Sinopsis film Mickey 17 langsung bikin penasaran karena membawa kamu ke masa depan jauh di mana manusia nekat mencoba mengkolonisasi planet es Niflheim. Bayangin aja, tempat ini dinginnya ekstrem, beracun, dan dihuni makhluk seram mirip serangga raksasa yang disebut creepers.
Nah, di tengah kondisi itu, ada Mickey Barnes yang kerjaannya super nyeleneh, jadi seorang expendable. Artinya? Dia dibayar buat mati berkali-kali demi misi berbahaya. Tiap kali tewas, tubuh barunya dicetak ulang lengkap dengan memori lama. Gila, kan? Dan katanya, aturan terpenting: cuma boleh ada satu Mickey dalam satu waktu.
Table of Contents
Sinopsis Film Mickey 17 Lengkap

Kalau kamu cari film sci-fi yang nyeleneh tapi bikin mikir, sinopsis film Mickey 17 ini wajib kamu simak. Ceritanya nge-blend antara drama hidup, kolonisasi luar angkasa, dan situasi absurd yang cuma bisa keluar dari otaknya Bong Joon Ho.
Dari Bumi ke Niflheim
Sinopsis film Mickey 17 memperlihatkan Mickey Barnes (Robert Pattinson) sedang berada di titik terendah hidupnya, toko makaronnya bangkrut, utang numpuk ke rentenir Darius Blank, dan ancaman berujung gergaji mesin sudah di depan mata.
Nggak punya skill yang dicari perusahaan kolonisasi, dia cuma punya satu pilihan kerja: jadi Expendable. Misi ini membawanya ke Niflheim, planet es beracun yang dipenuhi creepers, makhluk mirip serangga raksasa yang ganas.
Pemimpin proyek ini, Kenneth Marshall (Mark Ruffalo), tipe politisi yang arogan dan penuh ambisi menguasai planet baru. Dalam perjalanan, Mickey bertemu Nasha Barridge (Naomi Ackie), yang kemudian jadi orang terpenting dalam hidupnya, meski hubungan mereka diam-diam melawan aturan sang pemimpin.
Baca Juga, Yah! 17 Fakta Film Marvel Fantastic Four: Ada Robert Downey Jr, Ups!
Pekerjaan yang Harus Mati Berkali-kali
Pada sinopsis film Mickey 17, karakternya sebagai Expendable, jobdesc Mickey sederhana tapi brutal: mati di misi berbahaya, lalu “dicetak ulang” di lab dengan tubuh baru dan memori lama utuh. Setiap kematian jadi bahan pelajaran demi keberhasilan kolonisasi.
Dari mati karena radiasi sampai gagal uji coba vaksin, Mickey sudah merasakannya semua. Rekor terpendek hidupnya? Lima belas menit. Aturan paling sakral: hanya boleh ada satu Expendable yang hidup dalam satu waktu.
Saking nekatnya, Mickey bahkan nyaris nggak baca kontrak kerjanya, sampai-sampai test terakhir untuk tanda tangan pekerjaan ini adalah… menembak dirinya sendiri.
Dua Mickey dalam Satu Koloni
Sinopsis film Mickey 17 dimulai saat Mickey 17 jatuh ke gua creepers dan ditinggalkan Timo (Steven Yeun) karena dikira tewas. Tapi ternyata, creepers melepaskannya. Balik ke koloni, Mickey 17 malah dihukum (jatah makan dikurangi) karena dia selamat.
Yang bikin syok, tempat tidurnya sudah diisi oleh Mickey 18. Masalah “multiples” ini terlarang keras karena di Bumi dulu teknologi cetak ulang pernah dipakai buat kejahatan.
Marshall menganggap ini dosa besar, tapi Mickey 18 yang temperamental justru makin bikin kacau: mencoba membunuh Mickey 17, mengincar Timo, dan mendekati Nasha yang nggak tahu ada dua Mickey.
Misi Berbahaya dan Final yang Mengejutkan
Marshall mengatur duel mematikan: kedua Mickey harus berburu 100 ekor creepers sambil memakai rompi bom. Pemenang hidup, yang kalah… ya, hancur. Saat itu, Mickey 17 sadar creepers bisa bicara dengannya dan menuntut “satu nyawa” sebagai balasan kematian bayi mereka.
Di tengah kekacauan, pemberontakan meledak di koloni. Mickey dan kawan-kawan mengembalikan bayi creepers yang masih hidup, tapi Mickey 18 memilih jalan pengorbanan, meledakkan rompi bom sambil menewaskan Marshall, memenuhi tuntutan creepers.
