Lagu Madison Beer yang Sedih

20+ Lagu Madison Beer yang Sedihnya Ngajak-ngajak! Bye Mau Galau Dulu!

Lagu-lagu Madison Beer selalu punya tempat spesial di hati pendengarnya, terutama buat kamu yang lagi bergelut dengan rasa sedih atau luka lama. 

Sejak kecil, Madison udah terbiasa mengekspresikan dirinya lewat musik, mulai dari cover di YouTube saat usia 12 tahun, sampai akhirnya dilirik Justin Bieber dan masuk ke industri besar. 

Musiknya berkembang dari pop modern dengan sentuhan R&B di Life Support sampai nuansa melankolis dan retro ala Silence Between Songs

Yang bikin beda, setiap lagunya bukan cuma soal nada indah, tapi juga kisah personal tentang heartbreak, mental health, dan kerentanan emosional yang bikin kita ngerasa: “Aku juga pernah ada di situ.”

Daftar Rekomendasi Lagu Madison Beer Tersedih

Daftar Rekomendasi Lagu Madison Beer Tersedih

Kalau kamu lagi cari playlist untuk nemenin momen galau, karya-karya Madison Beer bisa jadi pilihan tepat. Dari kisah putus cinta yang bikin hati tercabik sampai curhatan jujur soal kesehatan mental, Madison selalu berhasil menuangkan rasa sakit jadi seni yang indah. 

1. Selfish – Breakup Ballad yang Mengiris Hati

“Selfish” sering disebut sebagai balada paling emosional dari Madison Beer. Lagu ini lahir dari tangisan patah hati yang akhirnya dituangkan ke dalam lirik. Buat Madison, proses menulisnya jadi cara untuk bertahan, meski ia mengaku itu lagu tersulit yang pernah ia tulis.

Baca Juga, Yah! Top 3 Lagu Tersedih di Album Wishbone Conan Gray yang Bikin Hati Ikut Luka

2. Effortlessly – Curahan Jujur Tentang Mental Health

Kalau kamu pengen tahu sisi tergelap perjalanan hidup Madison Beer, “Effortlessly” adalah contohnya. Lagu ini ditulis saat ia berada di titik terendah, ketika isu self-harm menghantuinya. Liriknya jujur, pahit, tapi juga berani, karena Madison akhirnya membuka diri lewat musik.

3. Default – Cerminan Anxiety dan Depresi

“Default” jadi potret jelas bagaimana Madison Beer berdialog dengan dirinya sendiri di tengah kecemasan. Ada rasa putus asa, ada bisikan gelap, tapi juga ada keinginan untuk kembali pada jati diri. Lagu ini bikin pendengar merasa dekat dengan sisi rapuhnya.

4. Stained Glass – Retak-Retak Jiwa yang Terlihat

Lewat “Stained Glass,” Madison Beer mengajak kita lebih peka terhadap luka yang mungkin tidak terlihat. Metafora kaca patri melukiskan bagaimana retakan emosional bisa tampak di permukaan, tapi tetap menyimpan rasa sakit dalam. Lagu ini jadi pengingat untuk lebih lembut pada orang lain.

Baca Juga, Yah! 10 Lagu Nobuo Yamada yang Ikonik dan Mungkin Sering Kamu Dengar

5. Reckless – Luka Karena Cinta yang Ringan Dijalani, Berat Ditinggalkan

lagu Madison Beer reckless

Meski awalnya sempat diragukan timnya, “Reckless” justru meledak besar. Madison Beer menuangkan pengalaman pahit tentang orang yang bisa melukai lalu pergi tanpa rasa bersalah. Lagu ini viral di TikTok, bikin banyak pendengar merasa “kena banget” sama kisahnya.

6. Dangerous – Sad Disney Princess Vibes

“Dangerous” digambarkan Madison Beer sebagai “lagu putri Disney yang sedih.” Dalam liriknya, ia mempertanyakan rasa layak dicintai, seakan bercermin pada dirinya sendiri. Lagu ini jadi titik baru bagi Madison—lebih jujur, lebih dewasa, dan penuh kerentanan.

