Film Timo Tjahjanto selalu identik dengan dunia horor dan aksi yang penuh darah, brutal, tapi bikin nagih. Buat kamu yang doyan tontonan ekstrem, nama Timo pasti sudah nggak asing lagi. Ia bukan cuma seorang sutradara film, tapi juga produser dan penulis skenario asal Indonesia yang sukses mendunia.
Bersama Kimo Stamboel, ia membentuk duo legendaris The Mo Brothers. Karya mereka pernah masuk nominasi Citra Award lewat Headshot (2016), dan Timo sendiri menyabet Maya Award Sutradara Terbaik berkat May the Devil Take You (2018).
Table of Contents
Film di Awal Karier Timo Tjahjanto

Kalau ngomongin film Timo Tjahjanto, nggak bisa lepas dari masa awal dia meniti karier. Di periode inilah fondasi horor dan aksi sadis khas dirinya mulai terbentuk. Bahkan sebelum dikenal dunia, Timo udah nunjukkin keberanian dalam bereksperimen bareng Kimo Stamboel.
Dara (2007)
Film pendek ini jadi pintu masuk Timo Tjahjanto ke dunia perfilman. Lewat Dara, Timo nggak cuma berperan sebagai sutradara, tapi juga produser dan penulis. Dari sini sudah kelihatan, gaya visualnya berani, dark, dan bikin penonton merinding.
Takut: Faces of Fear (2008)
Masih terinspirasi dari karakter Dara, Timo melanjutkan gebrakannya lewat segmen di film antologi Takut: Faces of Fear. Di sini lah lahir nama legendaris The Mo Brothers. Timo dan Kimo resmi dikenal sebagai duo yang membawa horor Indonesia ke level baru.
Film Era The Mo Brothers: Horor yang Mengguncang
Setelah debut, film Timo Tjahjanto makin serius membangun reputasi lewat kolaborasi dengan Kimo Stamboel. Nama The Mo Brothers pun jadi label horor yang identik dengan kegilaan penuh darah. Dari sini lahir karya-karya yang makin bikin mereka dikenal di kancah internasional.
Macabre (2009)
Film Macabre jadi tonggak penting. Disutradarai, diproduksi, sekaligus ditulis oleh The Mo Brothers, film ini memperkenalkan horor Indonesia dengan gaya yang intens, brutal, dan stylish. Walau nggak selalu disebut secara resmi sebagai “cult film”, banyak penggemar horor menganggapnya salah satu karya ikonik.
Killers (2014)
Beberapa tahun kemudian, duo ini merilis Killers. Film Timo Tjahjanto yang satu ini makin menunjukkan kelasnya di genre thriller-horor.
Dari sisi penyutradaraan hingga penulisan, Timo ikut terlibat penuh. Meski sumber mencatat prestasi besar baru datang lewat nominasi Citra Award untuk Headshot (2016), Killers sudah cukup jadi bukti kalau visinya nggak main-main.
Film Eksperimen Horor Antologi
Film Timo Tjahjanto nggak selalu berbentuk layar penuh. Kadang ia memilih jalur segmen dalam film antologi untuk menyalurkan ide-ide gilanya. Dari sini, penonton bisa melihat sisi eksperimental Timo yang penuh kejutan.
The ABCs of Death (2012)
Di proyek internasional ini, Timo bikin segmen berjudul “L is for Libido”. Walau menuai rating rendah dari kritikus, eksperimen ini jadi bukti awal keberanian Timo dalam mengeksekusi horor yang ekstrem dan kontroversial.
V/H/S/2 (2013)
Segmen “Safe Haven” jadi salah satu karya paling dibicarakan dalam karier Timo. Ceritanya kacau, brutal, dan bikin penonton global ketagihan. Banyak yang menganggap segmen ini sebagai salah satu favorit sepanjang seri V/H/S.
V/H/S/94 (2021)
Beberapa tahun kemudian, Timo kembali lewat segmen “The Subject”. Kali ini horor bercampur body-tech, dengan visual yang gila dan penuh ketegangan. Di sini terlihat jelas kalau film Timo Tjahjanto makin matang dalam menggabungkan imajinasi dan gore.
Film Kolaborasi dengan Aktor Laga: Dunia Aksi Brutal

