Siapa itu Mozart? Biografi Lengkap

Siapa itu Mozart? Biografi Lengkap dari Lahir sampai Wafatnya Si “Anak Ajaib”

Siapa itu Mozart? Kalau kamu pernah dengar nama Wolfgang Amadeus Mozart, berarti kamu lagi ketemu sama salah satu jenius musik terbesar sepanjang masa. Lahir di Salzburg tahun 1756, Mozart udah dicap sebagai anak ajaib sejak kecil karena bisa membaca dan menulis musik di usia lima tahun. 

Nggak berhenti di situ, sepanjang hidupnya ia menulis lebih dari 600 karya, mulai dari simfoni, opera, sampai musik kamar. 

Nggak heran kalau namanya abadi di dunia musik klasik. Bahkan sampai sekarang, karya Mozart masih jadi inspirasi dan tetap populer dimainkan di panggung musik dunia.

Kehidupan Awal dan Bakat Ajaib (1756–1769)

siapa itu Mozart

Kalau kamu masih penasaran siapa itu Mozart, jawabannya bisa ditelusuri dari masa kecilnya yang udah penuh cerita luar biasa. Sejak lahir, jalannya memang diarahkan ke musik, dan bakatnya bikin semua orang ternganga.

Lahir di Salzburg

Oaky, yuk bahasa siapa itu Mozart sebenarnya. Wolfgang Amadeus Mozart lahir pada 27 Januari 1756 di Salzburg, Austria. Dia adalah anak dari Leopold Mozart, seorang komponis, guru musik, sekaligus pemain biola terkenal di pengadilan Salzburg. 

Ibunya bernama Anna Maria Pertl, dan kakaknya yang juga berbakat musik dikenal dengan panggilan Nannerl. Dari tujuh bersaudara, hanya Wolfgang dan Nannerl yang bertahan hidup hingga dewasa, dan keduanya langsung mendapat pendidikan musik ketat dari sang ayah.

Baca Juga, Yah! Wagner Ride of the Valkyries: Musik Klasik yang Menolak Klasik

Bakat Sejak Kecil

Kamu bisa bayangin, di usia 3 tahun, Mozart sudah bisa main harpsichord. Umur 4 tahun, dia udah lancar memainkan lagu-lagu pendek. Saat masih 5 tahun, dia mulai menulis komposisi musik sendiri. Mungkin pada saat itu kamu udah serach di TikTok, siapa itu Mozart dan kenapa ajaib banget.

Bahkan di usia 6 tahun, Mozart udah tampil sebagai pianis kecil yang bikin banyak orang kagum. Ayahnya sampai menyebut Wolfgang sebagai “keajaiban dari Salzburg”. Jadi wajar kalau banyak orang yang menyebut siapa itu Mozart dengan satu kata aja: jenius.

Tur Eropa

Nggak berhenti di rumah, bakat Mozart dibawa ayahnya keliling Eropa. Tahun 1762, Wolfgang tampil di hadapan bangsawan Wina. 

Lalu dari 1763 sampai 1766, Mozart bersama Nannerl melakukan tur panjang ke berbagai kota, dari Paris, London, Munich, hingga Amsterdam. Mereka tampil di depan keluarga kerajaan, gereja, sampai konser publik. 

Di London, dia bertemu Johann Christian Bach yang kemudian banyak memengaruhi gaya musiknya. Dari perjalanan ini, Mozart kecil menyerap aneka warna musik Eropa yang memperkaya imajinasinya. Di sini keliatan sosok asli kreatif dari siapa itu Mozart.

Baca Juga, Yah! Menguak Kejayaan Wolfgang Amadeus Mozart Symphony No 40

Karya Awal

Dalam tur itu, beberapa karya Mozart pertama mulai lahir. Di Paris, sonata karyanya diterbitkan untuk pertama kali. Di London, ia menulis symphony perdananya. Sekembalinya ke Salzburg, ia terus mencipta musik, termasuk untuk drama sekolah. 

Pada tahun 1768, ketika usianya baru 12 tahun, Mozart berhasil menulis opera pertamanya berjudul Bastien und Bastienne. Semua pencapaian ini bikin dunia makin penasaran: siapa itu Mozart, bocah ajaib yang karyanya sudah setara orang dewasa.

