Lirik Lagu Bohemian Rhapsody

Banyak yang Nggak Sadar 4 Hal ini Pas Denger Lirik Lagu Bohemian Rhapsody

Lirik lagu Bohemian Rhapsody selalu bikin orang penasaran, LemoList! Bayangin, sejak rilis tahun 1975, lagu ini nggak pernah kehilangan pesonanya. Nggak cuma karena musiknya yang panjang enam menit penuh “aturan tak tertulis” yang dipecahkan, tapi juga karena liriknya yang misterius. 

Freddie Mercury sendiri sengaja bungkam soal arti pastinya, biar setiap orang bebas menafsirkan. 

Ada yang bilang ini soal perjuangan identitas, ada juga yang melihatnya sebagai perjalanan emosional menuju penerimaan diri. Intinya, lagu ini udah jadi semacam anthem buat siapa pun yang merasa “misfit” tapi tetap berani jadi diri sendiri.

Arti Lirik Lagu Bohemian Rhapsody: Perjalanan Penuh Simbol

Arti Lirik Lagu Bohemian Rhapsody

Kalau kamu perhatiin baik-baik, lirik lagu Bohemian Rhapsody kayak puzzle raksasa yang penuh teka-teki. Freddie Mercury sendiri sengaja bikin samar, biar setiap orang bisa nemuin makna versinya masing-masing. 

Lagu ini terasa kayak perjalanan emosional yang muter-muter, tapi justru di situlah letak magisnya. Berbeda dari lagu pop biasa, lagu ini berdiri unik dengan campuran balada, opera, rock, sampai klimaks gitar solo legendaris yang bikin merinding.

Baca Juga, Yah! Lirik Lagu Led Zeppelin Stairway to Heaven: Artinya Nyindir Banget Eh!

1. Perjuangan Identitas dan Diri Sejati

Salah satu tafsir paling kuat dari lirik lagu Bohemian Rhapsody adalah soal identitas. Baris “Mama, just killed a man” sering dianggap metafora ketika Freddie membunuh identitas lamanya untuk menerima siapa dirinya yang sebenarnya. 

Ingat, sebelum jadi Freddie Mercury, ia adalah Farrokh Bulsara yang lahir di keluarga konservatif Zoroastrian. Pergulatan batin antara dua sosok ini nyata terasa dalam lirik-liriknya. 

Rasa takut, isolasi, bahkan keinginan untuk bebas dari tekanan sosial, semua muncul dalam kalimat seperti “I sometimes wish I’d never been born at all”. Kata “poor boy” jadi semacam jeritan bahwa ia merasa tidak diterima.

Baca Juga, Yah! Lagu Bee Gees Stayin’ Alive: Disko Abis, Tapi Artinya Minta Tolong? 

2. Bagian Opera dan Karakter Simbolik

Nah, masuk ke bagian opera, lirik lagu Bohemian Rhapsody makin dramatis. Banyak nama yang disebut (Scaramouche, Galileo, Figaro, sampai Magnifico) dan masing-masing punya makna simbolik. 

Scaramouche dikenal sebagai karakter pengecut, mewakili sisi Freddie yang sering bersembunyi. Galileo melambangkan sosok yang berani menentang arus, mirip keberanian untuk jujur pada diri sendiri. 

Figaro, sang pahlawan licik, digambarkan sebagai yang mampu melawan Scaramouche. Sementara Magnifico bisa dianggap sebagai jalur aman, kehidupan konvensional yang sebenarnya jauh dari jiwanya sebagai seniman. 

Unsur “Bismillah” dan “Beelzebub” juga mempertegas akar budaya dan rasa takut akan dosa yang membayangi hidupnya.

3. Tema Perlawanan dan Penerimaan

Dari sini, lirik lagu Bohemian Rhapsody semakin jelas menunjukkan dua sisi: perlawanan dan penerimaan. Di satu titik, terdengar amarah ketika ia menantang dunia dengan kalimat “So you think you can stone me and spit in my eye?”. 

Ada rasa ditolak, dikhianati, bahkan dilukai. Namun, bagian akhirnya membawa suasana berbeda. “Nothing really matters, anyone can see” terdengar seperti penyerahan diri sekaligus penerimaan penuh terhadap siapa dirinya. 

Kata “Bohemian” dan “Rhapsody” sendiri menegaskan karakter lagu ini: bebas, artistik, emosional, tanpa aturan baku.

