Mufasa The Lion King: Kisah, Review, dan Ada Hewan Apa Aja Sih 

Mufasa The Lion King: Kisah, Review, dan Ada Hewan Apa Aja Sih 

Mufasa The Lion King jadi salah satu film yang bikin banyak orang penasaran sejak diumumkan. Buat kamu yang suka cerita The Lion King, kali ini Disney ngajak kita mundur ke masa lalu lewat prekuel yang rilis pada 20 Desember 2024 di Amerika Serikat. 

Film berdurasi 1 jam 58 menit ini bukan cuma sekadar tontonan keluarga ber-rating PG, tapi juga sebuah petualangan penuh drama, musik, dan animasi komputer yang megah. 

Dengan latar syuting di Botswana, bujet fantastis $200 juta, dan pendapatan box office tembus lebih dari $722 juta, jelas film ini bukan main-main. Yuk, LemoList, kita bahas kisah asal-usul sang raja singa legendaris!

Sinopsis Mufasa The Lion King

Sinopsis Mufasa The Lion King

Sebelum kita masuk ke detail seru filmnya, penting untuk ngerti dulu alur utama Mufasa The Lion King, yang mengajak kita menyusuri masa lalu sang raja singa.

Dari Orphan Cub ke Raja Singa

Film ini membuka cerita dengan Mufasa sebagai anak singa yatim piatu, tersesat dan sendirian. Rafiki menceritakan legenda Mufasa kepada Kiara, putri Simba dan Nala, sementara Timon dan Pumbaa sesekali memberikan komentar khas mereka. 

Kita diajak melihat bagaimana Mufasa tumbuh dari cub yang rapuh menjadi singa dengan jiwa kepemimpinan yang kuat.

Baca Juga, Yah! Film Jumanji The Next Level: Petualangan Kocak yang Naik Level!

Pertemuan dengan Taka dan Awal Perjalanan

Perjalanan Mufasa berubah ketika ia bertemu Taka, singa dari garis keturunan bangsawan yang baik hati. 

Bersama, mereka menempuh perjalanan panjang melintasi Afrika untuk menemukan tanah yang dijanjikan setelah kawanan Taka dihancurkan oleh singa putih jahat pimpinan Kiros. Film ini juga menjawab pertanyaan lama fans soal asal-usul Pride Rock dan tongkat Rafiki.

Jejak Persaudaraan, Cinta, dan Pengkhianatan

Di tengah petualangan, muncul Sarabi yang menimbulkan subplot segitiga cinta penuh cemburu. Persaudaraan Mufasa dan Taka diuji saat menghadapi Kiros. 

Taka akhirnya mengkhianati Mufasa, mengambil nama Scar, dan menegaskan konflik yang membentuk cerita klasik The Lion King. Semua elemen ini membuat prekuel terasa hidup dan emosional.

Baca Juga, Yah! Gimana Sih Urutan Nonton Film Jurassic World Full Movie? 

Review Mufasa The Lion King

Review Mufasa The Lion King

Sekarang, mari bahas kenapa film ini bikin banyak orang terpesona sekaligus debat. Kita lihat dari visual, arahan sutradara, hingga reaksi fans dan kritik.

Visual yang Bikin Melongo

Mufasa The Lion King dipuji karena animasinya yang memukau, detail Pride Lands terlihat nyata dan ekspresif seperti dokumenter alam. Namun, beberapa kritikus merasa gaya fotorealistik kadang terasa “impersonal”, dan pengalaman 3D tidak menambah efek berarti.

Sentuhan Barry Jenkins, Lebih Hidup dari Sekadar Remake

Barry Jenkins menghadirkan arahan penuh semangat, membuat karakter-karakter hewan terasa hidup. Close-up menakjubkan dan gerakan kamera anggun menambah kesan nyata, bahkan dalam film animasi besar. Setiap adegan, termasuk sekuens aksi dan musikal, terasa presisi dan rapi.

Apa yang Bikin Fans Suka? (Perspektif Baru & Cerita Latar)

Fans menghargai eksplorasi latar belakang Mufasa dan hubungan kompleks dengan Scar (Taka). 

Film ini menyatukan lore lama dengan cara baru, pacing mulus, dan karakter CG lebih ekspresif. Adegan akhir memberi “emotional crescendo” yang memuaskan, sementara beberapa lagu terasa catchy dan Rafiki tampil hidup.

