Death Whisperer 3 akhirnya datang, LemoList! Film horor Thailand yang satu ini siap bikin kamu ngerasa diawasin bahkan setelah lampu dimatikan. Dirilis tahun 2025 dengan durasi 1 jam 44 menit, Death Whisperer 3 gabungan antara folk horror, supernatural, dan thriller berdarah dingin.
Bedanya dari dua film sebelumnya, kali ini ceritanya bukan adaptasi novel Krittanon, tapi tetap dalam semesta yang sama.
Disutradarai oleh empat nama besar—Narit Yuvaboon, Taweewat Wantha, Thanadet Pradit, dan Surachedh Assawaruenganun—film ini tayang perdana 1 Oktober di Thailand, dan awal Oktober siap bikin bioskop Indonesia penuh teriakan.
Table of Contents
Sinopsis Death Whisperer 3 — Lebih Gelap, Lebih Dalam, Lebih Gila

Kali ini Death Whisperer 3 nggak main-main. Kalau dua film sebelumnya lebih ke aksi dan visual sadis, kali ini sutradara memilih jalan yang lebih pelan tapi ngeri di kepala—teror psikologis yang nyusup pelan, bikin kamu gelisah sampai akhir.
Ceritanya berputar di seputar asal-usul arwah berjubah hitam, sosok yang namanya aja udah bikin bulu kuduk berdiri. Kisah gelap ini dimulai jauh sebelum dunia modern mengenal horor sinematik.
Tahun 1825, seorang perempuan Burma kehilangan bayinya saat melarikan diri dari tentara Inggris. Dalam keputusasaan, ia mengutuk dewi penjaga dan menjelma menjadi Black Spirit, entitas jahat yang akhirnya disegel oleh seorang biksu sakti. Tapi yang namanya kutukan, nggak bisa tidur lama.
Lompatan waktu membawa kita ke tahun 1942, masa ketika Jepang menjajah Asia Tenggara. Di hutan Thailand, pasukan Jepang memaksa suku Karen membangun Death Railway. Saat sebagian tawanan kabur, tetua desa Mawae memanggil arwah Dà Yǒu untuk balas dendam.
Sayangnya, arwah itu berubah buas—menyerang siapa saja, terutama para gadis muda. Sejak saat itu, Black Spirit jadi legenda yang menakutkan, setara urban myth paling kelam di Asia.
Konflik Utama di Tahun 1976: Pencarian yang Membuka Neraka
Masuk ke inti cerita Death Whisperer 3, kita bertemu Yak (Nadech Kugimiya), mantan tentara yang mencoba hidup tenang setelah kehilangan banyak hal di masa lalu. Adiknya, Yad, sedang hamil dan ingin kembali ke rumah keluarga.
Tapi ketenangan itu runtuh ketika si bungsu, Yee, tiba-tiba hilang sepulang sekolah. Dari sinilah segalanya mulai berantakan. Yak dan keluarganya menemukan petunjuk kalau Yee diculik oleh sekte misterius yang belum pernah mereka dengar sebelumnya.
Dalam keputusasaan, mereka memanggil roh Yam untuk mencari tahu di mana Yee berada. Jawabannya? Bongsanodbiang Forest — hutan berhantu yang konon lebih berbahaya dari Dong Khomot.
Yak nggak sendiri. Ia ditemani sahabatnya, Sersan Paphan, menembus hutan dan ritual-ritual kuno yang bikin napas sesak. Di sana mereka bertemu dua penduduk lokal, Yakhin dan Kongmu, yang memperingatkan:
“Nggak ada jimat yang bisa lindungi kamu, kecuali lonceng perak — tanda kalau maut sudah dekat.”
Perjalanan mereka jadi mimpi buruk hidup-hidup. Setiap langkah membawa mereka lebih dekat ke Black Spirit, dan ke rahasia masa lalu yang seharusnya nggak pernah dibuka. Death Whisperer 3 ini tentang bertarung dengan ketakutan dan dosa yang udah lama terkubur.
Baca Juga, Yah! Jembatan Shiratal Mustaqim (2025): “Dear…. Para Koruptor”
Ekspektasi Ending Death Whisperer 3 — Twist Sadis yang Bikin Merinding

