film The Alto Knights

The Alto Knights: Perseteruan 2 Mafia yang Dulunya Bestie Banget 

The Alto Knights adalah drama kriminal yang mengadu dua raksasa mafia legendaris, Frank Costello dan Vito Genovese, dalam perebutan kekuasaan di jalanan New York. 

Kamu bayangin aja: dulu mereka sahabat, sekarang musuh bebuyutan yang saling incar nyawa. Disutradarai Barry Levinson dan ditulis Nicholas Pileggi (otak di balik Goodfellas) film ini punya daya tarik besar, apalagi dengan Robert De Niro memerankan dua tokoh sekaligus. 

Walau kritiknya campur-campur, penonton kasih rating 71% dan memuji aktingnya. Sayang, pendapatan box office-nya belum bisa menutupi biaya produksi $45 juta.

Sinopsis The Alto Knights

Sinopsis The Alto Knights

Kalau kamu suka kisah mafia yang penuh intrik, The Alto Knights bakal bawa kamu masuk ke dunia dua bos legendaris New York: Frank Costello dan Vito Genovese. Awalnya mereka sahabat dekat, tapi ego dan pengkhianatan mengubah segalanya. 

Dari rekan seperjuangan, mereka berubah jadi lawan yang saling mengincar nyawa demi kekuasaan.

Film ini dibuka dengan adegan menegangkan upaya pembunuhan Frank Costello oleh Vincent Gigante, anak buah Vito. Peluru menghantam kepala Frank, tapi hanya menggores kulitnya sebelum membelok di sekitar tengkorak. 

Ia selamat, dan momen ini jadi titik balik yang membuatnya mundur dari dunia mafia. Meski terinspirasi kejadian nyata, The Alto Knights memberi sentuhan dramatis biar ceritanya makin nendang di layar lebar.

Daftar Pemain dan Karakter

Cerita epik butuh pemeran yang kuat, dan The Alto Knights jelas nggak setengah-setengah. Selain plotnya yang tegang, jajaran aktornya bikin film ini punya daya tarik tersendiri.

Baca Juga, Yah! Anora: Kisah Cinderella Brooklyn yang Liar, Lucu, dan Mengguncang Hati

Robert De Niro: Peran Ganda Sebagai Frank Costello & Vito Genovese

Robert De Niro bikin gebrakan dengan memerankan dua karakter utama sekaligus. Sebagai Frank Costello dan Vito Genovese, ia memberi detail berbeda pada tiap tokoh, mulai dari gestur, intonasi, sampai aura yang memisahkan keduanya. 

Meski ada yang menganggap pilihan ini agak membingungkan, banyak juga yang mengapresiasi kemampuannya menghidupkan dua sosok besar mafia dalam satu layar.

Pemeran Pendukung 

Selain De Niro, ada jajaran pendukung yang bikin cerita makin hidup. Debra Messing hadir sebagai Bobbie Costello, istri fiksi Frank yang tetap terhubung dengan fakta sejarah. 

Kathrine Narducci memerankan Anna Genovese, sosok yang berani mengungkap rahasia gelap suaminya di pengadilan. 

Cosmo Jarvis jadi Vincent Gigante, sang eksekutor di adegan pembuka. 

Ada juga Michael Rispoli sebagai Albert Anastasia, Robert Uricola sebagai Tony Bender, hingga James Ciccone yang memerankan Carlo Gambino. 

Setiap karakter membawa warna sendiri, memperkuat kesan kalau The Alto Knights memang diramu dengan detail yang matang.

Review The Alto Knights

Review The Alto Knights

Kalau udah ngomongin film gangster, biasanya kritikus dan penonton nggak selalu sepakat. Nah, The Alto Knights juga ngalamin hal serupa—ibaratnya dua kubu ini punya “perang opini” sendiri. Yuk, kita bedah satu-satu.

Respon Kritikus

Di mata kritikus, The Alto Knights kurang bersinar. Skornya di Rotten Tomatoes cuma 39% dari 141 review. Banyak yang bilang film ini kayak mengulang formula klasik film mafia tanpa sentuhan baru yang bikin greget. 

Konsep Robert De Niro memerankan Frank Costello sekaligus Vito Genovese sebenarnya niatnya keren, tapi buat sebagian kritikus malah terasa aneh dan bikin susah bedain karakternya, walaupun makeup udah dimaksimalkan. 

Beberapa bahkan nyebutnya “double casting mistake” yang bikin alur terasa datar dan kurang nendang.