Kritik yang Mengemuka – Dari Lagu Sampai Komedi yang Tanggung

Meski visual kuat, beberapa kritik menyoroti skrip yang lemah, lagu kurang menginspirasi, dan Timon-Pumbaa dianggap mengganggu. 

Film ini dinilai terlalu mengandalkan nostalgia dan kurang berdiri sendiri secara naratif. Absennya suara James Earl Jones sebagai Mufasa juga menjadi catatan bagi penggemar.

Skor dan Rating: IMDb vs Rotten Tomatoes

Secara angka, Mufasa The Lion King mendapatkan 6.6/10 di IMDb dari 75.000 ulasan, Tomatometer 56% dari 222 kritikus, tapi skor Popcornmeter mencapai 89% dari lebih 5.000 penonton. Metascore-nya 56, menunjukkan campuran penerimaan dari kritikus dan audiens.

Hewan-Hewan yang Hadir di Mufasa The Lion King

Hewan-Hewan yang Hadir di Mufasa The Lion King

Sebelum kita menyelami siapa saja yang muncul di Pride Lands, mari kita lihat dulu para karakter hewan yang membawa Mufasa The Lion King hidup di layar.

Para Singa – Mufasa, Taka, Sarabi, dan Keluarga Besar

Di pusat cerita ada Mufasa, cub yang tersesat dan tumbuh menjadi raja yang agung. Berikut pemeran dan pengisi suaranya: 

  • Mufasa – Cub yang tersesat dan tumbuh menjadi raja agung; suara Aaron Pierre (dewasa) dan Braelyn Rankins (cub).
  • Taka / Scar – Saudara angkat Mufasa, pewaris garis keturunan bangsawan; suara Kelvin Harrison Jr. (dewasa) dan Theo Somolu (cub).
  • Sarabi – Singa betina yang menambah dinamika cerita dan subplot cinta; suara Tiffany Boone.
  • Kiara – Putri Simba dan Nala, pendengar legenda Mufasa; suara Blue Ivy Carter.
  • Simba – Ayah Kiara; suara Donald Glover.
  • Nala – Ibu Kiara; suara Beyoncé Knowles-Carter.
  • Kiros – Singa putih jahat yang memimpin kawanan antagonis; suara Mads Mikkelsen.
  • Eshe, Obasi, Afia, Masego – Singa tambahan yang memperkaya dunia Pride Lands; suara masing-masing Thandiwe Newton, Lennie James, Anika Noni Rose, dan Keith David.

Sang Mandrill Bijak – Rafiki

Rafiki, penasihat utama Mufasa, menjadi narator cerita bagi Kiara dan menjelaskan asal-usul tongkatnya. John Kani mengisi suara Rafiki dewasa, sementara Kagiso Lediga memerankan versi muda. Karakter ini menambah kedalaman dan humor yang khas dalam Mufasa The Lion King.

Duo Kocak – Timon & Pumbaa

Timon si meerkat dan Pumbaa si babi hutan hadir memberi komentar lucu sepanjang narasi Rafiki, dengan suara Billy Eichner dan Seth Rogen. Kehadiran mereka menambah warna, meski beberapa penonton merasa agak mengganggu.

Si Cerewet Zazu

Zazu, burung hornbill yang setia, menjadi pengawas dan pengingat aturan di Pride Lands. Suaranya diisi Preston Nyman, menambah sentuhan humor dan disiplin ala kerajaan.

Warisan Mufasa yang Hidup Lagi

Mufasa The Lion King berhasil menghadirkan prekuel yang memukau, membawa kita menyelami asal-usul sang raja singa dengan visual yang menakjubkan dan karakter yang ekspresif. 

Arahan Barry Jenkins membuat setiap adegan terasa hidup dan emosional, meski beberapa kritik soal lagu dan komedi tetap ada.

Bagi LemoList yang penasaran bagaimana Pride Lands terbentuk dan karakter-karakter favoritmu berinteraksi, film ini menawarkan pengalaman lengkap dan memikat. Jangan berhenti di sini—eksplor lebih banyak ulasan film dan berita musik terbaru di Lemo Blue – Berita Musik dan Film!