Musik adalah bagian dari hidup yang nyaris tidak bisa kita pisahkan dari keseharian. Dari bangun tidur sampai menjelang malam, selalu saja ada irama atau lantunan lagu yang menemani, entah dari ringtone HP, iklan TV, atau playlist kesayanganmu. Tapi pernah nggak kamu berhenti sebentar dan mikir: “Sebenarnya, apa sih itu musik?”
Nah, di edisi belajar bareng Lemoblue kali ini, kita bakal ngobrol santai tapi mendalam soal pengertian musik. Bukan cuma definisi umum, tapi juga versi para ahli yang punya pandangan beragam tentang bagaimana musik bekerja sebagai seni, sebagai bahasa, dan sebagai cerminan emosi manusia. Yuk mulai dari dasar dulu!
Musik Adalah Ekspresi Suara yang Disusun Secara Indah dan Bermakna

Musik adalah susunan suara atau bunyi yang dirangkai secara teratur sehingga menciptakan karya seni yang bisa didengar, dirasakan, dan dinikmati. Dalam bentuk paling sederhananya, musik itu suara,tapi bukan sembarang suara. Musik punya pola. Musik punya ritme. Musik punya tujuan: menyampaikan perasaan.
Coba kamu bayangkan. Saat kamu sedang sedih lalu mendengar lagu lofi yang kalem, rasanya seperti ada yang mengerti isi hatimu. Atau saat kamu lagi semangat dan mendengarkan lagu EDM dengan beat yang naik turun, jantungmu ikut berdetak cepat seirama. Musik bisa menyentuh sisi emosional manusia tanpa harus lewat kata-kata.
Menurut banyak sumber, musik didefinisikan sebagai seni yang menata suara dalam waktu, dengan unsur utama seperti melodi, harmoni, ritme, dan timbre (warna suara). Ini artinya, musik bukan hanya tentang nada yang enak didengar, tapi juga tentang bagaimana suara diatur sedemikian rupa supaya punya arti.
Bahkan, definisi ini bukan cuma berlaku buat genre tertentu aja—dari gamelan Jawa sampai jazz Amerika, semuanya tetap masuk dalam pengertian musik karena punya unsur-unsur tadi.
Baca Juga, Yah! Lagu Klasik: Pengertian, Ciri, dan Rekomendasi Terbaik
Musik dalam Kehidupan Sehari-Hari
Kita nggak bisa bohong: musik ada di mana-mana. Beberapa contoh yang mungkin kamu alami setiap hari:
- Nada dering HP yang bikin kamu langsung refleks cari ponsel.
- Jingle iklan di televisi yang nempel terus di kepala.
- Bunyi alarm yang bikin kamu bangun pagi (dan kadang sebel!).
- Lagu pengiring film (OST) yang bikin adegan makin dramatis.
- Suara latar game atau aplikasi, yang kadang nggak kamu sadari bikin nyaman.
Musik sudah menyusup ke berbagai aspek kehidupan manusia: budaya, pendidikan, hiburan, bahkan spiritualitas. Dalam upacara adat, musik jadi simbol sakral. Dalam pembelajaran, musik dipakai untuk meningkatkan fokus dan daya ingat. Dalam dunia hiburan, musik adalah jantung dari semuanya.
Baca Juga, Yah! Chord Adalah Kunci Musik: Pengertian & Perbedaannya dengan Cord
Mengapa Kita Perlu Memahami Definisi Musik?
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa sih harus repot-repot membahas pengertian musik? Jawabannya sederhana: karena musik itu bukan cuma soal dengar dan nikmati, tapi juga soal paham dan apresiasi. Kalau kita tahu bagaimana musik dibentuk dan apa maknanya, kita bisa:
- Menghargai karya musisi dengan lebih dalam.
- Belajar menciptakan musik dengan lebih sadar dan kreatif.
- Menyadari nilai emosional dan psikologis dari musik yang kita dengar.
- Mengembangkan sensitivitas seni yang memperkaya jiwa.
Bayangkan kamu lagi nonton film, dan latar musiknya tiba-tiba bikin kamu nangis. Itu bukan kebetulan. Itu seni. Dan seni bekerja paling kuat saat kita tahu cara menikmatinya.