Respon Penonton

Nah, kalau di mata penonton, ceritanya beda banget. Skor Popcornmeter-nya mencapai 71% dari lebih dari 500 rating terverifikasi. 

Banyak yang jatuh cinta sama feel period piece-nya, nyebut aktingnya luar biasa, dan nggak masalah sama peran ganda De Niro—bahkan ada yang bilang justru jadi nilai tambah. 

Sisi teknis kayak narasi, editing, sinematografi, dan desain produksinya sering dipuji, bikin film ini terasa rapi dan enak diikuti. Drama yang kental dan fokus ke sejarah bikin mereka ngerasa kayak lagi dapet pelajaran sejarah yang seru.

Perbandingan Pandangan

Singkatnya, kritikus ngelihat The Alto Knights sebagai paket nostalgia mafia yang nggak bawa inovasi berarti, sementara penonton nganggapnya drama sejarah yang solid dan memuaskan. 

Jadi, tergantung kamu tim mana, tim yang cari terobosan baru, atau tim yang nyaman dengan rasa klasik yang diracik rapi.

Fakta Menarik The Alto Knights

Fakta Menarik The Alto Knights

Kamu yang suka ngulik behind the scenes pasti bakal betah di bagian ini. Dari ide awal yang udah tua banget sampai detail rilisnya, The Alto Knights punya banyak cerita di balik layar yang nggak kalah seru dari filmnya sendiri.

Perjalanan Produksi

Percaya nggak percaya, ide The Alto Knights udah muncul sejak 1970-an. Tapi baru di 2022, film ini resmi dapet lampu hijau buat diproduksi. Proses panjang ini bikin ekspektasi penonton makin tinggi.

Nama dan Inspirasi Awal

Sebelum pakai judul The Alto Knights, proyek ini sempat dikenal sebagai Wise Guys. Sumber inspirasinya dari buku nonfiksi Nicholas Pileggi, Wiseguy: Life in a Mafia Family—buku yang juga melahirkan film legendaris Goodfellas.

Kru Kreatif

Film ini digarap sama nama-nama besar: Barry Levinson di kursi sutradara (Rain Man, Bugsy), Nicholas Pileggi di bagian naskah, dan Dante Spinotti di balik kamera—yang pengalamannya di Heat dan L.A. Confidential udah jadi jaminan mutu.

Detail Rilis

Rilisnya di AS, 21 Maret 2025, setelah beberapa kali mundur dari jadwal awal gara-gara mogok produksi. Film ini punya rating R dari MPA karena kekerasan dan bahasa yang keras, didistribusikan lewat Warner Bros., dan nantinya bisa kamu tonton di Max. 

Akurasi Sejarah

Biarpun ada bumbu dramatis, banyak adegan di The Alto Knights yang akurat. Misalnya, percobaan pembunuhan Frank Costello yang selamat karena peluru melengkung di kepalanya, sidang Anna Genovese yang membongkar rahasia suaminya, sampai pembunuhan Albert Anastasia di kursi barber. 

Film ini juga menampilkan Pertemuan Apalachin yang bersejarah, walau ada sedikit dramatisasi seperti menaruh Frank dan Vito dalam satu sel penjara—hal yang nggak pernah terjadi di dunia nyata.

Trivia Menarik

Fun fact buat pecinta film mafia: suara serak Don Vito Corleone di The Godfather terinspirasi dari suara asli Frank Costello. Di sini, Robert De Niro (yang dulu pernah memerankan Vito Corleone muda di The Godfather Part II) kembali ke dunia mafia dengan memerankan Frank Costello. Bedanya, kali ini dia nggak meniru suara serak khas itu.

Dua Sisi Koin Dunia Mafia

The Alto Knights bukan sekadar drama kriminal, ini kisah dua legenda jalanan New York yang saling sikut di puncak kekuasaan.

Di balik kritik yang bilang ceritanya kurang inovatif, film ini tetap memikat banyak penonton dengan detail periode yang rapi, akting kuat, dan sentuhan sejarah yang terasa hidup. Robert

Akhirnya, The Alto Knights adalah paket yang menggabungkan rasa klasik mafia dengan ketegangan personal dua mantan sahabat yang kini jadi lawan bebuyutan. 

Kalau kamu mau menyelam lebih dalam ke dunia film dan musik yang penuh cerita seru seperti ini, langsung aja jelajahi Lemo Blue—tempatnya berita musik dan film yang bikin kamu selalu update!