Enam bulan kemudian, program Expendable dibubarkan. Nasha jadi pemimpin baru, dan Mickey 17 sendiri yang menghancurkan mesin pencetak ulang, membuka bab baru untuk manusia di Niflheim.
Review Film Mickey 17 – Seru, Aneh, dan Nggak Biasa

Kalau kamu pikir sinopsis film Mickey 17 udah cukup bikin penasaran, tunggu sampai kita bahas review-nya. Film ini bukan tipe sci-fi yang nyari aman, ada momen kocak, absurd, sampai nyentil batin. Kita bongkar dulu apa yang bikin dia layak tonton, terus kita kulik juga sisi yang bikin beberapa orang garuk-garuk kepala.
Hal yang Bikin Film Ini Worth It
Pertama, ada Robert Pattinson yang benar-benar lebur jadi Mickey versi ke-17, 18, bahkan sisa-sisa Mickey sebelumnya. Dia mainnya santai tapi menusuk, bisa lompat dari konyol ke getir dalam hitungan detik. Gestur kecil, nada suara, sampai tatapan kosongnya pas banget bikin kamu merasa Mickey itu nyata.
Lalu ada sentuhan Bong Joon Ho. Setelah Parasite, dia balik lagi ke sci-fi, tapi bawa komedi gelap, kritik sosial, dan dunia yang absurd. Pemilihan karakter antagonisnya pun sengaja dibikin lebay tapi relate, jadi penonton bisa ketawa sambil mikir.
Desain visualnya juga jempolan. Niflheim nggak cuma sekadar planet es di layar—dari kostum, tata ruang, sampai efek makhluk creepers, semuanya bikin mata betah. Atmosfernya dapet, rasa dinginnya nyelusup.
Dan, yang khas Bong banget, film ini tetap menyelipkan sindiran sosial dan komentar politik. Ceritanya menggambarkan kelas pekerja yang “sekali pakai” demi ambisi pemimpin, sambil nyolek isu kolonialisme dan kerakusan kekuasaan.
Catatan dan Kekurangannya
Walau punya banyak momen keren, ritme ceritanya kadang bikin mood naik-turun. Ada bagian yang terasa kepanjangan, sementara beberapa karakter nggak kebagian panggung untuk berkembang.
Buat yang datang dengan ekspektasi setinggi langit setelah Parasite, hasilnya mungkin nggak sepenuhnya memuaskan. Ide moral soal kloning dan “Expendable” sempat muncul tapi cepat bergeser ke konflik dengan creepers, yang buat sebagian penonton kurang greget. Beberapa juga merasa ending-nya buru-buru, kayak ingin segera menutup buku.
Pesan dan Makna di Balik Mickey 17

Kalau sinopsis film Mickey 17 udah bikin kamu penasaran sama plotnya, bagian ini akan bikin kamu mikir lebih dalam. Bong Joon Ho memang nggak cuma bikin cerita seru, tapi juga nyelipin pertanyaan filosofis dan sindiran sosial yang nggak main-main. Yuk, kita gali satu-satu.
Apa Itu Menjadi Manusia?
Lewat konsep Expendable yang bisa dicetak ulang beserta memorinya, film ini ngajak kamu mempertanyakan: kalau tubuh dan ingatan sama persis, tapi tubuhnya baru, masihkah dia manusia yang sama?
Ada yang percaya jiwa hanya bisa ada di satu tubuh, jadi begitu tubuh asli mati, “keasliannya” hilang. Filmnya nggak kasih jawaban tegas, tapi tetap bikin kamu berpihak pada Mickey sebagai sosok yang punya rasa dan kesadaran.
Paradox Kapal Theseus
Film ini nyebut langsung paradoks klasik ini. Kalau semua bagian kapal diganti, apakah itu masih kapal yang sama? Sama halnya dengan Mickey, sel-sel tubuh manusia pun berganti seiring waktu, jadi pertanyaannya: apa yang bikin kita tetap “kita”? Reprinting dalam cerita ini bikin dilema itu makin nyata.
Siklus Kehidupan dan Samsara
Pada sinopsis film Mickey 17, kematian dan kelahiran Mickey terjadi berulang lewat mesin cetak ulang, mirip konsep siklus hidup dalam kepercayaan tertentu. Bedanya, ini versi mekanis dan dingin, ada terowongan cahaya, tapi yang lahir adalah tubuh hasil rekayasa. Masalah muncul saat Mickey 17 selamat dan harus berhadapan langsung dengan Mickey 18, memecah pola yang sudah “normal”.
Satir Politik dan Kritik Sosial
Bong nggak lupa menyelipkan kritik yang pedas lewat sinopsis film Mickey 17 ini. Expendable diposisikan sebagai kelas pekerja yang dimanfaatkan habis-habisan demi kolonisasi.
