Sinopsis Fairyland

Fairyland (2025): Dunia Fantasi Nggak Selalu Punya Akhir Bahagia

Fairyland adalah film drama yang rilis terbatas pada 10 Oktober 2025—dan percayalah, film ini bukan drama biasa. Siap-siap masuk ke dunia penuh nostalgia, puisi, dan luka yang halus banget. 

Disutradarai Andrew Durham dan diproduseri Sofia Coppola (iya, yang itu!), Fairyland diangkat dari memoar “Fairyland: A Memoir of My Father” karya Alysia Abbott. 

Syutingnya cuma 21 hari, tapi hasilnya dapet standing ovation di Sundance 2023. Film berdurasi 116 menit ini jadi kombinasi manis antara seni, kehilangan, dan cinta yang nggak selalu sempurna—tapi selalu terasa nyata.

Sinopsis Fairyland — Antara Bohemian, Cinta, dan Chaos

Sinopsis film Fairyland

Film ini nyeritain perjalanan Alysia Abbott dan ayahnya, Steve, di tengah hiruk-pikuk San Francisco tahun 70–80an. Setelah ibunya meninggal karena kecelakaan, Alysia kecil harus hidup cuma berdua dengan ayahnya, Steve Abbott (Scoot McNairy). 

Alih-alih menyerahkan Alysia ke keluarga besar, Steve malah membawanya pindah dari Midwest ke San Francisco—tempat di mana ia mencari inspirasi sebagai penulis sekaligus menegaskan jati dirinya sebagai pria gay di era kebangkitan gerakan kebebasan.

Kehidupan mereka di kota itu penuh warna. Rumah mereka dipenuhi teman-teman nyentrik: ada Johnny si performer transgender dan Eddie Buddy (Cody Fern), pacar Steve. 

Alysia kecil (diperankan Nessa Dougherty) tumbuh di tengah suasana bebas, penuh tawa, tapi juga berantakan. Dunia itu terasa seperti “Fairyland”—magis, tapi nggak selalu aman.

Ketika Alysia beranjak remaja (diperankan Emilia Jones), rasa ingin bebas mulai bentrok dengan gaya hidup ayahnya yang tak teratur. 

Steve sering meninggalkannya sendirian atas nama “melatih kemandirian”, padahal diam-diam Alysia merasa diabaikan. Di sisi lain, neneknya Munca (Geena Davis) mulai ikut campur dan mencoba mengambil hak asuh dari Steve.

Fairyland kemudian membawa kita ke masa 80an, ketika semangat kebebasan perlahan digantikan oleh ketakutan akibat krisis AIDS. 

Di sinilah, hubungan ayah-anak itu diuji habis-habisan. Ceritanya nggak lagi cuma soal tumbuh dewasa, tapi juga tentang kehilangan, penerimaan, dan cinta yang tetap bertahan di tengah segala kekacauan.

Baca Juga, Yah! Soul on Fire (2025): Kisah Nyata yang Bikin Mewek & Iman Nyala Lagi

Ending Fairyland — Pukulan Emosional di Babak Terakhir

Ending film Fairyland

LemoList, siapin tisu dulu deh, karena bagian akhir Fairyland ini bikin dada sesak. Cerita masuk ke fase paling menyentuh saat hidup Alysia dan Steve berbalik arah secara perlahan.

1. Peran yang Berubah, Cinta yang Tetap Ada

Setelah kuliah dan berencana belajar di luar negeri, Alysia harus pulang karena kabar buruk: Steve didiagnosis mengidap AIDS. 

Dari situ, hubungan mereka bergeser—Alysia bukan lagi anak kecil yang dijaga, tapi jadi sosok yang merawat ayahnya. Di tengah kondisi tubuh Steve yang makin lemah, Fairyland menunjukkan sisi keluarga yang apa adanya, tanpa topeng dan tanpa jarak.

2. Kesadaran yang Terlambat tapi Menggetarkan

Salah satu adegan paling kuat adalah saat Alysia baru benar-benar paham seberapa parah krisis AIDS. 

Awalnya ia bingung kenapa ayahnya sering ke rumah sakit dan relawan di hospice, sampai akhirnya tahu kalau sahabat Steve, JD, sedang sekarat. Dari situ, semuanya terasa nyata—AIDS bukan sekadar berita, tapi bagian dari hidup mereka sendiri.

3. Momen Terakhir yang Nempel di Hati

Ada adegan lain yang nggak kalah menggigit, waktu apoteker (diperankan Maria Bakalova) menjelaskan soal obat-obatan seperti AZT yang diminum Steve. Ia bilang, Steve melakukannya bukan untuk dirinya, tapi demi generasi berikutnya. 

Dialog ini terasa personal banget, karena terinspirasi dari pengalaman nyata sang sutradara, Andrew Durham, dengan ayahnya yang juga meninggal karena AIDS.

4. Cinta yang Bertahan Sampai Akhir

Walau Alysia pernah marah dan kecewa pada cara hidup ayahnya, Fairyland menutup kisah mereka dengan kehangatan. Alysia ada di sisi Steve di saat paling sulit, membuktikan kalau cinta keluarga nggak butuh syarat apa pun. 

