Makna Lagu Bittersweet Madison Beer

‘Bittersweet’ Madison Beer: Seni Menikmati Patah Hati dengan Anggun dan Slay!

Bittersweet Madison Beer adalah lagu yang pas banget buat kamu yang pernah ngerasa patah hati tapi tetap pengin berdiri tegak. 

Kadang, akhir sebuah hubungan nggak selalu tentang siapa yang salah—tapi soal belajar melepaskan dengan kepala tegak dan hati pelan-pelan pulih. 

Madison sendiri bilang kalau “Bittersweet” itu tentang bab yang berakhir dan gimana susahnya menerima hal itu, meski tahu itu yang terbaik. 

Ceritanya relate banget: antara sakit karena kehilangan dan lega karena akhirnya bisa memilih diri sendiri. Kayak pahit-manis kopi pagi—menyengat, tapi bikin sadar kamu masih hidup.

Makna Lagu Bittersweet Madison Beer

Makna Lagu Bittersweet Madison Beer tentang apa

Lagu Bittersweet Madison Beer berawal dari perasaan campur aduk yang muncul ketika hubungan berakhir—masa di mana kamu tahu harusnya udah selesai, tapi hatimu masih belum sepenuhnya siap melepas.

Antara Akhir Cerita dan Awal Bab Baru

Madison Beer sendiri bilang kalau lagu Bittersweet bercerita tentang menutup satu bab hidup dan belajar berdamai dengan perpisahan. 

Kadang kamu sadar ini keputusan terbaik, tapi rasa kosongnya tetap terasa. Di tengah proses itu, ada ketenangan yang pelan-pelan datang, seolah kamu mulai menemukan dirimu lagi. 

Lagu ini jadi semacam perjalanan emosional—dari patah hati, menuju penerimaan, sampai akhirnya bisa bilang, “Ya, aku baik-baik aja sekarang.”

Baca Juga, Yah! Eyes Closed JISOO x ZAYN: Ngajarin Cara Move On Paling Ampuh!

Makna Emosi di Setiap Lirik Lagu Bittersweet Madison Beer

Lirik Lagu Bittersweet Madison Beer

LemoList, kalau kamu dengerin lagu Bittersweet Madison Beer dengan teliti, rasanya kayak nonton film pendek tentang patah hati yang berubah jadi perjalanan menemukan diri sendiri. Setiap bagian lagunya punya emosi yang berbeda—dari kaget, marah, sampai akhirnya lega. 

1.Heartbreak & Disbelief — Saat Kenyataan Masih Terasa Aneh

Di bagian awal lagu Bittersweet, Madison Beer menggambarkan fase pertama setelah hubungan berakhir: kebingungan dan penolakan. 

Lewat lirik “Can’t believe it ends this way” dan “Thought you’d always stay,” dia menunjukkan rasa nggak percaya kalau semuanya benar-benar selesai. 

Ada nada kecewa sekaligus pertanyaan yang nggak sempat terucap—tentang apa yang sebenarnya salah dan kenapa semua bisa runtuh secepat itu. 

Baris “Wanted to be with you / Wanted to make it through / But did you?” memperlihatkan ketimpangan perasaan: dia berjuang, tapi pasangannya mungkin tidak.

2. Emotional Duality — Antara Sakit dan Lega

Masuk ke bagian chorus, lagu Bittersweet Madison Beer mulai menggambarkan konflik batin: sadar hubungan itu sudah selesai, tapi hatinya belum sepenuhnya pulih. 

Kalimat “I know I should be bitter, but baby / Right now I’m bittersweet” jadi inti emosinya—pahit karena kehilangan, manis karena akhirnya bisa jujur pada diri sendiri. 

Lirik “I’d say I’m done crying, but baby / I don’t lie like you do” menunjukkan perbedaan karakter: Beer tetap tulus, sementara pasangannya memilih bersembunyi di balik kebohongan. 