7. Ryder – Lagu untuk Adik, Tentang Luka Masa Kecil

“Ryder” adalah surat cinta Madison Beer untuk adiknya. Dengan aransemen akustik sederhana, lagu ini bercerita tentang dua anak yang harus menghadapi konflik berat di usia belia. Sisi personalnya terasa hangat, tapi juga penuh luka.

8. Dead – Vulnerability Meets Confidence

Walau terdengar tegas, “Dead” tetap sarat emosi. Madison Beer memadukan rasa sakit dengan ketegasan, membuat lagunya relatable untuk siapa saja yang pernah merasa diabaikan dalam hubungan. Produksinya halus, namun tetap menyisakan ruang untuk sisi rapuhnya.

9–15. Koleksi Life Support: Mental Health Sebagai Inti

lagu Madison Beer tentang mental health

Album Life Support adalah tonggak penting dalam karier Madison Beer. Ia bilang menulis album ini menyelamatkan hidupnya, karena hampir semua lagunya bersumber dari perjuangan melawan depresi.

  • Homesick – rindu akan kedamaian yang hilang.
  • Emotional Bruises – luka batin yang masih terasa membekas.
  • Sour Times – perasaan getir yang sulit dihapus.
  • Stay Numb and Carry On – bertahan dengan menumpulkan rasa sakit.
  • Blue – warna melankolis yang menyelimuti seluruh perasaan.
  • Everything Happens For A Reason – keyakinan bahwa rasa sakit pun punya makna.
  • Good In Goodbye – menerima bahwa perpisahan juga bisa menyembuhkan.

Setiap lagu di album ini jadi jendela hati Madison Beer, yang berani mengubah kesedihan menjadi kekuatan.

16–21. Nuansa Melankolis di Silence Between Songs

Kalau Life Support terasa raw dan penuh luka, Silence Between Songs menunjukkan sisi Madison Beer yang lebih tenang, tapi tetap melankolis. Album ini dipenuhi balada lembut dengan inspirasi dari musik era 60-an.

  • Spinnin’ – pembuka album dengan nuansa retro yang lembut, bahkan jadi favorit Lana Del Rey.
  • Sweet Relief – funky dan ringan, tapi tetap menyatu dengan atmosfer sendu album.
  • 17 – bernuansa jazzy, seakan nostalgia masa remaja.
  • I Wonder – penuh renungan personal.
  • At Your Worst – potret cinta di saat paling rapuh.
  • Silence Between Songs – lagu utama yang menyingkap kehidupan Madison Beer yang lebih sunyi dan reflektif.

Album ini jadi bukti kedewasaan musikal Madison, membuktikan kalau ia bisa menyentuh hati lewat cara yang lebih halus dan introspektif.

Tenggelam dalam Melankolia, Bangkit Lewat Musik

Dari “Selfish” yang lahir dari patah hati, hingga Silence Between Songs yang penuh refleksi, perjalanan musik Madison Beer selalu jadi cermin luka sekaligus pengobatan. Setiap lagu membawa kamu ke dalam kisah nyata yang nggak ditutupi kilau pop belaka. 

Justru di balik suara lembutnya, Madison berani membuka luka paling dalam, entah itu tentang cinta yang meninggalkan bekas, rasa takut kehilangan diri sendiri, atau kerinduan akan kedamaian yang lama hilang. 

Musiknya kayak ngobrol sama sahabat yang ngerti isi hati kamu. Kalau kamu, LemoList, lagi nyari pelarian dari pikiran yang berat atau sekadar teman saat malam terasa sunyi, karya-karya Madison Beer bisa jadi jawabannya. 

Dan kalau kamu pengen terus eksplor cerita musik penuh emosi kayak gini, Lemo Blue siap jadi rumah buat nemuin inspirasi baru dari dunia musik dan film. Yuk, jangan berhenti di sini—masih banyak kisah yang nunggu buat kamu gali! 🎶✨