4. Tahapan Emosional: Dari Depresi Sampai Penerimaan

Banyak yang melihat lirik lagu Bohemian Rhapsody sebagai perjalanan emosional yang mirip lima tahap kesedihan. 

Di awal, ada penyangkalan lewat “Is this the real life? Is this just fantasy?”. Lalu rasa putus asa muncul dengan “I sometimes wish I’d never been born at all”. 

Bagian opera dengan teriakan minta dibebaskan menggambarkan proses tawar-menawar, seakan Freddie mencoba negosiasi dengan dunia. 

Setelah itu, ada ledakan kemarahan lewat bait penuh perlawanan. Akhirnya, lagu menutup dengan ketenangan: “Nothing really matters”. Seolah semua rasa sakit sudah dilewati, dan yang tersisa hanyalah penerimaan.

Freddie Mercury dan Pesan untuk Para Misfit

pesan dari Arti Lirik Lagu Bohemian Rhapsody

Kalau ngomongin lirik lagu Bohemian Rhapsody, kita nggak bisa lepas dari sosok di baliknya: Freddie Mercury. Banyak orang penasaran kenapa Freddie nggak pernah kasih penjelasan detail soal makna lagu ini. 

Ternyata alasannya cukup dalam dan nyambung banget sama pesan buat orang-orang yang sering merasa “nggak cocok” sama dunia.

Kenapa Freddie Memilih Bungkam

Freddie selalu bilang kalau karya seni harus bisa bicara sendiri. Makanya, dia lebih suka biarin pendengar menafsirkan lirik lagu Bohemian Rhapsody dengan cara masing-masing. 

Pernah, ke temannya Kenny Everett, dia malah nyebut liriknya kayak “omong kosong berima”. Padahal, di balik candaannya itu, ada alasan serius: dia ingin melindungi keluarganya. 

Freddie, yang lahir sebagai Farrokh Bulsara di keluarga Zoroastrian konservatif, tahu betul kalau membicarakan seksualitas di tahun 70-an bakal bikin keluarganya sulit. Jadi, diam adalah caranya menjaga jarak antara panggung dan rumah.

Lagu untuk Mereka yang Terpinggirkan

Di balik keheningan Freddie, lirik lagu Bohemian Rhapsody justru jadi suara lantang buat orang-orang yang merasa asing di tengah masyarakat. Queen sendiri sering nyebut diri mereka “empat misfit yang main buat para misfit lain”. 

Nggak heran kalau lagu ini jadi anthem buat siapa pun yang pernah ngerasa nggak diterima, entah karena identitas, pilihan hidup, atau sekadar beda dari kebanyakan. 

Bait seperti “So you think you can stone me and spit in my eye?” terdengar kayak teriakan buat melawan penghakiman dunia luar. Di situ, banyak orang nemuin cermin dari pergulatan diri mereka sendiri.

“Any Way the Wind Blows” Sebagai Kebebasan Terakhir

Nah, bagian paling ikonik dari lirik lagu Bohemian Rhapsody ada di kalimat sederhana ini: “Any way the wind blows.” Di awal lagu, kalimat ini bisa terdengar kayak sikap pasrah, semacam cara buat pura-pura cuek sama rasa sakit. 

Tapi, di akhir lagu, frasa ini berubah jadi simbol penerimaan penuh. Setelah semua drama, rasa takut, sampai kemarahan, Freddie akhirnya berdamai dengan dirinya sendiri. 

“Nothing really matters, to me” bukan lagi soal nihilisme, tapi tanda kalau dia udah menerima siapa dirinya, apa pun konsekuensinya. Di titik itulah lahir kebebasan sejati, kebebasan buat jadi diri sendiri, meski dunia nggak selalu ramah.

Kenapa Lirik Lagu Bohemian Rhapsody Selalu Hidup

Kenapa Lirik Lagu Bohemian Rhapsody Selalu Hidup

Pada akhirnya, lirik lagu Bohemian Rhapsody bukan cuma sekadar rangkaian kata dalam musik enam menit, tapi jadi perjalanan emosional yang dekat banget dengan siapa pun yang merasa pernah terasing. 

Buat kamu, LemoList, yang pengin makin dalam nyelam ke cerita musik legendaris dan film yang punya pesan kuat, jangan berhenti di sini. Masih banyak kisah seru, interpretasi unik, dan fakta menarik yang bisa kamu temuin bareng kita di Lemo Blue – Berita Musik dan Film.