulin deretan aktor Thailand dari berbagai generasi — dari veteran sampai bintang baru yang lagi naik daun.
- Sutradara: Nithiwat Tharatorn
- Theeradej Wongpuapan (Ken Theeradeth) sebagai Toh, ayah yang terjepit oleh tekanan hidup
- Vachirawich Aranthanawong (Ryu Vachirawich / Vachirawich Wattanapakdeepaisan) sebagai Petch, rekan kerja muda dan partner kejahatan Toh
- Chulachak Chakrabongse (Hugo) sebagai sosok misterius dari dunia bawah Pattaya
- Fatima Dechawaleekul (Earnearn Fatima)
- Alisa Intusmith (Yuyee Alisa)
- Pitipat Kootrakul (Bam Pitipat)
- Khomsan Nanthajit (Komsan Nantajit)
- Jirayut Phaloprakarn (TJ Jirayut)
- Namfon Kullanat Preeyawat (Namfon Kullanat)
- Naracha Chanthasin
Cinta Datang Terlambat, Tapi Dosa Nggak Pernah Salah Waktu
Everybody Loves Me When I’m Dead adalah kisah tentang manusia yang kalah oleh keadaan—tentang keputusan kecil yang pelan-pelan berubah jadi jurang tak terhindarkan. Film ini nggak cuma ngasih ketegangan, tapi juga perenungan:
Seberapa jauh seseorang rela menukar moral demi bertahan hidup?
Dengan atmosfer suram, akting solid, dan pesan sosial yang relevan, film ini terasa dekat dengan realita yang sering kita abaikan. Kalau kamu suka film yang bikin mikir setelah layar gelap, Everybody Loves Me When I’m Dead pantas banget buat ditonton.
Cerita ini bikin kita sadar, kadang hidup nggak selalu tentang benar atau salah—tapi soal bertahan. Yuk, lanjut eksplor berita film dan series lainnya bareng Lemo Blue, biar kamu nggak ketinggalan cerita menarik dari dunia hiburan!