Petualangan Musik ke Italia (1769–1773)

siapa itu Mozart dan apa saja karyanya

Setelah bikin heboh Eropa Barat, Mozart remaja berangkat ke negeri yang jadi pusat musik opera: Italia. Dari sinilah reputasinya sebagai calon komponis besar benar-benar terbentuk.

Perjalanan Bersama Ayah

Di usia 13 tahun, Mozart dan ayahnya berangkat ke Italia, sementara ibu dan Nannerl tinggal di Salzburg. Tujuannya jelas: menunjukkan kemampuan Wolfgang sebagai komposer opera di hadapan penonton Italia yang terkenal kritis. Selama empat tahun, Mozart bolak-balik Italia–Salzburg, sambil terus berkarya.

Pengakuan Internasional

Italia menyambut Mozart dengan penuh rasa kagum. Di Milan, dia langsung mendapat pesanan menulis opera. 

Di Roma, dia melakukan hal yang bikin semua orang tercengang: hanya dengan sekali mendengar lagu sakral Miserere karya Allegri di Kapel Sistina, ia bisa menuliskan ulang seluruh partitur dari ingatan. Paus sampai memberinya gelar kehormatan. 

Di Bologna, Mozart diterima sebagai anggota Accademia Filarmonica, padahal aturan normalnya cuma untuk musisi berusia 20 tahun ke atas.

Opera Besar Pertama

Selama di Italia, Mozart melahirkan opera-opera seriusnya: Mitridate, rè di Ponto (1770), Ascanio in Alba (1771), dan Lucio Silla (1772). 

Opera-opera ini sukses besar di Milan, bahkan membuat namanya dikenal sebagai komposer muda yang bisa bersaing dengan senior. Di usia belasan tahun, Mozart udah duduk sejajar dengan maestro besar panggung opera Italia.

Awal Reputasi Komponis Serius

Petualangan Italia ini jadi titik balik penting. Mozart yang tadinya dikenal sebagai “anak ajaib” mulai diakui sebagai komponis serius. 

Keterampilannya menyerap gaya opera Italia sekaligus mengolahnya dengan sentuhan pribadi membuatnya berdiri di level baru. Dari sini, siapa itu Mozart bukan lagi sekadar bocah berbakat, melainkan seorang seniman yang siap menulis sejarah musik klasik.

Kembali ke Salzburg dan Rasa Gelisah (1773–1777)

Setelah gegap gempita tur Italia, Mozart pulang kampung ke Salzburg. Tapi tenang dulu, kisah siapa itu Mozart di masa ini nggak kalah menarik, karena justru dari sini lahir banyak karyanya yang brilian meski hatinya nggak sepenuhnya bahagia.

Pulang Kampung

Maret 1773, Wolfgang balik ke Salzburg dan langsung diangkat jadi asisten concertmaster di bawah Uskup Agung Hieronymus von Colloredo. Sayangnya, jabatan itu cuma bergaji kecil dan menurut Mozart sendiri, pekerjaannya terlalu sepele dibandingkan bakat yang ia punya.

Masa Produktif

Meski agak kesal dengan posisinya, justru di masa ini lahir banyak karya penting. Mozart menulis lima konserto biola, sederet simfoni, musik gereja, sampai karya besar seperti Piano Konserto No. 9 yang terbit awal 1777. 

Komposisinya memperlihatkan kalau siapa itu Mozart bukan hanya anak ajaib masa kecil, tapi seorang musisi muda yang serius mengasah kualitas karyanya.

Rasa Tidak Puas

Ternyata selain kalian yang nggak puas dengan jawaban siapa itu Mozart sebenarnya, terjadi juga dengan beliau. Di balik deretan prestasi, Mozart merasa Salzburg terlalu sempit untuk mimpinya. Ia sering mengeluh tentang suasana kota yang “terkungkung” dan nggak memberi ruang berkembang. 

Uskup Agung Colloredo pun makin kesal dengan sikap Mozart yang dianggap keras kepala. Akhirnya, Wolfgang memutuskan mencari peluang baru di luar Salzburg.

Tragedi Paris

Ternyata siapa itu Mozart yang kita kenal sekarang, memiliki beberapa tragedi dalam hidupnya. Tahun 1777, Mozart berangkat ke kota-kota besar Eropa untuk mencari pekerjaan. Karena ayahnya dilarang ikut, ibunya, Anna Maria, yang menemaninya. 