Ending-nya bukan tentang perpisahan, tapi tentang keberanian untuk tetap ada—meski tahu waktu mereka tinggal sedikit.

Baca Juga, Yah! The Family McMullen (2025): Drama Keluarga, Tapi yang Ini Lebih Pahit

Review Fairyland — Worth It atau Skip Aja?

Review Fairyland — Worth It atau Skip Aja?

Oke, LemoList! Sekarang saatnya ngomongin hal yang paling penting: Fairyland ini layak ditonton nggak, sih? Dari reaksi para kritikus sampai penonton festival, satu hal jelas—film ini punya daya magis yang bikin perasaan campur aduk.

Apa yang Bikin Fairyland Layak Ditonton

Yang bikin Fairyland terasa spesial adalah emosi yang ditransfernya ke penonton. Cerita ayah-anak di film ini nggak sekadar mengharukan, tapi terasa hidup. Bagian akhir film bahkan disebut-sebut “nggak akan ada mata yang kering di bioskop”.

Selain emosi, Fairyland juga punya tema universal yang gampang nyentuh hati: keluarga, cinta, dan keberanian buat tetap jadi diri sendiri. Sofia Coppola bilang, film ini adalah refleksi tentang segala bentuk keluarga—tanpa perlu sempurna untuk tetap penuh kasih.

Secara visual, film ini menangkap budaya San Francisco era 70–80an dengan detail yang autentik. Andrew Durham berhasil mencampur lokasi nyata di Bay Area dengan cuplikan arsip, bikin atmosfernya terasa benar-benar real. Nggak heran kalau ada yang nyebut Fairyland sebagai “film gay San Francisco terbaik setelah Milk (2008).”

Penampilan para pemain juga nggak kalah menonjol. Scoot McNairy sebagai Steve Abbott tampil total, menyeimbangkan kelembutan dan kekacauan karakter seorang ayah. 

Emilia Jones sebagai Alysia dewasa terasa kuat tapi rapuh di saat yang sama. Dan Nessa Dougherty, si Alysia kecil, benar-benar jadi kejutan manis di film ini.

Catatan Kecil — Kekurangannya Nggak Banyak, tapi Ada

Walau Fairyland dapet banyak pujian, beberapa kritikus ngasih catatan soal ritme film yang agak melambat di tengah cerita. Ada bagian dialog yang terasa terlalu diarahkan, bikin momen emosionalnya sedikit tersendat. Tapi seiring berjalannya waktu, film ini “grow into itself”—makin matang, makin kena.

Kalau Menurut Lemo Blue Sih…

Jadi, Fairyland itu tipe film yang bikin kamu diem lama setelah credit title naik. Bukan drama berlebihan, tapi kisah yang jujur dan manusiawi. Buat kamu yang suka film dengan makna mendalam, nuansa nostalgia, dan akting solid, Fairyland jelas worth it, bukan skip.

Daftar Pemain Fairyland

LemoList, bagian ini wajib kamu simak kalau penasaran siapa aja yang bikin Fairyland terasa hidup. Setiap karakter di film ini punya peran kuat yang bikin cerita makin berwarna dan emosional.

  • Scoot McNairy sebagai Steve Abbott — Ayah sekaligus penyair yang kompleks, penuh kasih tapi sering tersesat dalam idealismenya.
  • Emilia Jones sebagai Alysia Abbott (remaja/dewasa) — Wajah utama Fairyland yang tumbuh di tengah cinta dan kekacauan.
  • Nessa Dougherty sebagai Alysia kecil — Debut pertamanya di layar lebar, langsung mencuri perhatian.
  • Geena Davis sebagai Munca — Nenek Alysia yang tegas dan penuh kekhawatiran.
  • Cody Fern sebagai Eddie Buddy — Kekasih Steve yang hangat dan loyal.
  • Maria Bakalova sebagai Apoteker — Punya adegan monolog yang bikin film ini makin membekas.
  • Adam Lambert sebagai Charlie — Pacar Steve di fase berikutnya, membawa warna baru ke hidupnya.
  • Bella Murphy sebagai Yayne — Sosok pendukung yang memperkaya dinamika rumah bohemian mereka.
  • Ryan Thurston sebagai Johnny — Performer transgender yang tinggal serumah dengan Steve dan Alysia.
  • Annabella Peregrina sebagai Skid — Roommate asal Italia yang penuh gaya dan cerita.

Fairyland, Sebuah Cerita Tentang Cinta Tanpa Syarat

Fairyland adalah perjalanan menyentuh tentang penerimaan, kehilangan, dan cinta tanpa syarat di tengah perubahan zaman. Dengan visual yang hangat dan narasi yang lembut, film ini berhasil membawa penontonnya menyelami dunia yang indah sekaligus menyakitkan. 

Jika kamu mencari film yang bikin reflektif dan hangat di hati, Fairyland jelas layak masuk daftar tontonmu. Masih haus dengan kisah seperti ini, LemoList? 

Yuk, lanjut eksplor lebih banyak berita film dan series terbaru di Lemo Blue! Siapa tahu kamu menemukan rekomendasi lain yang bakal nyantol di hati dan jadi tontonan wajib akhir pekanmu.