Kenneth Marshall, dengan arogansinya, jadi wajah penguasa yang menggabungkan sifat diktator dari berbagai era. Film ini juga nyentil soal kolonialisme, ketimpangan, bahkan industri makanan dan perumahan, paket lengkap yang dibungkus sci-fi.
Fakta Menarik Mickey 17 yang Perlu Kamu Tahu
Kalau sinopsis film Mickey 17 udah bikin kamu penasaran sama jalan ceritanya, tunggu sampai kamu tahu fakta-fakta di balik layar ini. Siap-siap, karena beberapa di antaranya bikin kamu makin nggak sabar nonton.
Deretan Pemain Utama
Selain Sinopsis film Mickey 17 yang keren banget, film ini juga penuh bintang. Robert Pattinson memerankan Mickey Barnes, Mickey 17, dan Mickey 18. Ada juga Steven Yeun sebagai Timo, sahabat sekaligus pilot. Naomi Ackie hadir sebagai Nasha Barridge, sosok penting di hati Mickey.
Mark Ruffalo jadi Kenneth Marshall, pemimpin koloni yang licik, sementara Toni Collette berperan sebagai Ylfa, istrinya yang eksentrik. Plus, ada Patsy Ferran, Christian Patterson, Ian Hanmore, dan Holliday Grainger di jajaran pendukung.
Genre & Gaya Penceritaan
Kalau kamu cari film yang ramuannya nyeleneh tapi berisi, Mickey 17 ini sci-fi bercampur dark comedy, petualangan, fantasi, sampai bumbu alien invasion. Bong Joon Ho bawa gaya khasnya satir politik, sindiran sosial, dan eksplorasi identitas yang dibalut humor gelap.
Ceritanya berani, nggak takut nyampur genre, dan para villain-nya digambar jelas kayak karikatur yang bikin gregetan.
Anggaran & Pencapaian Box Office
Produksi film ini nggak main-main: modalnya tembus 118 juta dolar AS. Saat rilis, pendapatan di AS & Kanada nyentuh 46 juta dolar, dengan 19 juta dolar di akhir pekan pembuka. Total globalnya mencapai 133 juta dolar, cukup solid untuk film dengan ide seunik ini.
Lokasi Syuting & Kru Kolaborator
Mayoritas syuting dilakukan di Warner Bros. Studios Leavesden, Hertfordshire, Inggris. Mickey 17 adalah kolaborasi AS–Korea Selatan. Bong Joon Ho nggak cuma duduk di kursi sutradara, tapi juga nulis skenario dari novel Mickey7 karya Edward Ashton.
Dia menggandeng kru lamanya: Darius Khondji di sinematografi (Okja) dan Jung Jaeil di musik (Parasite, Squid Game), memastikan rasa khas film Bong tetap terasa.
Asal-Usul Nama Niflheim
Niflheim, planet es mematikan di film ini, diambil dari mitologi Nordik. Dalam cerita aslinya, Niflheim adalah dunia awal penuh kabut dan salju, tempat roh yang mati tanpa kehormatan bersemayam.
Namanya sendiri gabungan dari “nifle” (kabut) dan “heim” (rumah). Di film, Niflheim digambarkan sebagai padang es beracun yang dipenuhi makhluk serangga berbahaya bernama creepers.
Fakta Unik yang Bikin Penasaran
Ada hal kecil tapi menarik: judul Mickey 17 baru muncul di layar sekitar menit ke-33. Konsep “Expendable” di film ini nyenggol langsung Paradox Kapal Theseus, pertanyaan tentang apakah seseorang masih orang yang sama jika seluruh bagian tubuhnya sudah diganti.
Bong juga menautkan ide ini dengan konsep Samsara, siklus hidup, mati, dan lahir kembali, tapi dibungkus teknologi cetak ulang tubuh.
Petualangan yang Bikin Penasaran dan Nempel di Kepala
Mickey 17 bukan cuma sekadar film sci-fi penuh efek keren, tapi juga perjalanan absurd yang memadukan humor gelap, drama manusia, dan kritik sosial khas Bong Joon Ho. Robert Pattinson dan jajaran cast lainnya benar-benar hidupin dunia Niflheim yang keras dan penuh kejutan.
Kalau kamu LemoList! suka film yang beda, nyeleneh, tapi tetap punya “isi” di balik ceritanya, Mickey 17 jelas layak masuk daftar tonton kamu. Dan kalau penasaran mau ngulik lebih banyak dunia film dan musik yang seru, absurd, atau bahkan di luar ekspektasi, yuk lanjut eksplor berita dan review seru lainnya di Lemo Blue – Berita Musik dan Film!