Bahkan tawa sarkastik “Ha, ha” di bagian post-chorus terdengar kayak tawa lega setelah akhirnya selesai dengan drama yang melelahkan.

3. Self-Empowerment — Saat Memilih Diri Sendiri

Nah, di verse kedua dan bridge, lagu Bittersweet berubah arah—dari luka menuju pemulihan. 

Beer dengan tegas menyanyikan, “Now I’m choosing me / It wasn’t so easy,” menandakan titik balik di mana dia berhenti menunggu dan mulai menyembuhkan diri. 

Ada rasa bangga dan damai dalam lirik “One day, I’ll wake up sad / But go to bed so glad / Knowing you know what you could’ve had.” Ia tahu proses sembuh itu nggak lurus, tapi ia sudah menang karena bisa tenang sendirian. 

Ini bukan kisah balas dendam, melainkan pengakuan bahwa kebebasan kadang datang setelah kita berani bilang, 

“Cukup, aku milih diriku sendiri.”

Nuansa Musik: Menangis Sambil Menari

arti Lirik Lagu Bittersweet Madison Beer

LemoList, bagian ini bakal bikin kamu makin jatuh cinta sama lagu Bittersweet Madison Beer. Meski liriknya sarat luka dan refleksi, Madison justru membungkusnya dengan nuansa musik yang bikin kamu pengin gerak.

Sound yang Cerah, Hati yang Luka

Madison bilang kalau lagu Bittersweet terasa “fun,” dan setiap kali dia dengar, dia pengin “muter-muter dan nari.” Jadi, walaupun lagunya berisi kisah perpisahan, atmosfernya tetap hidup. 

Aransemen synth-pop dan sentuhan electro-nya bikin lagu ini terasa dreamy, tapi tetap berdenyut dengan energi yang bikin suasana hati ikut bergerak. 

Madison mengubah rasa sakit jadi sesuatu yang berkilau dan berjiwa—kayak kamu nari di tengah sisa hujan setelah badai panjang.

Baca Juga, Yah! ‘So Easy to Fall in Love’ Olivia Dean: Cinta Datang Semudah Nyengir ke Cermin!

“Bittersweet” dan Cermin Perjalanan Madison Beer

Kalau kamu perhatiin lebih dalam, lagu Bittersweet Madison Beer adalah cerminan dari perjalanan pribadi Madison—tentang tumbuh, jujur pada diri sendiri, dan berani melepas.

Dari Luka ke Kedewasaan

Di bagian bridge, Madison menyanyikan “I got away, took my time, I’m okay alone.” Baris ini terasa seperti pengakuan jujur dari seseorang yang akhirnya menemukan kedamaian dalam kesendirian. 

Ia sadar telah terlalu lama bertahan tanpa terluka, dan kini waktunya memulihkan diri dengan tenang. Lagu ini menjadi titik penting dalam kariernya karena lahir spontan, bahkan setelah album MB3 sebenarnya sudah rampung. 

Madison menyebut lagu Bittersweet sebagai lagu yang mewakili keseluruhan albumnya—tentang kejujuran, proses bertumbuh, dan kekuatan menemukan diri lagi setelah cinta usai.

Antara Luka, Damai, dan Diri Sendiri

Lagu Bittersweet Madison Beer jadi pengingat bahwa nggak semua akhir harus disesali. Kadang, perpisahan justru membuka jalan buat kamu menemukan kedamaian yang lebih dalam. 

Dari nada synth yang lembut sampai lirik yang jujur, Madison berhasil menangkap momen di mana sakit dan lega bertemu—sebuah fase yang semua orang pasti pernah rasakan saat berusaha move on.

Kalau kamu lagi di masa belajar melepas, lagu Bittersweet bisa jadi teman yang ngerti isi hatimu tanpa banyak kata. Rasanya kayak pelukan halus dari seseorang yang bilang, “Kamu bakal baik-baik aja, kok.” 

Yuk, terus temukan cerita musik dan film yang ngena banget di hati kamu bareng Lemo Blue – Berita Musik dan Film!