Perjalanan ini justru berakhir pahit: pada 3 Juli 1778 di Paris, ibunya meninggal dunia. Peristiwa itu jadi pukulan telak bagi Mozart, meninggalkan luka mendalam di tengah perjuangannya mengejar karier.

Era Keemasan di Wina (1781–1791)

siapa itu Mozart di era keemasannya

Kalau sebelumnya Mozart masih sering dibayang-bayangi konflik pribadi, di Wina ceritanya berubah total. Sepuluh tahun terakhir hidupnya di kota ini jadi fase paling penting yang membuat siapa itu Mozart dikenal sebagai salah satu maestro terbesar dunia.

Konflik dengan Sang Uskup

Awalnya, Mozart dipanggil ke Wina oleh Uskup Agung Colloredo. Tapi pertemuan itu justru jadi titik balik: ia diperlakukan seperti pelayan, bahkan dilarang tampil demi mendapat honor sendiri. 

Mozart marah besar. Setelah pertengkaran panjang, ia akhirnya dipecat secara tidak terhormat. Keputusan pahit itu justru jadi awal baru: Mozart menetap di Wina sebagai komposer independen.

Menikahi Constanze Weber

Di Wina juga, Mozart menemukan cintanya. Ia jatuh hati pada Constanze Weber, meski ayahnya menentang keras hubungan itu. 

Setelah drama panjang, mereka akhirnya menikah pada 4 Agustus 1782. Dari enam anak, hanya dua yang berhasil bertahan hidup hingga dewasa.

Inspirasi Musik Baru

Wina mempertemukan Mozart dengan karya-karya Bach dan Handel yang memperluas inspirasinya. Ia juga menjalin persahabatan erat dengan Joseph Haydn. 

Rasa kagum dan saling menghormati di antara mereka membuat lahir karya monumental: enam kuartet yang ia dedikasikan khusus untuk Haydn.

Bergabung dengan Freemason

Tahun 1784, Mozart bergabung dengan Freemason, sebuah perkumpulan persaudaraan yang menekankan nilai moral dan spiritual. Anggotaannya ini memberi warna baru dalam beberapa karyanya, terutama yang sarat simbolisme dan nuansa religius.

Puncak Kejayaan Operatik

Inilah fase paling gemilang dalam kariernya. Mozart melahirkan deretan opera besar yang bikin namanya meledak di seluruh Eropa: Die Entführung aus dem Serail (1782), Le Nozze di Figaro (1786), Don Giovanni (1787), dan Così fan tutte (1790). 

Puncaknya, opera The Magic Flute (1791) jadi mahakarya yang memadukan musik indah dengan simbolisme mendalam, sekaligus mencerminkan sisi spiritual dari siapa itu Mozart.

Masa Akhir Hidup

Meski kariernya melesat, kesehatan Mozart makin rapuh. Tahun 1791, ia tetap produktif, menulis Konserto Klarinet dalam A mayor, The Magic Flute, dan yang paling terkenal: Requiem. 

Sayangnya, karya agung ini belum sempat selesai karena ia meninggal di Wina pada 5 Desember 1791, di usia 35 tahun. Requiem kemudian diselesaikan oleh muridnya, Franz Süssmayr, dan sampai sekarang jadi simbol keabadian musik Mozart.

Warisan Abadi Mozart

Sekarang kamu udah makin jelas kan siapa itu Mozart? Dari bocah ajaib di Salzburg, penjelajah musik Eropa, sampai maestro besar di Wina, perjalanan hidupnya penuh warna: kegemilangan, konflik, cinta, bahkan tragedi. 

Tapi satu hal yang nggak pernah pudar—musik Mozart tetap hidup dan terus menyentuh hati orang di seluruh dunia. Dari opera megah sampai simfoni elegan, setiap notasinya jadi bukti kalau kejeniusannya memang melampaui zaman.

Kalau kamu penasaran untuk ngulik lebih dalam lagi tentang kisah hidup musisi legendaris lain atau dunia hiburan yang nggak kalah seru, yuk terus eksplor artikel-artikel keren di Lemo Blue – Berita Musik dan Film! Masih banyak kisah-kisah luar biasa lainnya.