“Young and Beautiful” adalah cerminan dari cinta, kemewahan, dan kerentanan manusia yang disembunyikan di balik glamornya dunia. Kalau kamu pernah ngerasa takut kehilangan cinta seiring waktu, lagu ini bakal terasa begitu dekat.
Lana Del Rey seolah nyuarain isi hati Daisy Buchanan dari The Great Gatsby—tentang keindahan yang pudar, cinta yang rapuh, dan ilusi kebahagiaan di tengah pesta mewah.
Melalui lirik-liriknya yang lembut tapi menusuk, “Young and Beautiful” jadi semacam doa… atau mungkin, pengakuan paling jujur tentang cinta yang tak pernah benar-benar abadi.
Table of Contents
Makna Lagu Young and Beautiful Lana Del Rey

Kadang, lagu yang terdengar lembut justru menyimpan makna paling dalam. Lagu “Young and Beautiful” jadi salah satu karya Lana Del Rey yang paling jujur—tentang cinta, waktu, dan ketakutan yang diam-diam dirasakan banyak orang.
1. Ketakutan Akan Penuaan dan Cinta yang Hilang
Di balik nada yang manis, lagu Young and Beautiful menyimpan kegelisahan:
Apakah cinta masih bertahan saat kecantikan memudar?
Lirik “Will you still love me when I’m no longer young and beautiful?” terdengar seperti bisikan penuh cemas dari seseorang yang takut kehilangan cinta seiring berlalunya waktu.
Di sini, Lana seolah menggambarkan perasaan manusia yang terjebak pada standar kecantikan—takut tak lagi dicintai saat pesona fisik mulai pudar. Lagu ini jadi pengingat bahwa cinta sejati mestinya tak berhenti di kulit luar.
2. Antara Jiwa yang Abadi dan Kecantikan yang Sementara
Lanjut sedikit lebih dalam, lagu Young and Beautiful juga memperlihatkan kontras antara kemewahan dan pencarian makna spiritual.
Di satu sisi, ada dunia gemerlap, penuh berlian dan pesta; di sisi lain, ada suara hati yang haus akan cinta yang abadi.
Kalimat “I know you will, I know you will” terdengar seperti keyakinan, tapi bisa juga jadi bentuk penyangkalan.
Mungkin dia yakin cintanya akan bertahan, tapi mungkin juga sedang berusaha menenangkan diri dari rasa ragu. Dua sisi ini bikin lagu terasa manusiawi—antara percaya dan takut, antara harap dan pasrah.
3. Cinta yang Terperangkap di Balik Kemewahan
Terakhir, lagu Young and Beautiful memperlihatkan paradoks cinta di tengah kemegahan. Lirik seperti “Oh that grace, oh that body, oh that face makes me wanna party” menunjukkan bagaimana ketertarikan fisik tetap punya tempat penting dalam hubungan.
Namun di balik itu, ada rasa kosong—seolah cinta ini dibungkus oleh kemewahan yang tak benar-benar memuaskan. Lagu ini seakan berbisik bahwa di balik gemerlap dan keindahan, manusia tetap mencari satu hal sederhana:
Cinta yang tulus dan bertahan, bahkan ketika semuanya memudar.
Baca Juga, Yah! ‘Thick and Thin’ LANY: Kisah Cinta Emang Nggak Selalu Mulus
Makna Lagu Young and Beautiful Lana Del Rey dari Cermin “The Great Gatsby”

Kalau kamu pernah nonton The Great Gatsby, kamu pasti tahu betapa glamor tapi tragisnya dunia di dalamnya. Nah, lagu Young and Beautiful terasa seperti potongan jiwa dari kisah itu—penuh kemewahan, tapi menyimpan kesepian.
Daisy Buchanan dan Cinta yang Penuh Ironic
Dari cara Lana Del Rey menyanyikannya, kamu bisa ngerasa kalau lagu Young and Beautiful seolah keluar langsung dari hati Daisy Buchanan.
Ada keraguan, ada rasa takut, dan ada kesadaran bahwa kecantikan serta cinta mungkin tak akan bertahan lama. Liriknya menangkap sisi rapuh Daisy—wanita yang hidup di tengah kemewahan tapi hatinya selalu goyah.
Referensi seperti “Hot summer nights mid July” menggambarkan romansa ringan antara Daisy dan Gatsby, tapi juga menyiratkan betapa dangkalnya hubungan mereka.
Daisy adalah simbol mimpi Amerika yang penuh kilau tapi kosong di dalam—seperti permata palsu yang tetap berkilau walau retak. Ia adalah “young and beautiful,” sampai akhirnya tidak lagi.
Kalimat doa “Dear lord when I get to heaven, please let me bring my man” terasa ironis di dunia Gatsby yang tanpa Tuhan.
Lagu ini mengingatkan kamu bahwa di balik glamor, manusia tetap haus akan makna dan cinta sejati, sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan kekayaan.
Lana Del Rey Sebagai Suara Zaman Modern
Menariknya, lagu Young and Beautiful bukan cuma menghidupkan kisah klasik, tapi juga jadi cermin buat generasi modern.
Lana Del Rey tampil seperti Daisy di era digital—anggun, misterius, tapi membawa aura kesepian di balik pesona glamornya. Dengan suara lembut dan gaya dream pop yang melayang, dia berhasil menggabungkan nuansa retro dengan kegetiran masa kini.
Produksi lagunya pun mendukung kesan itu. Dari dentingan lonceng yang mencekam sampai string yang dramatis, lagu ini berasa seperti lagu tema James Bond yang elegan tapi gelap. V
ideo musiknya sederhana: Lana menyanyi menatap kamera, dihiasi cahaya klasik dan orkestra di belakangnya—tanpa adegan film, tanpa gangguan. Semua fokus pada emosi.
Melalui lagu Young and Beautiful, Lana Del Rey seakan menyatukan dua dunia: glamor masa lalu dan realitas modern yang rapuh.
Seperti Gatsby, dia bertanya hal yang sama—apakah cinta bisa bertahan saat semuanya memudar? Dan mungkin, lewat setiap nada lembutnya, dia tahu jawabannya: cinta sejati selalu diuji waktu.
Baca Juga, Yah! ‘Berghain’ ROSALÍA, Björk & Yves Tumor: Nemuin Makna Di Balik Luka
Cinta, Kecantikan, dan Keabadian yang Rapuh

Lagu Young and Beautiful bukan cuma tentang wajah cantik atau masa muda yang gemilang. Lagu ini adalah renungan tentang cinta yang diuji waktu—tentang rasa takut kehilangan, tapi juga tentang harapan bahwa cinta sejati tetap hidup bahkan saat semua pesona pudar.
Suara lembut Lana Del Rey membungkus pesan itu dengan nuansa nostalgia yang bikin kamu merenung: apakah cinta bisa bertahan setelah kemewahan dan keindahan hilang?
Lagu ini tetap relevan karena setiap generasi pasti punya momen di mana mereka takut tidak lagi dicintai saat berubah. Dan di situlah kekuatan lagu Young and Beautiful—ia berbicara ke hati siapa pun yang pernah mencintai.
Kalau kamu suka ngebahas makna lagu dan cerita di balik nada, yuk terus ikuti berita musik dan kisah menarik lainnya bareng Lemo Blue. Siapa tahu, lagu berikutnya yang kamu dengar bisa bikin kamu ngerasa “young and beautiful” lagi dengan cara yang baru.