Saat film udah masuk menit-menit terakhir, Death Whisperer 3 mulai nunjukin taringnya. Semua teka-teki, bisikan gelap, dan perjalanan penuh darah akhirnya meledak di satu klimaks yang bakal bikin kamu diem beberapa detik setelah kredit muncul.
Siapa Sebenarnya Roh Jubah Hitam Itu?
Sebelum layar gelap, Death Whisperer 3 kasih kejutan besar. Ternyata korban sekte yang selama ini dikejar Yak jumlahnya jauh lebih banyak dari dugaan.
Dan lebih gila lagi, roh berjubah hitam yang selama ini jadi sumber mimpi buruk ternyata punya hubungan pribadi dengan salah satu karakter utama. Rahasia itu bikin semua kejadian sebelumnya terasa makin kelam, seolah tragedi ini sudah digariskan sejak awal.
Ending-nya dibiarkan menggantung, khas gaya Death Whisperer. Penonton dibiarkan bertanya-tanya: apakah Yak berhasil nyelamatin Yee, atau malah terjebak di dunia yang nggak bisa dijelaskan logika? Kamu bakal keluar bioskop dengan kepala penuh teori dan perasaan aneh kayak baru bangun dari mimpi buruk yang terlalu nyata.
Mid-Credit Scene dan Spin-Off
Belum sempat napas lega, adegan mid-credit muncul—singkat tapi bikin penasaran. Di sana muncul nama Saming Khao Khwang, yang disebut-sebut bakal jadi spin-off baru dari semesta Tee Yod.
Ceritanya bakal fokus pada Namphet, anak perempuan dari mendiang Sersan Paphan. Artinya, semesta Death Whisperer 3 belum selesai. Masih ada kisah gelap lain yang menunggu buat dibuka… dan mungkin, lebih menyeramkan lagi.
Baca Juga, Yah! Gereja Setan (2025): Kisah Nyata & Penuh Pesan Moral
Para Pemain Death Whisperer 3 — Siapa yang Bikin Kita Nggak Bisa Tidur Nyenyak?

Death Whisperer 3 digawangi deretan aktor Thailand yang udah jago banget mainin ekspresi takut, panik, dan nyaris gila. Mereka bikin kita ngerasa kayak ikut terjebak di dunia mistisnya.
- Nadech Kugimiya sebagai Yak
- Jelilcha Kapaun sebagai Yad
- Natcha Nina Jessica Padowan sebagai Yi (Yee)
- Peerakrit Phacharaboonyakiat sebagai Yod
- Kajbhunditt Jaidee sebagai Yos
- Chermawee Suwanpanuchoke sebagai Yakhin
- Mim Rattawadee Wongthong (Rattanawadee Wongtong)
- Ongart Cheamcharoenpornkul sebagai Sersan Paphan
- Jakarin Puribhat sebagai Kongmu
- Habias Phanthura
- Patsamon Suphanadetphong
- Phor Wa
- Nobu T. Watanabe sebagai Prajurit Jepang
- Arisara Wongchalee
- Pramet Noi-am
Saat Bisikan Kematian Tak Lagi Sekadar Mitos
Death Whisperer 3 bukan cuma menakut-nakuti, tapi mengajak kamu menelusuri sisi tergelap manusia: rasa bersalah, dendam, dan ketakutan yang nggak bisa dilawan dengan doa saja.
Kalau kamu yang haus cerita horor dengan lapisan emosi dan simbolisme, Death Whisperer 3 wajib kamu buru di bioskop Oktober ini. Dan hey, kalau kamu suka bahas film yang bikin jantung deg-degan kayak gini, yuk lanjut eksplorasi bareng Lemo Blue—masih banyak dunia mistis yang siap kamu temukan. 👀