Musik Adalah Bahasa Universal
Kamu pernah nggak mendengar lagu dari negara yang bahasanya nggak kamu mengerti, tapi tetap terasa menyentuh? Itulah kekuatan musik. Musik bisa menembus batas bahasa, budaya, bahkan waktu. Lagu-lagu dari puluhan atau bahkan ratusan tahun lalu masih bisa terasa relevan hari ini, karena emosinya tetap hidup.
Victor Hugo pernah berkata, “Music expresses that which cannot be put into words and that which cannot remain silent.” Musik adalah cara untuk mengekspresikan sesuatu yang terlalu dalam untuk dijelaskan, tapi juga terlalu penting untuk disimpan sendiri.
Pengertian Musik Menurut Para Ahli: Dari Aristoteles sampai Musisi Indonesia

Pengertian musik menurut para ahli memberi kita perspektif yang lebih dalam tentang bagaimana musik tidak hanya sekadar bunyi, tapi juga cerminan jiwa manusia. Siapa tahu, salah satunya cocok dengan cara kamu memandang musik selama ini.
Aristoteles: Musik adalah Gerak Emosi yang Teratur
Kita mulai dari zaman Yunani Kuno. Aristoteles, sang filsuf yang hidup lebih dari 2.000 tahun lalu, sudah memikirkan soal musik jauh sebelum ada konser atau streaming. Menurutnya, musik adalah hasil dari gerakan perasaan yang dituangkan dalam rangkaian nada dan irama.
Bayangkan, bagi Aristoteles, musik itu bukan hanya suara enak didengar, tapi energi batin yang bergerak dan mencari jalannya lewat bunyi. Dia percaya bahwa musik memiliki daya perkembangan—artinya, musik bisa berkembang dan berubah, tergantung dari bagaimana si pencipta menuangkan emosi dan pikirannya.
Jadi kalau kamu pernah merasa “dilepaskan” oleh lagu patah hati atau merasa “terangkat” oleh lagu penyemangat, itulah efek yang dibicarakan Aristoteles sejak dulu.
Jamalus: Musik Adalah Ekspresi Perasaan dan Pikiran Lewat Unsur Seni
Loncat ke abad 20, kita punya pendapat dari Jamalus, tokoh pendidikan musik Indonesia. Baginya, musik bukan hanya hiburan. Musik adalah karya seni yang diwujudkan dalam bentuk bunyi, baik berupa lagu maupun komposisi, yang mengungkapkan perasaan dan pikiran penciptanya.
Ia menekankan pentingnya unsur-unsur dasar musik seperti melodi, ritme, harmoni, dan struktur lagu. Tapi yang paling menarik dari Jamalus adalah pandangannya tentang ekspresi—buat dia, musik itu harus terasa, bukan cuma terdengar.
Kalau kamu pernah bikin lagu atau main musik dan merasa lega setelahnya, kamu sedang melakukan hal yang sama seperti yang dijelaskan Jamalus: mengekspresikan diri lewat suara.
Sunarto: Musik Adalah Isi Hati yang Disuarakan Secara Teratur
Lalu kita punya pendapat dari Sunarto, yang memandang musik sebagai isi hati manusia yang dinyatakan dalam bentuk bunyi teratur. Jadi menurutnya, musik itu bukan hanya hasil dari teknik dan teori, tapi juga pengalaman pribadi yang dibalut dalam irama dan melodi.
Sunarto juga menyoroti pentingnya harmoni dalam musik. Musik yang baik, menurutnya, adalah musik yang tidak hanya mengalir secara teratur, tapi juga indah dan menyentuh. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa melihat ini dalam lagu-lagu yang terasa “pas” dan menyatu, baik secara emosi maupun teknis.
Suhastjarja: Musik Adalah Keindahan yang Bisa Dinikmati dalam Ruang dan Waktu
Selanjutnya, ada Suhastjarja, seorang dosen seni yang mendefinisikan musik sebagai ekspresi keindahan manusia yang diwujudkan dalam bentuk nada dan suara. Musik menurutnya memiliki bentuk yang jelas dalam ruang dan waktu—artinya, musik itu nyata, bisa didengar, dirasakan, dan bahkan diukur.
Tapi lebih dari itu, Suhastjarja melihat musik sebagai pengalaman yang bisa dinikmati oleh diri sendiri maupun bersama orang lain. Makanya konser musik bisa jadi momen yang emosional banget—karena kita mengalami musik secara kolektif.