Setelah puas bikin orang merinding lewat horor, film Timo Tjahjanto masuk ke dunia aksi penuh adrenalin. Kolaborasinya dengan aktor laga Indonesia bikin hasilnya jadi tontonan yang brutal sekaligus stylish.
Headshot (2016)
Bareng Iko Uwais, Timo menyutradarai Headshot. Film ini penuh adegan pertarungan brutal, sampai akhirnya membuat Timo dan Kimo Stamboel meraih nominasi Citra Award untuk Sutradara Terbaik. Sebuah pencapaian penting dalam kariernya.
The Night Comes for Us (2018)
Kalau ada film Timo Tjahjanto yang paling meledak di kancah internasional, inilah dia. The Night Comes for Us tayang di Netflix dan langsung jadi sorotan. Aksi berdarah-darah bercampur drama bikin film ini cepat masuk daftar wajib tonton penggemar action.
Film Teror Supernatural: Franchise Sebelum Iblis Menjemput
Setelah horor antologi dan aksi laga, film Timo Tjahjanto juga punya satu franchise horor supernatural yang sukses besar. Waralaba ini menghadirkan kisah teror iblis dengan nuansa mencekam ala film klasik, tapi dibalut gaya sadis khas Timo.
May the Devil Take You (2018)
Film ini jadi langkah besar buat Timo karena mengantarnya meraih Maya Award untuk Sutradara Terbaik. Ceritanya kental dengan nuansa mistis Indonesia, tapi eksekusinya modern dan bikin penonton ketakutan.
May the Devil Take You Too (2020)
Sekuelnya datang dengan intensitas lebih tinggi. May the Devil Take You Too menambah lapisan gore dan teror, memperluas cerita sambil tetap mempertahankan ciri khas horor sadis Timo.
Sebelum Iblis Menjemput Ayat 3: Dajjal (In Production)
Franchise ini belum berhenti. Timo lagi menggarap babak baru berjudul Sebelum Iblis Menjemput Ayat 3: Dajjal. Walau masih dalam tahap produksi, penggemar sudah nggak sabar menunggu kelanjutan saga horor ini.
Film dengan Eksperimen Lain di Dunia Film
Selain horor dan aksi, film Timo Tjahjanto juga sempat mengeksplorasi genre lain. Eksperimen ini bikin karyanya terasa variatif, tanpa kehilangan ciri khas gore dan gaya storytelling intens.
Portals (2019)
Lewat Portals, Timo mencoba dunia horor sci-fi dengan konsep antologi. Meski nggak sebesar film-film horor utamanya, proyek ini menunjukkan keberanian Timo untuk terus bereksperimen dengan genre yang menantang.
The Big 4 (2022)
Nah, kalau yang ini beda banget. The Big 4 adalah film aksi komedi khas Indonesia yang dirilis di Netflix. Timo berperan penuh sebagai sutradara, penulis, sekaligus produser. Hasilnya luar biasa: film ini bahkan mencatat skor 100% di Rotten Tomatoes, jadi salah satu karya Timo dengan penilaian terbaik dari kritikus.
Film Mendatang: Bukti Timo Tjahjanto Mendunia

Kalau perjalanan panjang film Timo Tjahjanto udah bikin kamu terkesan, bersiaplah. Ke depan, proyek-proyek barunya nggak kalah heboh. Dari horor lokal sampai franchise Hollywood, semua lagi digarap Timo. Mari kita intip satu per satu.
The Shadow Strays (2024)
Tahun 2024 akan jadi momen penting dengan rilisnya The Shadow Strays. Di sini Timo nggak cuma jadi sutradara, tapi juga penulis dan produser. Film ini disebut-sebut bakal menggabungkan sentuhan khas brutal Timo dengan cerita penuh intrik.
Nobody 2 (2025)
LemoList, ini salah satu kabar yang bikin bangga. Timo dipercaya mengarahkan Nobody 2, lanjutan dari film aksi Hollywood yang dibintangi Bob Odenkirk. Dirilis 2025 nanti, proyek ini menandai langkah besar Timo di panggung internasional.
Si Buta dari Gua Hantu (Pre-production)
Balik ke tanah air, Timo juga lagi nyiapin adaptasi legenda komik Indonesia: Si Buta dari Gua Hantu. Saat ini masih tahap pra-produksi, tapi sudah bikin fans lokal penasaran. Gaya visual dan tensi brutal Timo kemungkinan besar bakal bikin tokoh legendaris ini lebih segar di layar lebar.
The Beekeeper 2 (Pre-production)
Nggak berhenti di situ, Timo juga disibukkan dengan The Beekeeper 2. Walau masih dalam pra-produksi, jelas ini proyek besar. Keikutsertaan Timo menunjukkan kalau Hollywood benar-benar percaya pada sentuhan khasnya di genre aksi.
The Last Train to New York (Pre-production)
Proyek lain yang nggak kalah ambisius adalah The Last Train to New York. Film ini bakal jadi ajang unjuk gigi Timo di pasar global. Masih tahap pra-produksi, tapi kehadirannya udah cukup bikin heboh di kalangan pecinta film internasional.
Sebelum Iblis Menjemput Ayat 3: Dajjal (In Production)
Dan tentu saja, Timo belum melupakan horor lokal andalannya. Sebelum Iblis Menjemput Ayat 3: Dajjal lagi dalam proses produksi. Bab terbaru ini bakal melanjutkan kisah teror yang sudah jadi identitas film Timo Tjahjanto di dunia horor.
Timo Tjahjanto: Dari Lokal ke Global
Perjalanan film Timo Tjahjanto jelas nunjukkin satu hal: konsistensinya dalam menghadirkan horor dan aksi yang ekstrem, berdarah, tapi selalu memorable. Dari Dara sampai The Night Comes for Us, dari horor antologi ke Netflix Original, hingga kini dipercaya Hollywood, Timo membuktikan kalau filmmaker Indonesia bisa mendunia dengan identitasnya sendiri.
Ke depan, proyek-proyek film Timo Tjahjanto makin bikin kita nggak sabar menunggu. Entah itu horor lokal penuh teror atau aksi internasional yang brutal, semua pasti punya ciri khas Timo. Jadi, kalau kamu masih pengen eksplor cerita-cerita seru seputar musik dan film lainnya, jangan lupa terus pantengin Lemo Blue – Berita Musik dan Film!