Dello Joio: Musik Bisa Membuka Dimensi Realitas yang Tak Terlihat
Dari Amerika Serikat, Dello Joio, seorang komposer kenamaan, menyatakan bahwa mengenal musik bisa memperluas wawasan kita, bukan cuma soal musik itu sendiri tapi juga soal hidup. Baginya, musik membuka nilai-nilai seni dan sisi kehidupan yang mungkin nggak bisa dilihat secara langsung.
Joio percaya bahwa ketika kita terbuka terhadap musik, kita sedang membuka pintu ke dunia yang penuh makna tersembunyi. Jadi kalau kamu pernah merasa tercerahkan atau merenung setelah dengar satu lagu, itu bukan kebetulan—itu musik bekerja, seperti yang dijelaskan Joio.
Adjie Esa Poetra: Musik Punya Empat Unsur yang Menyatu
Musisi Indonesia, Adjie Esa Poetra, menyederhanakan musik menjadi empat unsur utama: dinamika (keras dan lembutnya suara), nada (bunyi yang teratur), waktu (durasi bunyi), dan warna bunyi atau timbre. Keempat unsur ini menurutnya adalah fondasi dari musik sebagai bentuk seni suara.
Yang menarik dari pandangan Adjie adalah bagaimana ia memandang musik sebagai “ciptakarsa karya”. Artinya, musik itu hasil cipta (imajinasi), karsa (keinginan atau dorongan batin), dan karya (hasil konkret yang dibuat). Jadi musik bukan cuma sesuatu yang “terjadi”, tapi benar-benar diciptakan lewat proses kreatif.
Banoe: Musik Berasal dari ‘Muse’, Dewa Seni dalam Mitologi Yunani
Menurut Banoe, musik berasal dari kata muse, dewi inspirasi dalam mitologi Yunani. Dari sinilah muncul pandangan bahwa musik adalah bagian dari seni yang membangun pola suara yang bisa dimengerti oleh manusia.
Pandangan ini menyadarkan kita bahwa sejak dulu musik dianggap sebagai sesuatu yang sakral dan luhur. Dalam setiap budaya, ada bentuk musik yang digunakan untuk upacara atau ritual, menunjukkan bahwa musik punya peran besar dalam kehidupan spiritual manusia.
Baca Juga, Yah! Menguak Kejayaan Wolfgang Amadeus Mozart Symphony No 40
Sylado: Musik Adalah Wujud Nyata dari Waktu yang Mengalir
Pandangan Sylado sangat puitis. Ia bilang, musik adalah “waktu yang bisa didengar”, yaitu bentuk nyata dari waktu yang mengalir dalam suara. Musik menurutnya bukan sekadar suara—melainkan ilusi dan emosi yang menyatu dalam nada.
Sylado melihat musik sebagai pengalaman yang sangat personal dan dalam. Kalau kamu pernah merasa waktu berhenti saat mendengarkan lagu tertentu, mungkin kamu sedang mengalami musik seperti yang dijelaskan Sylado—hidup dalam waktu musik itu sendiri.
Lexicographer, Reed & Sidnell, David Ewen: Musik Adalah Seni Ilmiah dan Emosional
Beberapa ahli lainnya seperti lexicographer, Reed & Sidnell, serta David Ewen, juga memberikan pengertian musik dari sudut pandang ilmiah dan emosional. Mereka menyebut bahwa musik adalah seni suara yang terdiri dari unsur melodi, ritme, harmoni, dan timbre—semuanya berpadu untuk mengekspresikan emosi penciptanya.
Khusus David Ewen, ia menekankan bahwa musik adalah seni dan ilmu yang menggabungkan irama dan nada, baik vokal maupun instrumental, untuk menyampaikan ekspresi batin terdalam.
Setiap Ahli Punya Lensa, Tapi Semua Sepakat Musik Itu Emosional
Dari semua pengertian musik menurut para ahli, kita bisa tarik benang merah bahwa musik adalah bahasa perasaan yang diciptakan manusia untuk mengekspresikan isi hatinya. Musik adalah sesuatu tidak bisa dipegang, tapi bisa dirasakan dan menyentuh sisi paling dalam dari jiwa kita.
Musik bukan hanya untuk didengar, tapi untuk dipahami dan dinikmati. Jadi kalau kamu selama ini suka mendengarkan lagu tanpa tahu makna dalamnya, semoga setelah baca versi para ahli di atas, kamu makin bisa mengapresiasi musik dari hati ke hati. Btw, aku lagi dengerin lagu Tally – Blackpink pas nulis ini hehe… .